Beranda / Romansa / Dosen Ngebet Nikah / Bab 100. Kapal yang Berlayar

Share

Bab 100. Kapal yang Berlayar

Penulis: Ulfah N
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-24 23:05:26

"Saya terima nikah dan kawinnya Raina Atqiyya binti ..."

Itu adalah kalimat paling romantis yang didengar seorang penulis. Dari ribuan kalimat dalam novel romansanya, dia tidak pernah menulis satu kalimat pun seindah itu.

Raina tidak membayangkan akan menikah dengan Irham, si paling ngajak ribut setiap hari.

Anes sibuk bersorak-sorai sejak orang-orang berkata sah, apalagi saat Irham memakaikan cincin di jari manis tangan kiri Raina. Dia tidak peduli dengan keanggunan gaun bridesmaid berwarna silver yang sedang dipakainya. Ada yang berbeda dari Anes. Wanita itu memakai hijab. Tentu saja setelah perdebatan panjang dengan Raina.

Anes semakin gregetan dengan sikap malu-malu ala perawan Raina saat dokumentasi foto-foto buku nikah. Dia asyik tertawa dan menjepret dari berbagai sudut tanpa peduli sosok yang sejak tadi terpesona dengan penampilan barunya.

Ya, itu adalah Vino, yang ikut tersenyum saat Anes tertawa.

Irham terlihat sangat bahagia seolah matanya mengeluarkan binar cinta saat mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ulfah N
:v kirain aku ga ada yang nungguin soalnya anyep. udah Bae aku mah nyantaiiiii kayak di pantai.
goodnovel comment avatar
軽利川 さゆり
mana extra partny thor??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dosen Ngebet Nikah   Ekstra 1

    Menikah itu ibadah. Namun, jangan sampai Irham mendengar hal yang diyakini Raina ini. Dia bisa semakin ngebet untuk melaksanakan ibadah yang kelak akan menjadi kesukaannya.Raina bukan bergidik, tetapi pipinya malah bersemu merah.Malam semakin larut. Bahu dan punggung Raina rasanya rontok seperti baru selesai outbond atau bahkan mendaki gunung. Dia ingin segera membersihkan wajah dan tidur.Irham masuk kamar dengan wajah kelelahan, tetapi tetap terpancar kebahagiaan. Dia baru saja membantu Maira dan Collin membawakan hadiah-hadiah teman Raina ke mobil untuk disimpan di rumah Raina langsung.Kelopak mawar di atas kasur sudah berantakan di bawah. Irham menarik napas. Raina pasti sudah mengibasnya dengan membabi buta. Wanita itu sudah bilang tidak mau ada bed ala-ala pengantin baru.Irham membuka jas dan kemejanya dan duduk di pinggir kasur. Dia tahu Raina sedang mandi dan membersihkan wajah. Adegan membukakan baju pengantin yang Irham bayangkan ambyar sudah. Buktinya, Raina sudah buru-

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-16
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 1. Ajakan Menikah Dosen Statistika

    Kalau ada anak kuliahan yang berpikir dosen ganteng kebanyakan killer bin belagu, itu benar! Semester enam ini Raina mendapatkan mata kuliah dengan dosen paling viral sejagad kampusnya. Mata kuliah statistika dengan dosen tampan rupawan yaitu Pak Irham Nusahakam. "Gue suka ngitung, tapi enggak sedalam ini juga kali ngitungnya!" keluh Raina kepada Anes. "Tapi menurut lo gimana? Dosen Statistikanya viral banget, lho, di kampus kita. Ganteng. Pokoknya lo bakalan semangat kuliah, deh." Anes menjawab sambil touch up bedak pada tipis-tipis di wajahnya. Wanita berambut panjang itu mengeluarkan binder. Kadang Raina berpikir, temannya, Anes, terlalu berlebihan saat menganggap Pak Irham sebagai pria paling ganteng di kampus ini. Mau dikemanakan wajah karismatik Adli, gebetannya sejak awal masuk dunia perkuliahan? "Lo dari kemaren muji-muji Pak Irham mulu, kayak sales marketing cowok ganteng aja!" Raina mengeluarkan buku tulis dalam tasnya. Pemandangan wajah ditekuk Raina adalah hal yang pal

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-10
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 2 Nikah beneran?

