Home / Romansa / Dosen Ngebet Nikah / Bab 59 Ternyata Tanpamu

Share

Bab 59 Ternyata Tanpamu

Author: Ulfah N
last update Last Updated: 2021-11-24 12:29:21
"Bukannya kamu menyuruh saya pergi? Sekarang saya sudah pergi, sebaiknya kamu pergi juga."

Ucapan Irham Nusahakam terus terngiang di telinga Raina. Dia terus memikirkan pria itu bahkan di saat Anes sedang menginap di kamarnya.

"Kenapa lagi, sih? Masih mikirin Bang Irham?" tanya Anes sambil merebahkan diri. Dia menatap Raina di sebelahnya.

Raina mengangguk pasrah. "Ngilu banget hati gue, Nes."

"Bang Irham pasti sebenernya tetep sayang sama lo, cuma dia jaim aja!" Anes berusaha menenangkan perasaan Raina.

"Gimana kalo lo mau aja menunggu?" tanya Anes.

Raina menggeleng lemah. "Gue mau ngomong aja dipatahin terus sama dia."

Raina bersyukur Anes mau menemaninya malam ini. Wangi krim malam Anes tercium sampai ke hidung Raina. Entah kenapa, terasa cukup menenangkan.

"Gue bantu mediasi, ya?" tanya Anes lagi. Dia lekas duduk dan menegakkan badan.

"Lo mau ngapain?" tanya Raina.

"Gue mau telpon Bang Irham," kata Anes.

Raina menggigit bibir pelan. Apa Irham akan menolak dan marah lagi?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Muchlishotul Irsyadah
next thorrr
goodnovel comment avatar
Ulfah N
Ada, Kak.. masih lanjut. tunggu, ya
goodnovel comment avatar
loetfie iloet
masih ada lanjutannya kah???
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 60 Kenangan dalam Keranjang Sampah

    "Oke, kalo gitu! Saya pergi! Saya pastikan saya pergi dan Pak Irham tidak akan pernah melihat saya lagi!" Irham bisa melihat entakan kaki Raina penuh pelampiasan kekesalan. Dia terpejam beberapa detik dan berusaha menjernihkan otak. Apa dia sudah keterlaluan? Irham lekas mengejar Raina. Dia mengakui kebodohannya malam ini. Namun, kepergian Irham ke California memang tidak bisa ditunda lagi. Langkah pria itu terhalang oleh Adli. "Bapak apain, Raina?" Adli mendorong bahu Irham dengan sengaja. Irham hanya menarik napas dan berusaha melewati Adli. Namun, mahasiswa itu malah mendorong kasar dan menatapnya tajam. Gibral--yang sejak awal sudah melihat Adli berlari mengejar Raina ke pintu gerbang--pun lekas menghampiri kedua pria itu. Dia seharusnya melerai meskipun tidak tahu apa inti masalah yang terjadi. Yang jelas, Adli terus menghalangi langkah Irham. Itu terlalu mengkhawatirkan bagi Gibral "Ad? Apa-apaan, sih, lo?" tanya Gibral. Sebelah lengannya memeluk bahu Adli dan mendorong pr

    Last Updated : 2021-12-19
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 61 Langit Masih Biru

    Aku ingin membuang semua kenangan tentang kita. Namun, ke mana? Itu yang masih kutanyakan. Haruskah semua terbawa arus sungai dan bermuara di lautan luas. Ataukah mungkin kubuang ke tempat pembuangan sampah agar dibakar? Tidak, tidak! Bagaimana kalau pemulung memungut kenangan kita ... dan mendaur-ulangnya? *** "Gue nggak mau anter lo, Raina!" seru Adli setelah mematikan live media sosialnya. Dia tidak mau beranjak dari kursi." Nggak, nggak! Lo harus anter gue. Gue harus ketemu Pak Irham!" Raina menarik tangan kanan Adli. Pria itu terus berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Raina. Mereka berjalan menuju tempat parkir di kafe tersebut. "Gue nggak akan anterin lo apa pun yang terjadi. Udah cukup tadi kekacauan saat live." Raina berhenti melangkah. "Kacau apanya?" "Lo sebut nama Pak Irham di depan banyak orang, sedangkan bagi mereka kita ini pasangan," jelas Adli. Dia terus melangkah menuju motornya. Moodnya berantakan. "Ini bisa dibahas nanti aja, nggak, sih, Ad?

