Share

Bab 21

Arum pikir dirinya akan mendarat di tanah dengan sangat memalukan, tetapi kini tubuhnya mendadak terasa melayang karena bantuan seseorang. Begitu dia membuka mata, wajah Bagas menyapanya dan seketika Arum menahan napas. Jarak wajah mereka cukup dekat.

Gadis itu ingin menjerit saat ini juga.

Sementara itu, Bagas masih sulit untuk menerjemahkan situasi ini. Dia mendadak menjadi batu dan sulit untuk bergerak di saat lengannya masih melingkar di pinggang ramping Arum.

“P-pak?” panggil Arum dengan suara bergetar.

Saat itu juga Bagas tersadar dan segera membawa Arum ke posisi semula. Dia berdehem canggung. “Maaf. Saya cuma mau nyelamatin kamu.”

Arum menundukkan kepala, menahan malu dan rasa panas di wajahnya. “Nggak apa-apa, Pak. Namanya juga nggak sengaja dan terima kasih karena udah mau menolong saya.”

Situasi ini benar-benar membuatnya canggung. Arum merasakan perutnya seakan dipenuhi oleh sayap kupu-kupu, sementara wajahnya seolah terbakar habis.

“Y-ya udah, Pak. Kalau begitu saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status