Share

FUCKING DREAM

Penulis: Squirrel Crush
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-19 12:00:40

Kalista sedang menikmati salad buah di gazebo belakang kediaman ibunya. Dengan ekspresi datar, Kalista memamah anggur dengan kuah khas campuran dari mayonaise, keju, dan susu tersebut.

Harusnya Kalista menikmatinya sembari mendengarkan lagu favorit diiringi semilir angin sore yang sejuk. Nyatanya, ceramah Melisa lebih mendominasi pendengarannya.

"Manja sekali kau ini, Kal. Masuk rumah sakit, karena trauma. Alah! Buang-buang uangnya Bian saja. Jangan katakan pada orang-orang kalau kau sedang dibawah penanganan psikiater. Nanti dikira apa dirimu dalam pandangan orang."

Kalista tidak melakukan pembelaan diri. Ia biarkan ibunya makin berkoar dalam pidato sorenya.

"Ini juga, kau malah pulang ke sini. Ibu sudah menghubungi Jihan."

Harusnya memang Kalista tidak singgah ke rumah ibunya. Andai ia punya uang, pasti Kalista lebih memilih membayar sewa di salah satu hotel. Kalista tersenyum miris. Statusnya saja sebagai istri kedua seorang CEO, tapi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   SALAH SANGKA

    Tidak biasanya hujan deras disertai petir seperti hari itu. Hampir setengah bulan, cuaca terik sampai menyengat kulit. Mungkin hari itu adalah imbas dari beban awan yang membawa kumpulan air.Liam pun larut dalam secangkir teh buatan Jihan. Liam mengantar Jihan pulang. Sebelumnya wanita itu singgah ke kantor, tapi tidak mendapati kehadiran suami di sana."Ada kabar dari suamimu?"Jihan menggeleng,"Mas Bian tidak menjawab panggilanku.""Hujan-hujan bersama istri muda. Mana sempat menjawab telepon," seloroh Liam."Mereka pasti sedang berteduh. Bahaya juga kalau menyetir saat hujan badai seperti sekarang."Liam memutar bola matanya mendengar pikiran positif Jihan. Sebagai sesama laki-laki, Liam tahu betul kemungkinan apa saja yang terjadi pada Bian dan Kalista."Aku memang orang lain, tapi aku bisa melihat jelas bila ada sesuatu diantara Bian dan Kalista. Bagaimana jika keduanya benar-benar seperti harapanmu? Mereka saling

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-19
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   KEPALANG MALU

    Kalista ingin menertawakan diri sendiri saja rasanya. Kalista ingin melarikan diri dengan balon udara. Telinganya memerah, karena malu. la terlalu percaya diri, bila Bian memborong semua belanjaan yang jumlahnya tidak sedikit itu untuk dirinya. Namun nyatanya, itu semua untuk Jihan.Kalista tidak berbicara sepatah kata pun di mobil. Begitu pula Bian yang menurut Kalista sengaja memasang mode dingin pada raganya.Jangan salahkan Kalista yang berpikir bila semua belanjaan tadi untuknya. Siapa suruh malah membawa dirinya untuk mencoba satu per satu pakaian, sepatu, bahkan disuruh memilih beberapa tas juga?Tidak hanya rasa malu yang menyergap. Namun juga rasa kasihan pada dirinya sendiri. Bahkan terbesit rasa marah pada Bian. Tega-teganya membuat dirinya salah paham seperti ini. Jika memang untuk Jihan, untuk apa memperlakukan Kalista seakan-akan istimewa saat di butik?Tentu saja masih begitu segar diingatan bagaimana Kalista merasa begitu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   TO-GET-HER

    Kalista kehilangan selera makannya. Wanita itu dengan segera berdiri dan bermaksud kembali ke peraduan, tapi Bian menarik lengannya dan Kalista menepis kasar."Kau mengunci pintunya. Mana bisa aku masuk. Ku pikir kau sedang ingin sendirian. Makanya aku tidak menggedor-gedor seperti biasa."Lagi-lagi, Kalista cuma bisa merutuki kebodohan dirinya di dalam hati. Benar juga, bagaimana bisa Bian masuk ke kamar kalau ia mengunci pintunya?Tunggu!Mengapa ia harus marah hanya karena Bian tidak tidur bersamanya? Kalista menyadari tingkah konyolnya."Siapa juga yang ingin tidur denganmu? Kau tidak ke kamarku selamanya juga tidak masalah untukku.""Itu kamarku. Semua yang ada di rumah ini adalah milikku. Mie yang kau makan, mangkuk yang kau gunakan, garpu yang kau pakai, sampai air yang kau hirup adalah milikku."Kalista menganga dengan kedua alis yang bertaut."Ya, Tuan Arogan! Tanpa kau jabarkan seperti itu pun, aku tah