    Last Updated : 2022-01-19
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 62 Tak Diinginkan

    Saat dirimu bukan lagi seseorang yang tak diinginkan, itu bukan berarti kamu harus berhenti menginginkan diri sendiri. *** Raina menutup tab blog hariannya. Dia menuliskan beberapa kalimat di atas goresan gambarnya. Kali ini, gadis itu menggambar daun-daun yang berguguran. Pada layar laptop tampak seorang wanita sedang berjalan di bawah musim gugur. Tampak seperti gambaran sebuah penantian. Daun-daun mapel indah berwarna senja bisa mendeskripsikan keindahan dan kesedihan dalam satu waktu. Raina menarik napas dalam. Dia mengingat kembali perjumpaan terakhir dengan Irham sebelum pergi beberapa bulan lalu. Penolakan Irham terhadap Raina terlihat sangat jelas, bukan? Wanita itu sudah memukul egonya dan mengatakan akan menunggu. Namun, kenapa Irham menolak? Sementara, Raina tahu betul bahwa Irham Nusahakam adalah pria bersahaja, penuh wibawa, dan pesona. Namun, bagaimana mungkin pria tersebut bersikap santai atas masa depan? Bukankah sudah cukup menanti orang-orang yang pergi? Dia me

    Last Updated : 2022-02-03
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 63 Apakah Kamu Menungguku?

    Saya sangat ingin kembali kepadamu. Namun, apakah kamu masih menunggu di sana? Bila penantian adalah sebuah rasa sakit yang akan membuatmu menangis, maka saya tidak akan pernah melakukannya. *** "Sejak datang ke sini, kamu terlihat tidak fokus, Pak Dosen!" Itu suara lembut Celine yang tidak mampu membuat Irham berhenti memandang handphone di tangannya. "Saya rasa, kedatangan saya ke sini adalah langkah besar yang salah," gumam Irham. Celine yang sedang fokus dengan laptop pun menoleh. "Wow! I can't believe I heard this from Irham Nusahakam. Sepertinya telingaku agak bermasalah." Irham benar-benar berusaha keras untuk menaikkan mood-nya. Namun, bayang-bayang senyum Raina bergantian dengan wajah sedih gadis itu selalu melintas. "Ada seseorang yang kamu tinggal di sana? Sejak hari pertama kita berjumpa lagi, aku tuh sebenernya pengen nanya, tapi mukamu itu, lho ... bikin orang malas ngobrol." Irham mematikan program pada laptop dan menutupnya perlahan. Dia memijat kening. "Tanpa

    Last Updated : 2022-02-13
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 64 Melupakan atau Dilupakan

    Kamu pikir jika kamu menyuruh seseorang untuk pergi, dia akan selalu meratap? Pilihannya ada dua. Pertama; dia gagal move on dan bertahun-tahun merindukanmu. Yang kedua adalah kamu yang kehilangan dirinya dan dia pergi begitu saja. Melupakanmu dalam sekejap mata adalah hal yang mudah. *** Raina merasa ada yang aneh dengan postingan pada feed Instagramm Irham Nusahakam. Dia berpikir keras. Apanya yang aneh? Wanita itu kemudian ingat kalau dia sudah menghapusnya beberapa bulan lalu. Lalu, kenapa foto itu masih ada di sana? Raina buru-buru membuka kunci layar handphonenya dan melihat ulang. Tanggal. Raina perlu melihat tanggal postingan tersebut. Dia sangat terkejut karena foto tersebut diunggah sekitar tiga bulan yang lalu. Itu artinya tepat setelah kepergian Irham. Apa maksudnya? Apa? Raina ingin menjambak rambutnya sekarang juga karena frustrasi. 3 Fakta Kedekatan Celine Rashadi dengan arsitek muda berbakat Irham Nusahakam. Yang ketiga Ngegemesin banget Raina mengingat kembali b