    Setelah berhasil tertawa sambil menahan diri agar tidak sampai terjungkal, Raina keluar ruangan tanpa pamit. Irham mengacak rambutnya. Pria itu juga mengeluarkan buku sketsa milik Raina dari nakas dan membantingnya lagi ke atas meja. Dia meluapkan emosi pada diri sendiri mengingat pembicaraan yang didominasi oleh wanita itu. "Saya jomlo, tapi nggak sembarangan nikah juga kali, Pak!" Raina kesal saat Irham menolak untuk mengembalikan bukunya dan berpura-pura tidak tahu di mana letak buku tersebut. "Kamu nggak akan menyesal nikah sama saya," ucap Irham dengan percaya diri. "Pak, saya pikir ini kantor, bukan drama series. Adegan murid nikah sama dosen cuma ada di film!" "Untuk itu, kita bisa buat ini menjadi kenyataan." "Boleh! Tapi jangan sama saya, Pak!" Raina mulai sewot. "Balikin, dong, Pak, buku saya!" Wanita itu menyedekapkan tangannya. Raina merasa aneh terhadap dosennya itu. Enggak ada angin, enggak ada hujan, tiba-tiba ngajak nikah. "Kita lihat seberapa penting buk

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-19
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 3 Rumah Penuh Kenangan

    Raina tiba di rumahnya setelah mengayuh sepeda dengan segenap emosi yang ada. Dia tidak peduli di mana Anes tertinggal. Dipanggil berkali-kali pun, wanita itu tetap ingin segera kabur dari kampus. Rumah Raina memang tidak terlalu jauh dari Universitas Indraprasta. Sepeda merah muda adalah the only one yang paling setia bagi wanita itu. Biasanya, dia bersepeda dengan senyuman sambil menikmati angin dan view jalan. Namun, kali ini tidak. Sepanjang waktu Raina hanya fokus pada ujung jalan agar segera sampai ke rumah. Jalanan komplek tidak pernah lebih sepi dari perasaan. Angin yang mengiringi laju sepeda wanita itu selalu menambah ketenangan. Raina turun dari sepeda dan mengambil anak kunci dari dalam tas. Dia membuka gerbang berwarna emas tersebut. Raina berdecak menatap sebelah dinding muka rumahnya yang belum sempurna. Dia bahkan lupa merapikan perlengkapan mengecat sebelum pergi kuliah tadi pagi. Wanita itu segera memarkirkan sepeda di teras dan buru-buru membuka pintu. Pikiran R

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-21
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 4 You Know Who

    Raina tidak pernah terpikir satu detik pun untuk berkenalan dengan Irham Nusahakam. Anes tahu betul bagaimana wanita itu mengomel tiap kali melihat mahasiswi-mahasiswi terpaku melihat sosok dosen tersebut melintasi mereka.Celetukan-celetukan pedas keluar dari bibir tipisnya. Tatapan mupeng teman-teman dianggap norak. Lucu, nggak, sih, bila akhirnya dia yang berakhir menikah dengan ... you know who?Anes dan Raina duduk berhadapan di Kafe Kedap-kedip yang berada tak jauh dari gerbang kampus. Dengan usil, Anes menyodorkan kentang goreng ke mulut sahabatnya. "Makan, biar berpikir jernih!""Apaan, sih? Pikiran gue udah bening begini," jawab Raina sambil tetap mengunyah kentang tadi, meski jelas-jelas merasa diganggu."Kita reka ulang adegan," kata Anes sambil menyeringai penuh ide."Apaan?" Raina bertanya sambil menyedot jus buah naga yang kalah merah dari warna kemeja Anes hari ini."Pak Irham. Nggak mungkin tiba-tiba ngajak lo nikah gitu aja. Pasti, dia udah mantau lo dari lama."Raina