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   LINTASAN MASA LALU

    "Bi, aku kasihan melihat Jihan tadi saat kita sarapan. Dia jelas pura-pura ramah. Sudah ku katakan, bukan, kalau malam tadi harusnya kau kembali ke kamar Jihan saja. Mengapa malah menggangguku?""Kesepakatan jadwal bermalam yang kalian buat tidak menyebutkan kalau diriku tidur di kamar Jihan malam tadi. Aku tidur dengannya saat weekend saja. Lagipula saat kau di rumah sakit, aku selalu menemaninya semalaman seperti sebelum kehadiranmu."Kalista menghela napas. Bisa-bisanya Bian tidak membaca situasi dan memilih terpaku pada aturan tertulis yang bahkan tidak resmi dan tidak ada hukuman yang menanti bila Bian melanggarnya. Sialnya, Kalista malah baru sadar hickey ciptaan Bian saat masuk mobil. Pantas saja Jihan terus-menerus memperhatikan lehernya. "Kesepakatan jadwal bermalam yang kalian buat tidak menyebutkan kalau diriku tidur di kamar Jihan malam tadi. Aku tidur dengannya saat weekend saja. Lagipula saat kau di rumah sakit, aku selalu menemani

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   MELEMPAR CEMBURU

    "Hei, Purple. Sudah lihat ulasan pembaca untuk tiga bab terbaru yang kita unggah?" tanya Liam yang seperti sengaja menunggu kedatangan Kalista. Liam mengatakannya menunggu Bian berlalu lebih dulu untuk masuk ke ruang kerjanya. "Sudah, dong! Tak menyangka responnya bagus. Aku bersyukur pembaca tidak lagi memberikan doa yang jahat padaku. Rupanya pamor seorang Vallent benar-benar patut diakui."Liam tertawa kecil,"Tapi, Kal. Pembaca meminta adegan dewasa. Sebenarnya aku sudah berpikir membuatnya di bab dua puluh tiga. Hanya saja aku menghormatimu sedikit." Liam menggaruk alisnya untuk mengatasi rasa tidak nyamannya. "Buat saja kalau kau mau. Aku percaya narasimu yang nakal, Mr. Benedicta," bisik Kalista yang membuat gerak tubuhnya jadi lebih intens dengan Liam. Dan hal itu tak luput dari jarak pandang Bian yang mengintip sedikit. Sang CEO wajar heran, apa yang membuat Kalista belum masuk ke ruangannya. Bian mendengus kasar. Sejak kapan Kalista dan Liam terlihat akrab?Bian jelas tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   TENTANG KANGEN

    Kalista tidak salah lihat. Yang berdiri di seberang jalan sana jelas Nevan dengan kemeja hitam, celana bahan, sneaker biru berpadu putih dan rambut yang disisir rapi ke belakang memperlihatkan jidat paripurna yang menawan. Tatapannya jelas tertuju lurus pada Kalista yang baru pulang bekerja akibat rapat dadakan yang akan diadakan besok pagi, membuat Kalista harus mengerjakan banyak hal sebagai persiapan. Sebenarnya Bian menawarkan untuk pulang bersama. Namun Kalista menolak. Bukan hanya karena Bian yang masih jelas sibuk, melainkan juga Kalista merasa harus menghindari Bian. Namun bukan artinya Kalista bersedia untuk bersua dengan Nevan yang sekarang sudah menyebrang. Kalista lantas mengambil langkah cepat. Merasa tak berhasil memperlebar jarak dari Nevan, maka Kalista akhirnya mengambil langkah seribu. Nevan terkekeh pelan dan sedikit mengerjai sang mantan istri. Lelaki itu turut berlari seakan-akan mengejar Kalista. Kalista membelok ke gang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   TOPIK DEWASA