    Last Updated : 2022-02-27
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 65 Kehilangan

    Hilang yang sesungguhnya adalah saat wajahku tidak pernah lagi terlintas di benaknya. ___ Benda berkilauan di tangan Adli membuat Anes menghela napas berkali-kali. Setan mana yang berhasil mengajaknya ikut membantu Adli memilihkan cincin. Ini terlalu miris untuk dibayangkan terjadi pada dirinya. Anesya yang kata mama dan papa merupakan gadis paling cantik di Jakarta kini berubah. Dia adalah Anesya yang tidak ada artinya bagi Adli. "Bagus yang mana, Nes?" tanya Adli sambil mengembalikan cincin di tangannya kepada wanita penjaga toko. "Mana gue tau! Pilih aja sendiri." Anes menelan ludah. Kenapa dia labil sekali? Dia, kan, seharusnya memang membantu memilihkan benda ajaib itu. Adli memiringkan badan ke kanan. Dia menatap Anes yang sedang membuang pandangan ke sekitar. "Menurut lo lebih cantik yang mana?" tanyanya masih dengan senyum menawan. Anes tersenyum paksa. Dia menatap cincin-cincin yang berjejer rapi. Semua tampak berkilau, tidak sesuram perasaannya hari ini. AC dalam ruang

    Last Updated : 2022-03-07
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 66 Pindah ke Hati yang Sama

    Angin sepoi-sepoi pun sanggup membawaku kembali kepadamu. Lalu, kenapa kita harus berpisah dengan cara ini? ___ "Serius. Gue mau pindah." Raina menghela napas. "Oke. Ke mana? Kenapa?" Lagi-lagi Anes memborong pertanyaan. "Ke tempat yang nggak ada kalian berduanya." Raina tersenyum. Adli mengerutkan kening. "Maksud lo?" "Gue nggak sudilah ngontrak di bumi lihat keuwuan kalian di masa depan. Jadi, gue memutuskan untuk pindah ke planet lain." Raina menyedot jus mangganya. Rasa asam manis dingin berhasil menghilangkan sedikit lelah yang sejak tadi dirasakannya. Anes menghela napas. "Ah, Raina! Bikin gue takut aja!" Raina hanya tersenyum. Dia menahan segala keinginan untuk berbagi cerita. Raina memang ingin pindah ke Bandung. Namun, tampaknya dia tidak perlu membicarakan hal ini kepada Anes yang heboh dalam segala hal. Kedua sahabatnya pasti akan baik-baik saja. Ya, Adli dan Anes akan baik-baik saja tanpa Raina. *** "Raina tadi bilang kalau mau pindah. Bikin gue takut aja." Suar

    Last Updated : 2022-03-09
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 67 Panggilan Pertama Setelah Berpisah

    Aku pikir kita akan menjadi asing setelah perpisahan. Namun, ternyata kamu tetap sama, menjadi yang kucintai setiap waktu. ___ Tatapan menusuk Raina membuat jantung Irham berdetak tak keruan. Bibir mungilnya terus saja dirapatkan. Belum lagi, helaan napas yang terdengar begitu berat. Irham Nusahakam merasa tak sanggup berkata satu huruf pun. Ke mana karisma dan pesonanya selama ini? "Udah selesai ngomongnya, Pak?" tanya Raina ketus. Irham menelan ludah. "Saya bicara saja, belum!" "Yaudah cepetan. Tadi di live orang lancar banget ngomongnya!" "Kamu pandai membuat saya menangis, ya?" Raina mengangkat alis. Memangnya Pak Irham menangis? "Itu pilihan hidup Pak Irham untuk menangis atau tidak. Kita urus tangisan masing-masing." "Kamu pandai bikin saya speechless." Irham tersenyum. Ah, ini bisa membuat Raina gila! Hatinya yang beku beberapa bulan mendadak cair seperti eskrim yang terkena sinar matahari. Raina hanya memanyunkan bibirnya karena terlalu malas bicara. Setidaknya, mas

