Share

KECUPAN BIAN

last update Last Updated: 2024-08-13 17:00:45

Bian terhenyak mendengarkan cerita Kalista. Wanita itu menangis di sampingnya. Bian bisa merasakan kehancuran hati Kalista saat mengenang putranya dan perlakuan mertuanya.

"Saat saya harus dioperasi sesar saja, ibunya Nevan menolak. Tapi dokter bersikeras kalau saya dan bayi saya tidak akan selamat jika tidak dioperasi segera. Ibunya Nevan menganggap saya beban dan manja. Membuang-buang duit, karena harus sesar. Padahal saya memakai BPJS mandiri. Ibunya Nevan beralasan kalau biaya bolak-balik ke rumah sakit mahal dan harus repot-repot belanja untuk makan, karena cuma saya yang dapat jatah makan dari rumah sakit."

Bian pikir tipe mertua seperti itu hanya ada di opera sabun yang sering tayang di televisi saja. Nyatanya, Kalista pernah tinggal dengan mertua demikian selama lebih dari tiga tahun.

Jujur, Bian geram dengan sikap mantan suaminya Kalista yang terkesan tidak tegas bersikap. Harusnya ia lebih memperhatikan kebutuhan istrinya. Bukan malah lebih condo
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   RAPAT DARURAT KECIL

    "Pulang, Mas. Ayah dan ibumu sudah tahu tentang Kalista. Maaf mendadak memberitahu soal ini. Mereka menuntut penjelasan. Aku sudah mencobanya sebisaku. Sepertinya mereka tidak terima. Lindungi Kalista ya, Mas?"Suara lembut Jihan mencubit hati Bian detik itu juga. Detik di mana Bian masih ditengah pergulatan panas dengan Kalista yang pasrah di bawah tubuhnya. Niat Jihan untuk memblokir nomor Bian lebih lama, jadi urung perkara kedatangan Margareth dan Nicholas ke rumahnya. Dengan cepat, mereka bersiap untuk pulang, langsung kembali ke negara asal.Kalista tidak diberi penjelasan, mengapa mereka harus pulang mendadak. Ekspresi Bian tampak serius. Keningnya berkerut tanda ia memikirkan sesuatu. Kalista tidak berani bertanya bahkan sekadar menegur.Namun Kalista tahu bila mereka pulang setelah Jihan menelepon Bian. Apa sebenarnya yang terjadi pada Jihan? Kalista penasaran, sementara Jihan tidak ada merespon pesan-pesan yang ia kirimkan sej

    Last Updated : 2024-08-14
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   SIDAK UNTUK KALISTA

    "Maksudnya kau menutupi bahwa dirimu mandul dari kami lalu memutuskan sendiri dengan membawa perempuan asing untuk meminjam rahimnya?""Saya tidak bermaksud menutupinya, Ayah. Saya akui bila saya terlambat memberitahu kalian tentang keadaan saya. Keputusan saya adalah satu-satunya cara yang paling mungkin ditempuh agar Mas Bian tetap bisa memiliki keturunan dari darah dagingnya sendiri. Dan satu lagi, Kalista bukan perempuan asing. Dia sahabatku. Seseorang yang sangat ku percayai melebihi Mas Bian."Hening menyergap atmosfir di sekeliling mereka. Nicholas dan Margareth masih tidak terima dengan berita poligami putra kebanggaan mereka ditambah kemandulan Jihan yang membuat mereka tampak tak berkutik.Saddam yang sedari tadi hanya diam menyaksikan bersama Liam, putranya, menertawakan tontonan menakjubkan tersebut di dalam hati. Pasti reputasi Bian akan tercoreng bila dirinya ketahuan memiliki istri simpanan. Apalagi dengan kemandulan istrinya, Sadd

    Last Updated : 2024-08-14
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   MULAI TERTARIK PADA KALISTA

