Share

Bab 9. Menantu idaman

Mata Zea membulat sempurna, begitupun dengan Agam.

"Kenapa Mama selalu memutuskan secara sepihak?" sentak Agam.

"Ini semua demi terhindar dari fitnah dan juga zina!" jelas Oma Rini dengan lantang.

"Seharusnya Mama bertanya terlebih dahulu sebelum menyimpulkan sesuatu!" marah Agam.

Kali ini Agam banyak bicara karena dia tidak mau menikah untuk kedua kalinya tanpa didasari oleh cinta lagi.

Zea juga tidak tinggal dia, dia segera beranjak dari ranjang dan mendekat ke arah Oma Rini.

"Kenapa aku dan Pak Agam harus menikah?" tanya Zea dengan polos.

Agam menatap Zea dengan tatapan yang begitu tajam. Tapi, Zea tidak takut sama sekali, justru dia menatap balik Agam dengan tatapan yang sama.

"Aku dan dia tidak tidur satu ranjang! Jadi aku mohon sama Mama, jangan pernah bawa-bawa pernikahan hanya karena kesalah pahaman!" bantah Agam.

Zea mengangguk tanda setuju dengan ucapan Agam barusan.

Wajah Agam begitu merah, dia menahan amarah kepada Mamanya. Agam tidak akan pernah mau menerima pernikahan at
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status