Share

Bab 61 Langit Masih Biru

Aku ingin membuang semua kenangan tentang kita. Namun, ke mana?

Itu yang masih kutanyakan.

Haruskah semua terbawa arus sungai dan bermuara di lautan luas. Ataukah mungkin kubuang ke tempat pembuangan sampah agar dibakar?

Tidak, tidak! Bagaimana kalau pemulung memungut kenangan kita ... dan mendaur-ulangnya?

***

"Gue nggak mau anter lo, Raina!" seru Adli setelah mematikan live media sosialnya. Dia tidak mau beranjak dari kursi."

Nggak, nggak! Lo harus anter gue. Gue harus ketemu Pak Irham!" Raina menarik tangan kanan Adli.

Pria itu terus berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Raina. Mereka berjalan menuju tempat parkir di kafe tersebut.

"Gue nggak akan anterin lo apa pun yang terjadi. Udah cukup tadi kekacauan saat live."

Raina berhenti melangkah. "Kacau apanya?"

"Lo sebut nama Pak Irham di depan banyak orang, sedangkan bagi mereka kita ini pasangan," jelas Adli. Dia terus melangkah menuju motornya. Moodnya berantakan.

"Ini bisa dibahas nanti aja, nggak, sih, Ad?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
12345
Apasii Raina, labil banget. Berkali kali lo dilamar sekarang nyesel kan
goodnovel comment avatar
Hanazawa
aaaaaaaa Rainaaaaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status