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-21
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 5 Kapan Kita Bisa Bicara

    "Ada Adli di belakang gue?"Raina ingin menelan pertanyaan tadi saat melihat siapa pria yang mencoba duduk di sebelahnya. Dia menajamkan pandangan pada Anes yang mengangkat bahu. Apa sekarang dirinya sedang terperosok dalam dunia komik? Raina tak ingin menoleh sedikit pun pada wajah yang diyakini sedang menunggu respons.Menggigit bibir pelan adalah kebiasaan Raina saat kebingungan. Dia berusaha menenangkan diri dengan pasminanya yang kali ini berwarna hijau melon. Anes pasti sudah mengatur makan siang ini. Begitu pikir Raina. Satu-satunya orang yang mencurigakan hanya wanita berkemeja merah yang mirip karyawan magang itu. Lihatlah! Anes hanya bisa cengengesan tanpa rasa dosa."Nes, kita bukannya ada jam sekarang?" Raina pura-pura tersenyum. Dia mengabaikan Irham, seolah tak ada saja."Tiga puluh menit lagi," jawab Anes riang.Raina mengernyitkan dahi antara kesal kepada Anes atau dirinya sendiri. Ayam bakar di hadapannya sudah terlihat tidak menarik lagi.Please, otak, susunlah kalim

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-23
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 6 Please, Save Raina!

    Bagaimana bisa seorang mahasiswi jurusan pendidikan matematika dari awal berpikir kuliahnya akan terhindar dari mata kuliah hitung-menghitung? Mana mungkin bisa! Statistika I saja sudah cukup membuat Raina pusing, apalagi ditambah dengan hal-hal menyebalkan belakangan ini. Bagaimana dia bisa lulus untuk Statistika II? Raina menghampiri kursi Adli dengan wajah kusut. "Geser, dong!" Adli menggeser duduknya ke sebelah dan membiarkan temannya. "Tumben duduk sama gue!" Dia tersenyum menatap wajah suntuk Raina. "Gue gencatan senjata sama Anes mulai hari ini!" Wanita itu mengeluarkan buku dari tas dengan kasar. Adli tertawa renyah. Dia menyugar rambutnya. "Ada perang apaan emang?" Raina yang menyaksikan langsung ketampanan pria di sebelahnya itu langsung menahan senyum. Di mana harga diri kalau kentara sekali tampang mupengnya? "Lo tim gue atau Anes?" Adli Winata pura-pura berpikir. Matanya tak putus melihat gerak-gerik lucu Raina. Dia bisa melihat wanita itu memainkan pulpen karena is

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-26
  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 7 Ada Saya Yang Sayang Kamu

    Sepanjang penjelasan matkul Statistika, Raina tak henti-henti menghela napas. Bagaimana tidak? Tiap memejamkan mata, ada visual Irham Nusahakam di hadapan wajahnya."Sekarang masih rabun dekat?" Kalimat garing itu terus terngiang-ngiang di telinga Raina.Kalau mau tahu bagaimana perasaan wanita itu? Rasanya kesal sekali seperti ingin membanting buku sekarang juga. Memang ada apa dengan wajah--tampan--itu? Apa bisa menghilangkan rabun dan sakit mata lainnya? Argh! Raina menekuk wajah.Dia memang beralibi saja tadi. Siapa juga yang mau duduk di depan bapak-bapak ngebet nikah? Raina mengangkat wajah. Pandangan yang sejak awal pura-pura fokus pada buku, kini berpusat kepada pria berumur 30-an. Sebenarnya, Irham Nusahakam tidak cukup tua untuk dipanggil bapak. Namun, Raina hanya ingin menegaskan bahwa sebatas itu saja rasa hormatnya pada dosen tersebut.Kejengkelan atas sikap Irham yang mendominasi kelas membuat Raina ogah-ogahan mengerjakan soal. Dia bahkan tidak menanggapi getar HP-nya s