    Last Updated : 2022-03-28

Latest chapter

  • Dosen Ngebet Nikah   Ekstra 1

    Menikah itu ibadah. Namun, jangan sampai Irham mendengar hal yang diyakini Raina ini. Dia bisa semakin ngebet untuk melaksanakan ibadah yang kelak akan menjadi kesukaannya.Raina bukan bergidik, tetapi pipinya malah bersemu merah.Malam semakin larut. Bahu dan punggung Raina rasanya rontok seperti baru selesai outbond atau bahkan mendaki gunung. Dia ingin segera membersihkan wajah dan tidur.Irham masuk kamar dengan wajah kelelahan, tetapi tetap terpancar kebahagiaan. Dia baru saja membantu Maira dan Collin membawakan hadiah-hadiah teman Raina ke mobil untuk disimpan di rumah Raina langsung.Kelopak mawar di atas kasur sudah berantakan di bawah. Irham menarik napas. Raina pasti sudah mengibasnya dengan membabi buta. Wanita itu sudah bilang tidak mau ada bed ala-ala pengantin baru.Irham membuka jas dan kemejanya dan duduk di pinggir kasur. Dia tahu Raina sedang mandi dan membersihkan wajah. Adegan membukakan baju pengantin yang Irham bayangkan ambyar sudah. Buktinya, Raina sudah buru-

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 100. Kapal yang Berlayar

    "Saya terima nikah dan kawinnya Raina Atqiyya binti ..."Itu adalah kalimat paling romantis yang didengar seorang penulis. Dari ribuan kalimat dalam novel romansanya, dia tidak pernah menulis satu kalimat pun seindah itu.Raina tidak membayangkan akan menikah dengan Irham, si paling ngajak ribut setiap hari.Anes sibuk bersorak-sorai sejak orang-orang berkata sah, apalagi saat Irham memakaikan cincin di jari manis tangan kiri Raina. Dia tidak peduli dengan keanggunan gaun bridesmaid berwarna silver yang sedang dipakainya. Ada yang berbeda dari Anes. Wanita itu memakai hijab. Tentu saja setelah perdebatan panjang dengan Raina.Anes semakin gregetan dengan sikap malu-malu ala perawan Raina saat dokumentasi foto-foto buku nikah. Dia asyik tertawa dan menjepret dari berbagai sudut tanpa peduli sosok yang sejak tadi terpesona dengan penampilan barunya.Ya, itu adalah Vino, yang ikut tersenyum saat Anes tertawa.Irham terlihat sangat bahagia seolah matanya mengeluarkan binar cinta saat mena

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 99. Klise Romansa

    Percuma pesona Irham Nusahakam kalau tidak bisa membuat Raina menginginkannya.~ Irham yang sedang memikirkan cara untuk melakukan hal halal setelah akad==="Sekarang kita pikir dulu, Sayang." Irham mengulurkan tangan, menarik Raina untuk duduk di sebelahnya.Mereka sedang berada dalam kantor Irham.Raina ingat setahun lalu Irham pernah tidak membukakan pintu untuknya. Kalau diingat-ingat, Raina jadi sebal pangkat seribu terhadap pria di sebelahnya. Sok bersikap dingin padahal akhirnya tetap mengejar Raina. Siapa lagi kalau bukan Irham Nusahakam?"Pikir apa?" tanya Raina. Dia membuka box rujak jambu kristal yang tadi dibelinya di jalan menuju kantor Irham. Meskipun sudah sore, tetapi tidak mengurangi keinginan Raina untuk memakan buah tersebut."Tentang kita. Tentang akad." Irham menatap Raina penuh perhatian. Namun, as always, yang ditatap sibuk mengalihkan pandangan.Wanita itu mencicipi jambu kristalnya dengan khusyuk. Matanya seolah mengeluarkan cahaya bintang karena terlalu exci

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 98. Siapa yang Orang Ketiga?