    Kalista sampai di rumah tanpa rentetan pertanyaan, karena baik Jihan ataupun Bian tidak tampak batang hidungnya. Padahal Kalista sampai meminta Nevan untuk mengantarnya sampai halte bus saja yang jaraknya sekitar satu kilometer dari kediaman Bian. Kalista langsung menuju ke kamar dan segera mandi, karena terlampau gerah.Ketika Kalista selesai berpakaian, ia masih tidak mendapati kehadiran Bian di kamar. Ah, mungkin Bian ingin tidur bersama Jihan lagi. Bisa jadi Bian ingin membujuk istrinya akibat Jihan yang cemburu saat syuting iklan. Kesempatan itu pun dimanfaatkan Kalista untuk mengerjakan bab selanjutnya dari novel online kolaborasinya bersama Vallent alias Liam. Kalista dipercaya Liam untuk menggarap narasi romance. Meski diakui Kalista, bila tubuhnya lelah akibat bekerja seharian bahkan lembur sebentar. Namun bila sudah menyangkut hobi, Kalista malah jadi bersemangat. Bagi Kalista, menjalankan hobi adalah salah satu bentuk healing yang ji

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   PERJALANAN MISTERIUS

    ("Ngomong-ngomong, bagaimana rasanya jadi Michelle?")Obrolan Liam dan Kalista di telepon masih berlanjut seru. Hebatnya lagi, Kalista bisa melakukannya sambil mengetik narasi untuk novel kolaborasi mereka. Tak disangka, ternyata Liam cukup menyenangkan dibawa mengobrol masalah remeh seperti pembahasan token listrik tadi. "Michelle siapa?"("Masa dengan anak sendiri lupa? Michelle Anindita, tokoh utama novel online pertamamu yang berjudul Pilihan Kedua.")Kalista pun terkekeh, karena baru ingat dengan novel pertamanya tersebut. Para penulis memang sering menyebut tokoh utama di karya mereka dengan sebutan anak. "Vallent ini sepertinya penggemar berat Purplelloide. Tapi aku malu kau menyebut kembali novel itu. Sampai detik ini, aku tidak berani lagi untuk membaca karya-karya lamaku. Pasti nanti aku akan banyak menemukan berbagai hal janggal di sana."Terdengar kekehan renyah dari Liam. Semakin malam, begitu jelas suara

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22

Bab terbaru

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   HARI ULANG TAHUN PERNIKAHAN (ENDING)

    Semua orang berkumpul di tempat itu. Berbagai hidangan lezat tersaji dan semuanya tinggal pilih. Para pelayan berkeliling menawarkan minuman kepada tamu undangan. Ruangan yang biasanya berisi perabotan rumah sekarang disulap menjadi tempat pesta mewah ulang tahun peringatan pernikahan yang ke dua puluh. Sang raja dan ratu pesta sedang bergandengan mesra menyapa para tamu. Keduanya tersenyum lebar, berbicara ramah kepada semua orang yang menyapa. Dari aura keduanya, terpancar bahagia yang membuat semua orang iri. Mereka dinilai pasangan paling bahagia sekarang. Meski banyak diterpa cobaan, akhirnya mereka berhasil melewati cobaan itu bersama. Ketika keduanya sama-sama ikhlas, akhirnya mereka menemukan kelegaan dan bisa bersama sampai detik ini. "Bian, Jihan! Selamat, ya!" Kalista langsung menghambur ke pelukan Jihan. Liam dan Bian pun sudah memiliki obrolannya sendiri. Sedangkan Jihan dan Kalista malah bernostalgia ke masa lalu. "Kal,

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   VANO

    "Drew, kata tante Kalista, kau mendaftar les di ruang teacher, ya?" tanya Namira yang saat itu sedang menikmati salad buah di kantin sekolah. Drew menutup bukunya dan kini melipat tangannya sebelum mengangguk, menjawab pertanyaan gadis berambut panjang di hadapannya. "Kalau begitu, aku nanti mendaftar les di sana juga, ah! Pasti ayah mengizinkan kalau ada kaunya." Namira mendorong salad buahnya untuk lebih menghadap Drew. Drew menggeleng karena ia tidak begitu suka salad buah. Chicken teriyaki pesanannya belum tiba sama sekali. "Mengapa ayahmu sangat percaya aku? Kalau aku tiba-tiba berbuat jahat padamu, bagaimana?" Drew mengatakannya dengan begitu ketus. Namun, Namira tidak terlihat sakit hati karena Namira setiap hari meladeni sikap Drew yang demikian. "Maka Kak Vano akan menghantuimu dan membalaskan dendamku," jawab Namira sambil mengendikkan bahu. "Kau pikir Kak Vano mati penasaran? Gentanyangan? Jangan bercanda," tegur

