Share

FUCKING DREAM

Kalista sedang menikmati salad buah di gazebo belakang kediaman ibunya. Dengan ekspresi datar, Kalista memamah anggur dengan kuah khas campuran dari mayonaise, keju, dan susu tersebut.

Harusnya Kalista menikmatinya sembari mendengarkan lagu favorit diiringi semilir angin sore yang sejuk. Nyatanya, ceramah Melisa lebih mendominasi pendengarannya.

"Manja sekali kau ini, Kal. Masuk rumah sakit, karena trauma. Alah! Buang-buang uangnya Bian saja. Jangan katakan pada orang-orang kalau kau sedang dibawah penanganan psikiater. Nanti dikira apa dirimu dalam pandangan orang."

Kalista tidak melakukan pembelaan diri. Ia biarkan ibunya makin berkoar dalam pidato sorenya.

"Ini juga, kau malah pulang ke sini. Ibu sudah menghubungi Jihan."

Harusnya memang Kalista tidak singgah ke rumah ibunya. Andai ia punya uang, pasti Kalista lebih memilih membayar sewa di salah satu hotel. Kalista tersenyum miris. Statusnya saja sebagai istri kedua seorang CEO, tapi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status