    Berada di antara kalian membuatku sakit. Namun, aku juga bahagia karena melihat Raina bahagia.~ Adli Winata galau tak berkesudahan.===Jadi, siapa sebenarnya yang orang ketiga? Adli atau Irham? Irham lebih dulu menyukai Raina bahkan sejak gadis itu masih bau keringat. Namun, Adli lebih dulu menapaki masa-masa kuliah bersama Raina. Dia lebih dulu memperkenalkan diri. Yang pasti, mereka memiliki ruang berbeda dalam hati Raina.Adli curiga pemilik akun fanbase itu adalah orang di sekitar lokasi syuting, tetapi siapa? Pria itu mengambil handphone dari saku. Setidaknya rumor bisa ditutup dengan postingan ini. Dia menarik lengan Raina untuk mendekat. Begitu juga dengan Irham. Jadi, posisi Adli sekarang berada di antara pasangan itu.Irham mengerutkan kening. "Kamu mau ngapain?" tanyanya waspada.Adli hanya berdecak sebal dengan mata melirik Irham penuh kekesalan.Sementara, Raina hanya tersenyum melihat interaksi di antara dua pria tersebut."Foto dulu buat kenangan." Adli mengangkat tang

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 97. Janur Kuning Belum Melengkung

    Apa ada yang lebih bahagia daripada menikah dengan orang yang kamu cintai dan mencintaimu? - Irham Nusahakam Apa ada yang lebih ikhlas daripada melihat orang yang kamu cintai menikah dengan pilihannya? - Adli Winata Apa ada yang lebih galau daripada mencintai orang yang telanjur mencintai orang lain? - Aldian =========== Setelah chating ingin bicara pada waktu itu, Raina tiba-tiba sibuk bolak-balik kantor webtun untuk beberapa kali rapat dan ACC komiknya yang akan diadaptasi menjadi sebuah drama web series. Dia pun seketika lupa kalau memiliki seorang tunangan yang kesabarannya setinggi gunung Everest. Ya, ketinggian 8800 meter di atas permukaan laut. Meskipun kesabarannya setinggi gunung, akan tetapi terkadang berubah menjadi setipis tisu. Seperti hari ini, Raina terkejut melihat Irham sudah duduk di lobi kantor. Dia baru saja bertemu Kriss untuk rapat dan baru mendapat bocoran bahwa Irham memiliki saham di perusahaan tersebut sejak beberapa tahun lalu. Apa itu juga dilakukann

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 96. Sengaja Menempel padamu.

    "Pak Irham sengaja ya nempelin aku terus supaya enggak mau ditinggal?"Raina and her bucin fiancee.--------Ini sudah beberapa jam sejak Raina hanya membalas pertanyaan Irham dengan senyum. Sungguh, dia malu kalau harus berkata tidak sanggup berjauhan dari Irham. Lagipula, tingkat kebucinan Raina belum setinggi itu. Kalau diukur pakai penggaris, kebucinan Raina mungkin hanya 5 cm, jauh berbeda dibanding kebucinan Irham yang menjulang tinggi.Sekarang, mereka berdua sedang dalam perjalanan pulang ke Jakarta. Awalnya, mama meminta Raina untuk tinggal di Bogor saja. Namun, Raina tidak betah tinggal di rumah mamanya sendiri. Dia lebih nyaman tinggal di rumahnya, meskipun kesepian.Sejak kehadiran Irham, kesepian hanya sebuah keadaan, buktinya hati Raina terus saja dipenuhi keramaian tentang pria itu.Irham melirik Raina yang pagi ini memakai sebuah dress berbahan crinkle airflow premium dengan jilbab lebih cerah dan bermotif. Dia secara natural menarik senyuman. Bagaimana ini? Irham sama