    Bukankah Jihan yang menginginkan itu semua? Namun mengapa Jihan merasakan sakit ketika Bian mengakuinya?Senyumannya begitu terpaksa. Lantas apalagi yang bisa Jihan lakukan di hadapan sang suami? Ia tidak ingin menunjukkan wajah muram dan masam kepada Bian. Jihan selalu menunjukkan keramahan dan kelembutannya di hadapan sang suami."Semoga Kalista cepat hamil ya, Mas? Aku rasanya sudah tidak sabar."Bian mengangguk. Ia tidak bisa jujur kalau Kalista meminum pil KB. Yang pasti Bian akan membantu pengobatan trauma Kalista terlebih dahulu. Jihan dan Bian pun menuju kamar. Bian hampir saja memejamkan kedua matanya saat Jihan menyeletuk tentang pesta perusahaan yang akan diadakan besok malam."Aku ingin mengajak Kalista. Dia harus belajar pergi ke acara seperti itu mulai sekarang.""Sayang, bukannya ayah dan ibuku meminta agar Kalista dirahasiakan?" ujar Bian."Cuma statusnya yang akan disembunyikan. Dia pasti pandai bersika

    Last Updated : 2024-08-14
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   I STILL WANT YOU

    Mereka tiba di lokasi pesta yang diadakan di sebuah gedung. Kalista melangkah lebih lambat dari Jihan dan Bian, karena sengaja tidak ingin membuat tanda tanya pada tamu pesta yang lain.Alunan musik gesek segera menyambut pendengaran Kalista. Kalista mendengar alunan sejenis ini sebelumnya hanya dari aplikasi pemutar video online. Sekarang, Kalista benar-benar mendengarnya live dari sebuah pesta yang baru saja ia hadiri seumur hidup.Kalista menahan diri untuk tidak menganga atau bersikap terlalu norak, karena jujur saja, Kalista lebih dari kagum menyaksikan dekorasi pesta yang begitu mewah dan elegan. Ruangan pesta didominasi warna gold, membuat keadaan tampak berkilau di segala sisi.Kalista mendongak sedikit melihat ke atas dan terpesona melihat lampu kristal besar yang menggantung begitu berkelipan.Kalista menunduk setelahnya. Di bawah kakinya membentang permadani yang sudah bisa dipastikan begitu halus dan lembut. Ah, andai saja dirinya bisa

    Last Updated : 2024-08-15
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   MENJADI SEKRETARIS BIAN

    Kalista belum meluruskan salah paham yang terjadi antara Bian dan dirinya. Lucu juga ketika Bian malah berpikiran bila alasan Kalista pulang sendiri dan menangis semalaman sampai kedua matanya bengkak adalah karena cemburu padanya.Kalista dan Bian pergi ke kantor dengan mobil yang berbeda. Mereka tidak bisa datang bersama agar tidak menimbulkan kecurigaan.Haha. Curiga? Bukankah para karyawan Glitz Chemical adalah para tamu undangan yang berhadir di malam ulang tahun pernikahan Jihan dan Bian yang juga bertepatan dengan pernikahan dadakan Kalista dan Bian?Ditutupi apanya, sih? Ah, mungkin para karyawan sudah dibungkam dengan ancaman pemecatan kalau bergosip apalagi sampai membocorkan info ini keluar!Ketika Bian dan Kalista sudah berada di ruang kerja Bian yang begitu luas dan suasananya begitu nyaman, barulah Kalista merasa perlu meluruskan prasangka Bian."Aku tidak cemburu dengan kalian berdua. Aku pulan

    Last Updated : 2024-08-15
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   JIHAN YANG CEMBURU

    Kalista langsung beranjak dari pangkuan Bian. Bian juga tampak kikuk mencerna kedatangan Jihan yang tiba-tiba. Jihan mengerjap beberapa kali. Bibirnya bergetar, tapi pada akhirnya senyumnya merekah diselingi obrolan remeh-temeh lembut yang nyatanya malah membuat Kalista merasa lebih bersalah. "Astaga, maaf mengganggu waktu kalian! Harusnya aku mengetuk pintu dulu. Aku lupa kalau Mas Bian sekarang punya dua pawang." Jihan cengengesan setelahnya. Namun Kalista menebak, kalau tingkah Jihan tersebut hanya untuk mengalihkan rasa sakit di dadanya. "Han, yang tadi tidak seperti yang kau pikirkan. Aku terjatuh, karena Mas Bian menarikku terlalu kencang." Jihan tertawa,"Apa sih? Santai saja, Kal. Kalian berciuman, juga no problem. Kalian itu sudah suami istri. Hanya saja, nanti kalau kelihatan pegawai lain akan menimbulkan gosip yang bukan-bukan." "Jihan, sedang apa kau di sini? Ah, mengantarkan bekal

