Share

Sakit yang Menetap

"Bangkai apa yang kau sembunyikan di belakangku?!"

Suaraku menggelegar, sorot mataku berkobar seakan hendak membakar Bastian dengan amarah yang mengamuk di dada. Baru dua bulan saja begitu banyak yang lelaki itu sembunyikan, bagaimana kalau bertahun-tahun?

"Bangkai apa?" Bastian mendekat ke arahku. Matanya melihat ponsel yang ada di tanganku.

"Apa hubunganmu dengan Nina? Kenapa kau tega berbohong padaku agar bisa menemani dia?" Tak ada lagi kelembutan di nada suaraku. Semua tergerus rasa sakit yang digores Bastian.

"Aku tidak--"

"Tidak apa?!" Aku menyela Bastian. Aku tahu dia pasti akan membantah tuduhanku. "Aku akan tanya karyawanmu apa kau ke sana tadi atau tidak, bagaimana?"

"Najwa, tidak usah berlebihan seperti itu."

"Berlebihan katamu?" Aku semakin meradang mendengar jawaban Bastian. "Kau membohongiku demi wanita lain kau bilang berlebihan? Hebat!"

Aku tertawa getir. Bastian sama saja! Aku seperti terlempar ke masa lalu di mana pernah berada di posisi yang sama. Aku berstatus ist
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status