Acara makan malam ini sungguh membuat Aleksa tidak nyaman, ia harus memasang wajah tidak tahu malu pada kedua orang tua Candra. Ditambah tatapan Candra yang terus memandangi dirinya dengan tajam benar-benar membuat nya tertekan batin. Apa yang salah dari Aleksa, kenapa wajah laki-laki ini seperti ingin menerkam dirinya."Aku sudah memenuhi acara makan malam kalian, sekarang saat nya kami pulang"Candra menarik tangan Aleksa yang berada di sampingnya. Laki-laki itu menyeret dirinya membuat ia berjalan terseok-seok. Aleksa berusaha menyeimbangkan diri supaya tubuhnya tidak terjatuh namun Candra nampaknya tidak peduli. Sedangkan kedua orang tua nya yang melihat itu tidak berani mengeluarkan sepatah kata apapun. Mereka hanya menatap dari kejauhan hingga Candra dan Aleksa tidak terlihat lagi."Kau selalu memanjakan nya lihatlah bagaimana sikap keras kepalanya sekarang, aku sudah mencarikan wanita yang baik untuk nya tapi ia malah memilih wanita murahan itu" Ucap Anton.Helena tidak berani
Candra memberikan 2 bungkus mie yang sengaja ia ambil supaya Aleksa bisa ikut makan bersamanya. Aleksa mengambil mie itu dan mulai memasak nya untuk Candra, setelah itu ia menaruh mie tersebut ke dalam sebuah mangkuk dan memberikannya kepada Candra. "Tuan makanlah saya naik ke atas dulu" Aleksa ingin pergi dari tempat itu namun tangan Candra lagi-lagi menghentikannya. "Temani aku makan, ini tidak akan habis jika ku makan sendiri" Candra menarik kursi dengan jarak yang tidak begitu jauh dari tempat ia duduk dan meminta Aleksa agar duduk disana. Aleksa menolak duduk bersebelahan dengan pria itu sehingga ia memilih untuk duduk di seberang Candra. Kedua nya makan tanpa ada obrolan apapun. Candra sesekali memandangi Aleksa sedangkan wanita itu tidak berani melihat ke arah Candra yang duduk tepat di hadapannya. Setelah menghabiskan mie nya Candra pergi meninggalkan Aleksa seorang diri di meja makan. Laki-laki itu pergi tanpa mengatakan apapun. Aleksa merasa sangat lega setelah kepe
"Aleksa bangun ini sudah siang" Suara wanita paruh baya berteriak dari balik pintu sambil menggedor pintu dengan keras. Wanita itu adalah Tante Lina pemilik rumah yang dirinya tinggali saat ini.Aleksa yang mendengar suara keras Tante nya buru-buru mengangkat tubuh nya dari tikar tempat ia tidur. Aleksa hanya diberi tikar untuk alas tidur namun Aleksa sudah sangat beruntung, menurutnya tidur Dengan beralaskan tikar tidak begitu buruk"Maaf Tante Aleksa sedang tidak enak badan"Aleksa berdiri tepat di depan pintu yang sedikit terbuka, hingga terlihat raut wajahnya yang nampak lemah dengan bibir yang pucat."Jangan alasan, kamu di sini cuma numpang jangan malas-malasan" "Boleh kah Aleksa istirahat sebentar tante, jika udah mendingan Aleksa akan segera membereskan semua pekerjaan rumah" Aleksa memohon supaya tantenya mengerti kondisi nya, namun tetap saja bu Lina tidak akan membiarkan nya beristirahat walau pun itu cuma sedetik."Kamu pikir km siapa di rumah ini, tidak ada istirahat,
Aleksa merasa demannya sudah turun dan kepalanya sudah tidak pusing lagi. Ia bergegas menyiapkan makan malam, karena waktu sudah hampir menjelang malam. Ibu dan anak itu sedang tidak dirumah , entah kemana yang pasti Aleksa ingin segera menyelesaikan pekerjaannya sebelum mereka datang."Hah akhirnya beres juga" katanya seraya membuang nafas lega.Dari garasi rumah terdengar suara mobil, Aleksa mengintip dari jendela bahwa Tante Lina dan Yira sudah datang."Aleksa ambil barang belanjaan saya di bagasi dan taro di meja itu" Yira memerintah nya.Aleksa yang tau itu, segera bergegas menuju kearah yang di maksud. Mengambil semua barang, lalu meletakkan nya di meja sesuai yang di perintahkan.Setelah meletakan barang-barang itu, Aleksa bermaksud kembali ke dalam kamarnya namun langkahnya terhenti saat suara Bu Lina memerintah dirinya."Kami haus, ambilkan minum" Tanpa suara Aleksa bergegas menuju dapur, setelahnya ia memberikan minuman yang di minta ibu dan anak itu."Jika tidak ada keper
