Share

Bab 26

Di penghujung hari itu, Arum merasakan kelegaan yang luar biasa. Dia tidak bisa langsung mengambil kesimpulan, tetapi dia merasa ada kesempatan yang bagus untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah. Karena hal itu juga gadis itu keluar dari laboratorium dengan riang dan bersemangat.

Bersamaan dengan itu, pesan singkat dari Sam muncul. Namun, tidak sempat Arum lihat karena bunyi petir dari luar yang mengagetkannya. Sepertinya cuaca malam ini tidak begitu bersahabat lantaran langit menjadi mendung dan rintik hujan mulai turun, petir pun menyambar memecah kegelapan malam.

“Aduh, aku lupa bawa payung lagi.” Arum menghela napas panjang, menyesali keteledorannya. “Terpaksa, deh, harus basah-basahan lagi.”

Saat sampai di pintu depan gedung, hujan turun semakin deras. Dia sempat melihat rekan-rekan satu timnya lebih dulu berbondong-bondong masuk ke kendaraan. Sepintas dia juga melihat Vera, entah mengapa mendadak sepercik kekecewaan muncul.

“Mungkin aku yang terlalu berharap. Wajar aja kala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status