Share

Bab 269

Kemudian, Paula segera mematikan panggilan video. Rhea bertanya, "Paula, kenapa kamu mematikannya? Kita belum membicarakan masalah sebenarnya!"

"Dengan kejadian barusan, gimana aku bisa bicara?" jawab Paula yang wajahnya memerah. Dia menolak untuk menelepon lagi.

Rhea tahu bahwa Paula punya sifat pemalu, jadi tidak memaksanya. Dia hanya bisa menghela napas pasrah.

Bagaimana caranya mencari alasan yang tepat untuk pergi ke Kota Boram? Mungkin dia bisa membuat alasan karena ingin memeriksa proyek di Kota Boram?

Namun, sekarang sudah terlalu terlambat untuk mempersiapkan semuanya. Waktu semalam tidak akan cukup bagi Rhea untuk mendapat persetujuan.

Tiba-tiba ponsel berdering. Begitu mendengar suara panggilan video, Rhea langsung bangkit dengan semangat.

Melihat Paula hendak menutup panggilan lagi, dia segera menahannya. Rhea memohon, "Paula, tolong bantu aku kali ini. Pamanku itu orang yang sangat kaku, dia pasti nggak melihat apa pun tadi."

Paula tidak percaya. Tadi, dia jelas melihat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status