Waktu sudah menunjukan pukul 11.30 malam, namun Candra belum mengantuk juga. Sedari tadi ia berusaha memejamkan matanya namun sia-sia, alih-alih mengantuk justru ia semakin dibuat gelisah. Candra mendudukkan badannya di atas ranjang, meraih kunci mobil yang di letakan di atas meja dan berlalu menuju parkiran. Ia melajukan mobil menuju ke sebuah bar, yang tidak terlalu jauh dari tempat nya. Ia bermaksud ingin minum, mungkin dengan sedikit minum bisa membuatnya mengantuk. Setelah sekitar 1 jam menghabiskan waktu dibar itu, Candra yang merasa sudah mengantuk pun berlalu pergi meninggalkan tempat itu. Ia tidak sabar ingin segera sampai ke Villa dan merebahkan tubuhnya untuk beristirahat.Jalanan nampak sepi, Candra menginjak pedal gas dan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Namun, saat memasuki jalanan gelap, dari arah yang berlawanan seseorang tiba-tiba berada tepat di depan nya. Candra tidak punya waktu untuk menekan rem, namun beruntung dirinya masih bisa membelokan setir. Sedan
Sekarang sudah tengah Malam, Aleksa tidak tahu kini harus kemana lantaran ia tidak memiliki uang dan tempat tinggal. Dirinya juga tidak berniat kembali kerumah, karena jika ia kembali pasti Lina dan Yira akan menyerahkan dirinya ke pak Nurdin.Aleksa buru-buru mencari tempat yang aman supaya bisa beristirahat. Ia tidak ingin berlama-lama di jalan mengingat malam-malam seperti ini tindakan kriminal ada di mana-mana. Aleksa terus berjalan ke arah kota sampai akhir nya ia menemukan sebuah rumah kosong yang bisa dirinya gunakan untuk sekedar beristirahat malam ini. Bagaimana pun besok ia harus mendapat kan pekerjaan supaya ia bisa menyewa kos-kosan untuk tempat tinggal nya.*********Hari menjelang pagi, Aleksa bangun dari tidur nya, ia hanya mengganti pakaiannya lalu pergi untuk mencari pekerjaan. Aleksa berjalan ke arah kota berharap ada beberapa toko yang mungkin membutuhkan karyawan.Aleksa memasuki toko satu persatu untuk bertanya apakah sedang membutuhkan karyawan, namun dari bebera
Candra bergegas masuk menuju ke ruangannya, dari pagi ia memang tidak datang ke kantor karena ia harus pergi ke suatu tempat untuk survei lokasi pembangunan resort milik nya. Ia bersiap-siap karena sebentar lagi acara rapat akan di mulai sedangkan beberapa rekan bisnis nya sudah menunggu di ruang rapat sampai pada akhirnya yang di tunggu-tunggu akhirnya menapkaan diri.Sedangkan Aleksa dan Ida kembali melanjutkan pekerjaan. Mereka memiliki waktu 1 jam istirahat sehingga waktu tersebut cukup mereka gunakan untuk membuka rekening dibank yang lokasi nya masih di area kantor itu.1 jam berlalu, acara rapat berjalan dengan lancar, orang-orang penting yang menghadiri rapat itu juga sudah pulang. Karena acara rapat sudah selesai Bu Ajeng yang adalah senior OG di kantor itu memerintahkan Ida dan Aleksa untuk kembali membereskan ruang rapat."Ida, ibu minta kalian berdua untuk membereskan kembali ruang rapat tidak apa-apa kan" pinta Bu Ajeng."Gak apa-apa Bu, emang rapat nya sudah selesai"?
Aleksa bergegas menuju lift dan menekan tombol lantai 3 sesuai yang di jelaskan Ida, dan benar saja di sana ada seorang perempuan cantik tengah duduk di mejanya. "Mungkin itu mba Nana yang Ida masuk tadi, aku tanya mba Nana aja kali ya" kata Aleksa pada dirinya sendiri. Aleksa menghampiri perempuan itu "Permisi, mba saya di minta mengantarkan kopi untuk tuan Candra" Aleksa menyapanya dengan sopan sehingga wanita itu mengarahkan kan pandangannya."Apakah kamu karyawan baru di sini" tanya Nana "Iya mba saya Aleksa karyawan baru di sini, dan ini hari pertama saya bekerja""Kenalin Aku Nana asisten pribadinya tuan Candra dan ruangan tuan ada di sebelah sana kamu masuk aja"Nana menunjuk ke arah ruangan bos nya yang letaknya tidak jauh dari meja tempat ia duduk saat ini."Baik mba Nana terimakasih saya pamit dulu" ucap Aleksa "Baik" Aleksa berjalan menuju ke ruangan yang di maksud dan mengetuk pintu beberapa kali."Masuk"Setelah mendengar perintah itu tanpa menunggu waktu lama Alek