Share

Bab 30

Alex dan Arum berjalan beriringan menuju ke ruangan Bagas. Lelaki itu berkata, “Maaf, ya. Sebenernya yang tadi itu saya berbohong. Pak Bagas nggak beneran memanggil, tapi saya yang nggak sengaja lewat terus denger kalian lagi bertengkar.”

Meski tampak kaget, tetapi Arum justru merasa bersyukur. “Terima kasih, Pak. Kalau nggak ada Pak Alex mungkin aja saya udah terbawa emosi lebih-lebih dari yang tadi.”

“Tapi ngomong-ngomong gimana kondisinya? Kamu merasa harus ada yang turun tangan?”

Arum sadar apa yang dikatakan oleh Alex, yang dimaksud lelaki itu pasti Bagas. “Nggak, Pak. Saya harap masalah ini akan selesai. Seperti masalah kemarin, saya mau menyelesaikan masalah ini juga dengan mencari sumbernya.”

“Saya mengerti, tapi ini juga masalah Pak Bagas. Dia kaget banget sampai nyariin kamu. Saya sendiri baru lihat dia sampai sebegitunya.”

Arum termenung. “Apa maksudnya, Pak?”

“Bagas itu,” kata Alex. Kali ini dia menggunakan bahasa santai untuk menyebut nama bosnya. “Dia kayak orang yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status