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 95. Yakin Bersamamu

    Kalau hati sudah yakin, apa yang bisa menghentikannya? Hanya keyakinan yang diperlukan dua insan untuk hidup bersama.- author lagi bageur --------------"Mohon maaf kepada Maira, saya tentu saja bukan ingin menghancurkan acaranya. Saya hanya ingin menambah kebahagiaan di antara kita semua. Kebetulan papa mama saya juga hadir dalam acara ini." Irham menatap papa mamanya yang sudah penasaran level tinggi.Mungkin, Pak Ibrahim siap melempar sepatu mahalnya ke hadapan Irham kalau anak itu membuat malu keluarga. Namun, selama ini Irham adalah anak tunggal yang merupakan kebanggan papa mamanya.Sementara itu, Maira sudah duduk di kursi sambil memijat dahi. Dia tidak suka rundown acaranya dirusak oleh Irham. Collin mengusap punggungnya sejak tadi."Mama, Papa, yang terhormat orangtua Raina Atqiyya, mantan mahasiswi saya." Irham membungkuk hormat sambil menghadap ke arah mama Raina dan papa tirinya, lalu melakukan hal yang sama kepada papa Raina dan ibu tirinya. "Perkenalkan saya adalah Ir

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 94. Kalau Bukan Kamu

    Kalau bukan kamu, apa aku bisa bertahan selama ini?Icikiwir :D====Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu. Namun, ini bukan hari yang ditunggu Raina, tetapi Maira.Maira's day is today. Dia mengulangi sejarahnya dengan Collin bersama hati yang baru, pola pikir yang baru, dan cinta yang baru.Sejak subuh, wanita itu sudah ribet. Iya, dia ngerepotin Raina dengan banyak menyuruh-nyuruh ini dan itu. Kalau bukan karena ini hari bahagia Maira, tentu saja Raina sudah memulai peperangan sejak pagi."Na, jas buat saya nge-MC di mana?" Itu suara Aldian yang menginterupsi kesantaian Raina di sofa. Iya, Raina sedang meluruskan punggung.Akhirnya yang jadi MC pada acara Maira memang Aldian, bukan Adli Winata. Adli Winata tiba-tiba menghilang seperti yang dikatakannya."Na?" Aldian menyadarkan Raina yang sedang melamun memikirkan Adli.Tiga hari sudah tidak ada kabar.Huh, dasar Adli Winata! Si paling pengen dicariin."Na?" Aldian meninggikan suara."Ih, Aa, kenapa nanyanya sama aku, sih? Aku kan

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 93. Terima Kasih, Sayang

    Puluhan kali aku melihat senyumanmuPuluhan kali juga aku terpesona padamu~ Gombalan siapa lagi ini? :'(===="Sayang, kamu ngapain ke sini?"Sungguh, Irham sangat terkejut mendengar panggilan sayang dari Raina. Dia benar-benar dibuat salah tingkah karena satu panggilan itu. Irham bahkan belum menjawab pertanyaan itu. Pria itu menenangkan diri sesaat sebelum akhirnya berbicara."Mama, Papa, maaf, ya. Saya agak salting sedikit karena Raina dari tadi pamer senyum terus ke saya. Jantung saya tidak aman." Irham hanya mampu menatap mama dan papa Raina bergantian.Dia tidak sanggup melihat Raina yang sedang tersenyum menatapnya. Jantungnya makin terasa tidak karuan."Kita ke sini mau minta restu Mama untuk segera menikah. Kalau lamarannya sebenarnya sudah sering saya lakukan secara pribadi kepada Raina, tetapi Raina kemarin-kemarin belum siap mempunyai suami seperti saya." Irham tertawa setelah mengatakannya."Raina suka ngada-ngada emang." Mama bergumam.Aldian dan Adli menghela napas ber

DMCA.com Protection Status