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-29

Bab terbaru

  • Dosen Ngebet Nikah   Ekstra 1

    Menikah itu ibadah. Namun, jangan sampai Irham mendengar hal yang diyakini Raina ini. Dia bisa semakin ngebet untuk melaksanakan ibadah yang kelak akan menjadi kesukaannya.Raina bukan bergidik, tetapi pipinya malah bersemu merah.Malam semakin larut. Bahu dan punggung Raina rasanya rontok seperti baru selesai outbond atau bahkan mendaki gunung. Dia ingin segera membersihkan wajah dan tidur.Irham masuk kamar dengan wajah kelelahan, tetapi tetap terpancar kebahagiaan. Dia baru saja membantu Maira dan Collin membawakan hadiah-hadiah teman Raina ke mobil untuk disimpan di rumah Raina langsung.Kelopak mawar di atas kasur sudah berantakan di bawah. Irham menarik napas. Raina pasti sudah mengibasnya dengan membabi buta. Wanita itu sudah bilang tidak mau ada bed ala-ala pengantin baru.Irham membuka jas dan kemejanya dan duduk di pinggir kasur. Dia tahu Raina sedang mandi dan membersihkan wajah. Adegan membukakan baju pengantin yang Irham bayangkan ambyar sudah. Buktinya, Raina sudah buru-

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 100. Kapal yang Berlayar

    "Saya terima nikah dan kawinnya Raina Atqiyya binti ..."Itu adalah kalimat paling romantis yang didengar seorang penulis. Dari ribuan kalimat dalam novel romansanya, dia tidak pernah menulis satu kalimat pun seindah itu.Raina tidak membayangkan akan menikah dengan Irham, si paling ngajak ribut setiap hari.Anes sibuk bersorak-sorai sejak orang-orang berkata sah, apalagi saat Irham memakaikan cincin di jari manis tangan kiri Raina. Dia tidak peduli dengan keanggunan gaun bridesmaid berwarna silver yang sedang dipakainya. Ada yang berbeda dari Anes. Wanita itu memakai hijab. Tentu saja setelah perdebatan panjang dengan Raina.Anes semakin gregetan dengan sikap malu-malu ala perawan Raina saat dokumentasi foto-foto buku nikah. Dia asyik tertawa dan menjepret dari berbagai sudut tanpa peduli sosok yang sejak tadi terpesona dengan penampilan barunya.Ya, itu adalah Vino, yang ikut tersenyum saat Anes tertawa.Irham terlihat sangat bahagia seolah matanya mengeluarkan binar cinta saat mena

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 99. Klise Romansa

    Percuma pesona Irham Nusahakam kalau tidak bisa membuat Raina menginginkannya.~ Irham yang sedang memikirkan cara untuk melakukan hal halal setelah akad==="Sekarang kita pikir dulu, Sayang." Irham mengulurkan tangan, menarik Raina untuk duduk di sebelahnya.Mereka sedang berada dalam kantor Irham.Raina ingat setahun lalu Irham pernah tidak membukakan pintu untuknya. Kalau diingat-ingat, Raina jadi sebal pangkat seribu terhadap pria di sebelahnya. Sok bersikap dingin padahal akhirnya tetap mengejar Raina. Siapa lagi kalau bukan Irham Nusahakam?"Pikir apa?" tanya Raina. Dia membuka box rujak jambu kristal yang tadi dibelinya di jalan menuju kantor Irham. Meskipun sudah sore, tetapi tidak mengurangi keinginan Raina untuk memakan buah tersebut."Tentang kita. Tentang akad." Irham menatap Raina penuh perhatian. Namun, as always, yang ditatap sibuk mengalihkan pandangan.Wanita itu mencicipi jambu kristalnya dengan khusyuk. Matanya seolah mengeluarkan cahaya bintang karena terlalu exci

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 98. Siapa yang Orang Ketiga?