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   DREW MALLORY LIANDRA

    "Tante Kalista, Drew tadi di sekolah merokok dengan Angkasa!" "Heh?! Dasar tukang adu!" Gadis yang masih mengenakan seragam SMA-nya tersebut menjulurkan lidahnya pada Drew yang baru saja melepaskan sepatunya sehabis pulang sekolah. Gadis tersebut langsung berlari pergi ke rumahnya sendiri. Kalista yang tadinya menyambut kedatangan putranya dengan berdiri beberapa meter darinya, seketika berkacak pinggang dan menatap tajam pada Drew. "Bunda, jangan percaya Namira!" Drew tidak akan sanggup lagi kalau harus dihukum oleh bundanya. Kakinya masih pegal sampai sekarang, setelah kemarin, Kalista memukul kakinya dengan sapu lidi. Ya. Bundanya memang tidak menerapkan parenting modern. Berbeda dengan Papa Liam dan Mama Jihannya yang selalu memilih jalan diskusi sebagai penyelesaian masalah. Bahkan ketika Drew meminta tolong pada sang ayah, beliau cenderung berpikir agar menurut saja dengan bundanya dengan alasan agar hidup aman sentosa.

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   KESURUPAN VALLENT

    "Val!""Sayang!""Vallent!"Kalista berdecak kesal karena suaminya dipanggil-panggil tidak ada sahutan. "Liam Benedicta! Kau dimana?!" Kalista menggerutu. Liam tidak ada kelihatan batang hidungnya sama sekali. Maka, Kalista pun dengan tertatih turun dari tempat tidur. Ketika tungkainya menginjak permukaan lantai dan ia mencoba berdiri, Kalista nyaris terseok. Untung saja ia memegangi header ranjang untuk menstabilkan kedua kakinya terlebih dahulu. Setelah ia tegak berdiri, barulah Kalista mencoba berjalan, meski harus meringis kesakitan akibat ibadah sucinya dengan Liam. "Sayang, kau mau kemana?" tanya Liam yang baru muncul dengan badan penuh keringat. Sepertinya Liam baru pulang dari lari pagi di sekitar pantai. Liam juga hanya mengenakan kaos tanpa lengan agak ketat dan celana pendek longgarnya. Liam langsung menghampiri Kalista dan memapahnya yang terlihat kesulitan berjalan. "Sakit sekali ya, Sayang?" tanya Liam yang malah membuat Kalista ingin mencubit hidung sang suami. "

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   MERUNTUHKAN PERTAHANAN

    Jihan sadar jika yang ia lakukan sekarang bukan mimpi.Napasnya dan Bian terengah. Jihan malu bukan main karena bisa-bisanya berpikir kalau ia hanya di dalam mimpi. Tanpa menunggu lagi, Jihan pun dengan cepat turun dari tempat tidur tanpa menoleh ke arah Bian yang langsung kaget dengan perubahan sikap Jihan. Namun, karena terlalu terburu-buru, kaki Jihan tersandung sesuatu dan membuatnya mengaduh kesakitan. "Jihan, mana yang sakit?!" tanya Bian yang sudah sigap duduk bersimpuh di depan kaki Jihan. Bian meraih kaki yang diusap-usap oleh Jihan, kemudian sekali lagi bertanya, bagian mana yang sakit sambil mendongak ke atas untuk melihat ke wajah Jihan. Jihan langsung berjalan mundur dengan gugup sambil berusaha menutupi rasa malunya.Bian yang sadar kalau Jihan sekarang kembali takut, akhirnya lebih dulu mengucap maaf. "Maaf." Bian pun berdiri dan berbalik menjauhi Jihan. Bian berusaha membuka pintu kamarnya

