Share

KEPALANG MALU

Kalista ingin menertawakan diri sendiri saja rasanya. Kalista ingin melarikan diri dengan balon udara. Telinganya memerah, karena malu. la terlalu percaya diri, bila Bian memborong semua belanjaan yang jumlahnya tidak sedikit itu untuk dirinya. Namun nyatanya, itu semua untuk Jihan.

Kalista tidak berbicara sepatah kata pun di mobil. Begitu pula Bian yang menurut Kalista sengaja memasang mode dingin pada raganya.

Jangan salahkan Kalista yang berpikir bila semua belanjaan tadi untuknya. Siapa suruh malah membawa dirinya untuk mencoba satu per satu pakaian, sepatu, bahkan disuruh memilih beberapa tas juga?

Tidak hanya rasa malu yang menyergap. Namun juga rasa kasihan pada dirinya sendiri. Bahkan terbesit rasa marah pada Bian. Tega-teganya membuat dirinya salah paham seperti ini.

Jika memang untuk Jihan, untuk apa memperlakukan Kalista seakan-akan istimewa saat di butik?

Tentu saja masih begitu segar diingatan bagaimana Kalista merasa begitu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status