    Berada di antara kalian membuatku sakit. Namun, aku juga bahagia karena melihat Raina bahagia.~ Adli Winata galau tak berkesudahan.===Jadi, siapa sebenarnya yang orang ketiga? Adli atau Irham? Irham lebih dulu menyukai Raina bahkan sejak gadis itu masih bau keringat. Namun, Adli lebih dulu menapaki masa-masa kuliah bersama Raina. Dia lebih dulu memperkenalkan diri. Yang pasti, mereka memiliki ruang berbeda dalam hati Raina.Adli curiga pemilik akun fanbase itu adalah orang di sekitar lokasi syuting, tetapi siapa? Pria itu mengambil handphone dari saku. Setidaknya rumor bisa ditutup dengan postingan ini. Dia menarik lengan Raina untuk mendekat. Begitu juga dengan Irham. Jadi, posisi Adli sekarang berada di antara pasangan itu.Irham mengerutkan kening. "Kamu mau ngapain?" tanyanya waspada.Adli hanya berdecak sebal dengan mata melirik Irham penuh kekesalan.Sementara, Raina hanya tersenyum melihat interaksi di antara dua pria tersebut."Foto dulu buat kenangan." Adli mengangkat tang

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 97. Janur Kuning Belum Melengkung

    Apa ada yang lebih bahagia daripada menikah dengan orang yang kamu cintai dan mencintaimu? - Irham Nusahakam Apa ada yang lebih ikhlas daripada melihat orang yang kamu cintai menikah dengan pilihannya? - Adli Winata Apa ada yang lebih galau daripada mencintai orang yang telanjur mencintai orang lain? - Aldian =========== Setelah chating ingin bicara pada waktu itu, Raina tiba-tiba sibuk bolak-balik kantor webtun untuk beberapa kali rapat dan ACC komiknya yang akan diadaptasi menjadi sebuah drama web series. Dia pun seketika lupa kalau memiliki seorang tunangan yang kesabarannya setinggi gunung Everest. Ya, ketinggian 8800 meter di atas permukaan laut. Meskipun kesabarannya setinggi gunung, akan tetapi terkadang berubah menjadi setipis tisu. Seperti hari ini, Raina terkejut melihat Irham sudah duduk di lobi kantor. Dia baru saja bertemu Kriss untuk rapat dan baru mendapat bocoran bahwa Irham memiliki saham di perusahaan tersebut sejak beberapa tahun lalu. Apa itu juga dilakukann

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 96. Sengaja Menempel padamu.

    "Pak Irham sengaja ya nempelin aku terus supaya enggak mau ditinggal?"Raina and her bucin fiancee.--------Ini sudah beberapa jam sejak Raina hanya membalas pertanyaan Irham dengan senyum. Sungguh, dia malu kalau harus berkata tidak sanggup berjauhan dari Irham. Lagipula, tingkat kebucinan Raina belum setinggi itu. Kalau diukur pakai penggaris, kebucinan Raina mungkin hanya 5 cm, jauh berbeda dibanding kebucinan Irham yang menjulang tinggi.Sekarang, mereka berdua sedang dalam perjalanan pulang ke Jakarta. Awalnya, mama meminta Raina untuk tinggal di Bogor saja. Namun, Raina tidak betah tinggal di rumah mamanya sendiri. Dia lebih nyaman tinggal di rumahnya, meskipun kesepian.Sejak kehadiran Irham, kesepian hanya sebuah keadaan, buktinya hati Raina terus saja dipenuhi keramaian tentang pria itu.Irham melirik Raina yang pagi ini memakai sebuah dress berbahan crinkle airflow premium dengan jilbab lebih cerah dan bermotif. Dia secara natural menarik senyuman. Bagaimana ini? Irham sama

