Share

28. Rencana

Pagi hari tiba, dia menggeluat dan mebgerjapkan matamya yang masih terasa perih. Arian memindai sekeliling, dia tidur di kamar ? Bukannya semalam dia keluar dan mengobrol bersama Tris di taman ?

Arian merasakan kepalanya yang sedikit berdenyut, mungkin itu akibat dari tidurnya yang baru beberapa saat.

Arian pun berjalan menuju kamar mandi, sengaja dia mandi emnggunakan air dingin, berharap supaya bisa menyegarkan kepala serta matanya. Lumayan, gumam Arian saat dia selesai dengan mandinya.

Arian mendekati lemari baju dan memilih pakaian, setelah dia mengambil satu set pakaian, dia melihat ada pakaian yang sudah tergeletak di atas nakas. Arian celingukan mengedarkan pandang ke seluruh titik.

"Nadia ? Dia sudah tidak ada." Gumamnya. Arian pun menyimpan kembali baju pilihannya dan mengunakan baju yang sudah di siapkan istrinya.

Arian berjalan dengan sedikut tergesa, dia melupakan sesuatu di kantor, walaupun tidak darurat, tapi cukup penting.

"Pagi, kek." Ucap Arian saat menemukan Ale
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status