Share

18. Kesadaran Arian

Seharian ini Nadia sibuk mengurus kakeknya yang malah semakin parah. Walaupun ada beberapa pelayan, Nadia tetap bersikukuh mengurus kakek sendiri, sedangkan pelayan hanya membantu pekerjaan Nadia.

Nadia sudah mengakjk kakek supaya di rawat di rumah sakit, tapi kakek bersikukuh tidak mau dan hanya ingin di rumah saja. Demamnya cukup meninggi, dan kakek pun terus-terusan batuk. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam, Nadia kini sedang menyuapi kakek dengan sup hangat.

Arian tiba-tiba datang dengan wajah panik, pria itu langsung menghampiri dan duduk di tepi ranjang lain yang berlawanan dengan Nadia.

"Kek, kenapa kakek gak mau kerumah sakit ?" Tanyanya setelah emnyentuh dahi sang kakek.

"Tidak, Rian. Kakek cuma demam saja. Uhuukk... Uhuuk..."

Nadia dengan sigap mengulurkan gelas air minum dan kakek segera meminumnya. Arian menatap Nadia sejenak, kemudian kembali lagi menatap kakek.

"Kenapa kamu gak ngabarin aku dari siang kalau kakek sakut ?" Tanya Arian tanpa menoleh pada Nadia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status