Share

SUMPAH DEMI TUHAN, BUKAN TUGASMU MEMBAHAGIAKAN KALISTA

Yang Kalista tahu sekarang adalah bila dirinya begitu tak berharga di mata Bian. Kalista sadar diri bila dirinya memang hanya dinikahi, karena rahim sehat yang ia miliki.

Namun belum sembuh trauma melahirkannya, sekarang Bian memberikan luka lain yang lebih perih. Air matanya sudah habis untuk meratap. Bahkan total ia tidak dapat tertidur nyenyak, meski Bian memeluknya semalaman.

Bian yang terbangun pagi itu, hanya bisa terdiam melihat keadaan Kalista yang kurang sehat. Kedua matanya memerah dan sembab akibat kombinasi menangis dan tidak tidur semalam suntuk.

"Kau boleh libur hari ini. Aku akan menyuruh seorang dokter memeriksa keadaanmu."

"Apa kau sudah membuat janji untuk penyembuhan traumaku? Aku perlu secepatnya agar tetap waras," sahut Kalista tanpa melihat ke arah Bian.

Bian lupa sebenarnya. Namun, ia tidak ingin mengakuinya.

"Em, temanku berjanji akan menghubungi sesegera mungkin. Aku berangkat."

Sepeninggal Bian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status