Share

Bab 22

Semua orang yang berada di aula itu mulai saling berbisik. Tidak ada yang benar-benar tahu apa yang sebenarnya terjadi. Bagas melangkah meninggalkan panggung setelah meminta maaf dan mengakhiri sesi pidatonya. Untuk beberapa saat, ruangan itu mendadak sunyi dan hanya diisi oleh rasa heran dari banyak tamu.

Arum dan timnya merasa ada yang tidak beres, terutama ketika seseorang datang mendekati kursi Arum dan memintanya untuk bicara empat mata.

Arum tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi dia menurut saja karena yang dia tahu, orang itu adalah salah satu orangnya Bagas.

“Ada apa ini, Pak?” tanya Arum ketika sudah berada di luar aula.

“Pak Bagas meminta Anda untuk bertemu,” katanya, kemudian melirik jam tangan. “Lima menit dari sekarang, beliau meninggu di ruangannya.”

Ini sesuatu yang tidak terduga. Tentu saja aneh karena saat ini seharusnya Bagas dan yang lain tengah fokus untuk acara launcing, tetapi kenapa mendadak pria itu mengajaknya bertemu? Lalu, bagaimana kelanjutan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status