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   TERPESONA

    Bian duduk menghadapi pekerjaannya kembali. Namun, pekerjaannya hanya teronggok begitu saja. Bian sedang mengatasi gejolak yang tiba-tiba membara di dalam dirinya. Bian malu kalau harus ketahuan Jihan bahwa ia sedang ingin sekarang. Tidak hanya rasa malu yang mencoba ditutupi Bian. Namun, juga ia tidak ingin kalau Jihan sampai salah paham terhadap dirinya. Apalagi Bian merasa kalau Jihan masih tidak terlalu nyaman berada di dekatnya. "Drew sudah tidur lagi, Mas," ucap Jihan yang membuat Bian sedikit gelagapan. Bian tersenyum kikuk dan mengangguk singkat. Hening kembali menerpa keduanya. Hanya terdengar suara hujan yang berisik di luar sana. Jihan pun memilih untuk duduk di tepi tempat tidur Bian yang menghadap box bayi Drew. Jihan memilih memandangi Drew sambil tersenyum hangat. Meski Drew bukan anak kandungnya, Jihan tetap merasa sangat bahagia ketika merawatnya. Jihan tidak menuntut apa-apa sama sekali selama membantu Kalista mengu

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   GODAAN YANG TIDAK DISENGAJA

    "Drewnya ketiduran sejak tadi. Maaf baru memberitahumu sekarang karena aku tidak tega menghentikan ceritamu."Jihan yang tadinya hanya ingin menghela napas sejenak, langsung urung melanjutkan dongeng yang dikarangnya secara ototidak. Syukurlah, Drew sudah tidur pikirnya. Baiklah. Sekarang saatnya kembali ke rumah Bian. Jihan pun berbalik arah dan diikuti Bian. Sepanjang perjalanan ketika menuju rumah utama adalah siksaan yang menyesakkan untuk mereka berdua. Karena Jihan yang tidak menyahut, makanya Bian juga jadi ragu untuk kembali membuka obrolan. Hingga mereka tiba di rumah utama, Jihan menyerahkan stroller kepada Bian karena Jihan ingin pamit. "Memangnya kau mau kemana?" "Pulang," jawab Jihan singkat. "Mengapa jadi pulang? Nanti kalau Drew rewel lagi bagaimana?" Bian terdengar seperti merengek. Antara memang khawatir kalau Drew menangis seperti tadi dan juga ia ingin sekalian modus. Ehem. "Kau ayahnya, bukan? Jadi kau harus bisa mengurusnya sendiri."Bian ingin protes. Namu

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   BIAN YANG KALANG KABUT

    Sesuai persetujuan, Drew dibawa Bian ke kediamannya selama Liam dan Kalista berbulan madu. Bian yang sudah merasa menjadi ayah, tentu sangat yakin apabila ia bisa mengasuh Drew dengan baik. Ketika Drew dibawa ke rumah yang pasca perceraian Bian dan Jihan, jarang disinggahi sang tuan, kontan saja, kehadiran tuan besar dan tuan kecil disambut sangat antusias oleh para pekerja di rumah Bian. Bian juga sudah menyiapkan berbagai macam perlengkapan yang menunjang dirinya untuk mengasuh bayi berusia tiga bulan tersebut. Bian tersenyum-senyum sendiri melihat kamarnya yang semenjak menjadi duda, suasananya sepi. Sekarang dipenuhi perabotan lucu, seperti box tidur untuk Drew, gelantungan bintang bulan berkelap kelip yang diletakkan di atas box bayi Drew. Bahkan Bian juga membeli banyak mainan meski itu belum cukup usia untuk dimainkan oleh Drew. "Oke, Kal. Oke. Aku sudah mengerti caranya, bahkan bila Jihan tidak membantu pun, aku bisa. Apa kau ingat kalau aku rut

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   PERNIKAHAN KALISTA DAN LIAM

    Selain Kalista yang berbahagia hari itu, Jihan pun demikian. Apalagi ketika ia diberi izin untuk menggendong Drew, nama yang sudah diberikan oleh Bian hari itu. Melisa sempat protes meski hanya berbisik pada Kalista apabila nama sang cucu susah disebut. Melisa padahal ingin menamai sang cucu dengan nama lokal saja. Namun, Melisa baru ingat jika pada cucunya mengalir darah seorang Bian Qais Liandra, yang tentunya kita semua tahu bahwa ia bukanlah pria sembarangan. Apalagi bila Melisa melihat Nicholas dan Margareth, dirinya saja seketika minder mendadak. Melisa juga mengingat kalau Kalista pernah menceritakan tentang seseorang yang disebut-sebut sebagai Kakek Aiden, yang katanya sebagai sosok yang membuat Bian bisa seperti sekarang. Jadi terima saja lah. Seorang Melisa bisa apa? Yang penting cucunya sehat, anaknya sehat, dan berharap tidak ada masalah lagi yang menimpa keluarga mereka. "Wajahnya tidak mirip Bian sama sekali," celetuk Margareth y

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status