    Last Updated : 2024-08-15
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   LIAM 'VALLENT' BENEDICTA

    "Liam?"Kalista menganga dengan kedua bola mata membelalak. Sulit dipercaya bila seorang Vallent adalah Liam Benedicta, sepupu Bian. Semesta bercanda selucu ini. Permasalahan sekarang adalah bagaimana caranya Kalista dan Liam bisa bekerja sama menulis novel bila hubungan mereka di dunia nyata saja seperti air dan minyak."Kau purplelloide?" Liam tertawa untuk mengatasi rasa terkejutnya.Sekarang Liam mengerti akhirnya, mengapa seorang purplleloide sangat sulit dihubungi. Meski Liam terlanjur tidak menyukai sosok Kalista, sisi Vallentnya justru sangat tertarik dengan sisi Purplelloide Kalista. "Well, meski aku butuh banyak penjelasan, tetap saja kita harus bersikap profesional. Silakan duduk dan pesananmu sedang dibuat."Vallent atau sekarang diketahui adalah Liam sudah memesankan makan siang untuk Kalista. Kalista pun duduk di hadapan Liam berhalangkan meja."Pantas saja kau selalu sibuk. Rupanya kau baru pulang berbul

    Last Updated : 2024-08-16
  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   THIS LIFE ISN'T FAIRYTALE, SAYANG

    Kalista geram rasanya ketika menatap tak percaya pada Bian dan Liam yang sama-sama babak belur. Rupanya Bian pergi keluar ruang kerjanya untuk menghajar Liam."Apa kalian pikir tindakan kalian ini keren? Kalian tak ubahnya seperti anak tadika mesra."Kalista mendengus kasar. Kotak P3K di tangannya dibuka kasar. Pertama-tama ia mendatangi Bian dan mengobati memar di sudut bibir."Bian yang lebih dulu menyerangku. Aku tidak tahu apa masalahnya. Dia tiba-tiba langsung menonjok saja," protes Liam sembari menatap jengkel pada Bian yang meringis kesakitan saat Kalista menotolkan obat untuk mengusap memarnya."Kalian ini sudah tua. Dan kau adalah pemimpin perusahaan. Jaga imagemu tetap baik di mata pegawai. Bukan malah bertindak seenaknya seperti ini, Bi.""Kal, aku melakukannya bukan tanpa alasan. Aku hanya tidak suka, karena orang ini terlalu mencampuri urusan rumah tanggaku. Dia bahkan berani sekali mengajakmu makan siang satu meja tanpa seiz

    Last Updated : 2024-08-16

Latest chapter

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   HARI ULANG TAHUN PERNIKAHAN (ENDING)

    Semua orang berkumpul di tempat itu. Berbagai hidangan lezat tersaji dan semuanya tinggal pilih. Para pelayan berkeliling menawarkan minuman kepada tamu undangan. Ruangan yang biasanya berisi perabotan rumah sekarang disulap menjadi tempat pesta mewah ulang tahun peringatan pernikahan yang ke dua puluh. Sang raja dan ratu pesta sedang bergandengan mesra menyapa para tamu. Keduanya tersenyum lebar, berbicara ramah kepada semua orang yang menyapa. Dari aura keduanya, terpancar bahagia yang membuat semua orang iri. Mereka dinilai pasangan paling bahagia sekarang. Meski banyak diterpa cobaan, akhirnya mereka berhasil melewati cobaan itu bersama. Ketika keduanya sama-sama ikhlas, akhirnya mereka menemukan kelegaan dan bisa bersama sampai detik ini. "Bian, Jihan! Selamat, ya!" Kalista langsung menghambur ke pelukan Jihan. Liam dan Bian pun sudah memiliki obrolannya sendiri. Sedangkan Jihan dan Kalista malah bernostalgia ke masa lalu. "Kal,