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 95. Yakin Bersamamu

    Kalau hati sudah yakin, apa yang bisa menghentikannya? Hanya keyakinan yang diperlukan dua insan untuk hidup bersama.- author lagi bageur --------------"Mohon maaf kepada Maira, saya tentu saja bukan ingin menghancurkan acaranya. Saya hanya ingin menambah kebahagiaan di antara kita semua. Kebetulan papa mama saya juga hadir dalam acara ini." Irham menatap papa mamanya yang sudah penasaran level tinggi.Mungkin, Pak Ibrahim siap melempar sepatu mahalnya ke hadapan Irham kalau anak itu membuat malu keluarga. Namun, selama ini Irham adalah anak tunggal yang merupakan kebanggan papa mamanya.Sementara itu, Maira sudah duduk di kursi sambil memijat dahi. Dia tidak suka rundown acaranya dirusak oleh Irham. Collin mengusap punggungnya sejak tadi."Mama, Papa, yang terhormat orangtua Raina Atqiyya, mantan mahasiswi saya." Irham membungkuk hormat sambil menghadap ke arah mama Raina dan papa tirinya, lalu melakukan hal yang sama kepada papa Raina dan ibu tirinya. "Perkenalkan saya adalah Ir

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 94. Kalau Bukan Kamu

    Kalau bukan kamu, apa aku bisa bertahan selama ini?Icikiwir :D====Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu. Namun, ini bukan hari yang ditunggu Raina, tetapi Maira.Maira's day is today. Dia mengulangi sejarahnya dengan Collin bersama hati yang baru, pola pikir yang baru, dan cinta yang baru.Sejak subuh, wanita itu sudah ribet. Iya, dia ngerepotin Raina dengan banyak menyuruh-nyuruh ini dan itu. Kalau bukan karena ini hari bahagia Maira, tentu saja Raina sudah memulai peperangan sejak pagi."Na, jas buat saya nge-MC di mana?" Itu suara Aldian yang menginterupsi kesantaian Raina di sofa. Iya, Raina sedang meluruskan punggung.Akhirnya yang jadi MC pada acara Maira memang Aldian, bukan Adli Winata. Adli Winata tiba-tiba menghilang seperti yang dikatakannya."Na?" Aldian menyadarkan Raina yang sedang melamun memikirkan Adli.Tiga hari sudah tidak ada kabar.Huh, dasar Adli Winata! Si paling pengen dicariin."Na?" Aldian meninggikan suara."Ih, Aa, kenapa nanyanya sama aku, sih? Aku kan

  • Dosen Ngebet Nikah   Bab 93. Terima Kasih, Sayang

    Puluhan kali aku melihat senyumanmuPuluhan kali juga aku terpesona padamu~ Gombalan siapa lagi ini? :'(===="Sayang, kamu ngapain ke sini?"Sungguh, Irham sangat terkejut mendengar panggilan sayang dari Raina. Dia benar-benar dibuat salah tingkah karena satu panggilan itu. Irham bahkan belum menjawab pertanyaan itu. Pria itu menenangkan diri sesaat sebelum akhirnya berbicara."Mama, Papa, maaf, ya. Saya agak salting sedikit karena Raina dari tadi pamer senyum terus ke saya. Jantung saya tidak aman." Irham hanya mampu menatap mama dan papa Raina bergantian.Dia tidak sanggup melihat Raina yang sedang tersenyum menatapnya. Jantungnya makin terasa tidak karuan."Kita ke sini mau minta restu Mama untuk segera menikah. Kalau lamarannya sebenarnya sudah sering saya lakukan secara pribadi kepada Raina, tetapi Raina kemarin-kemarin belum siap mempunyai suami seperti saya." Irham tertawa setelah mengatakannya."Raina suka ngada-ngada emang." Mama bergumam.Aldian dan Adli menghela napas ber

DMCA.com Protection Status