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   VANO

    "Drew, kata tante Kalista, kau mendaftar les di ruang teacher, ya?" tanya Namira yang saat itu sedang menikmati salad buah di kantin sekolah. Drew menutup bukunya dan kini melipat tangannya sebelum mengangguk, menjawab pertanyaan gadis berambut panjang di hadapannya. "Kalau begitu, aku nanti mendaftar les di sana juga, ah! Pasti ayah mengizinkan kalau ada kaunya." Namira mendorong salad buahnya untuk lebih menghadap Drew. Drew menggeleng karena ia tidak begitu suka salad buah. Chicken teriyaki pesanannya belum tiba sama sekali. "Mengapa ayahmu sangat percaya aku? Kalau aku tiba-tiba berbuat jahat padamu, bagaimana?" Drew mengatakannya dengan begitu ketus. Namun, Namira tidak terlihat sakit hati karena Namira setiap hari meladeni sikap Drew yang demikian. "Maka Kak Vano akan menghantuimu dan membalaskan dendamku," jawab Namira sambil mengendikkan bahu. "Kau pikir Kak Vano mati penasaran? Gentanyangan? Jangan bercanda," tegur

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   DREW MALLORY LIANDRA

    "Tante Kalista, Drew tadi di sekolah merokok dengan Angkasa!" "Heh?! Dasar tukang adu!" Gadis yang masih mengenakan seragam SMA-nya tersebut menjulurkan lidahnya pada Drew yang baru saja melepaskan sepatunya sehabis pulang sekolah. Gadis tersebut langsung berlari pergi ke rumahnya sendiri. Kalista yang tadinya menyambut kedatangan putranya dengan berdiri beberapa meter darinya, seketika berkacak pinggang dan menatap tajam pada Drew. "Bunda, jangan percaya Namira!" Drew tidak akan sanggup lagi kalau harus dihukum oleh bundanya. Kakinya masih pegal sampai sekarang, setelah kemarin, Kalista memukul kakinya dengan sapu lidi. Ya. Bundanya memang tidak menerapkan parenting modern. Berbeda dengan Papa Liam dan Mama Jihannya yang selalu memilih jalan diskusi sebagai penyelesaian masalah. Bahkan ketika Drew meminta tolong pada sang ayah, beliau cenderung berpikir agar menurut saja dengan bundanya dengan alasan agar hidup aman sentosa.

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   KESURUPAN VALLENT

    "Val!""Sayang!""Vallent!"Kalista berdecak kesal karena suaminya dipanggil-panggil tidak ada sahutan. "Liam Benedicta! Kau dimana?!" Kalista menggerutu. Liam tidak ada kelihatan batang hidungnya sama sekali. Maka, Kalista pun dengan tertatih turun dari tempat tidur. Ketika tungkainya menginjak permukaan lantai dan ia mencoba berdiri, Kalista nyaris terseok. Untung saja ia memegangi header ranjang untuk menstabilkan kedua kakinya terlebih dahulu. Setelah ia tegak berdiri, barulah Kalista mencoba berjalan, meski harus meringis kesakitan akibat ibadah sucinya dengan Liam. "Sayang, kau mau kemana?" tanya Liam yang baru muncul dengan badan penuh keringat. Sepertinya Liam baru pulang dari lari pagi di sekitar pantai. Liam juga hanya mengenakan kaos tanpa lengan agak ketat dan celana pendek longgarnya. Liam langsung menghampiri Kalista dan memapahnya yang terlihat kesulitan berjalan. "Sakit sekali ya, Sayang?" tanya Liam yang malah membuat Kalista ingin mencubit hidung sang suami. "

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   MERUNTUHKAN PERTAHANAN

    Jihan sadar jika yang ia lakukan sekarang bukan mimpi.Napasnya dan Bian terengah. Jihan malu bukan main karena bisa-bisanya berpikir kalau ia hanya di dalam mimpi. Tanpa menunggu lagi, Jihan pun dengan cepat turun dari tempat tidur tanpa menoleh ke arah Bian yang langsung kaget dengan perubahan sikap Jihan. Namun, karena terlalu terburu-buru, kaki Jihan tersandung sesuatu dan membuatnya mengaduh kesakitan. "Jihan, mana yang sakit?!" tanya Bian yang sudah sigap duduk bersimpuh di depan kaki Jihan. Bian meraih kaki yang diusap-usap oleh Jihan, kemudian sekali lagi bertanya, bagian mana yang sakit sambil mendongak ke atas untuk melihat ke wajah Jihan. Jihan langsung berjalan mundur dengan gugup sambil berusaha menutupi rasa malunya.Bian yang sadar kalau Jihan sekarang kembali takut, akhirnya lebih dulu mengucap maaf. "Maaf." Bian pun berdiri dan berbalik menjauhi Jihan. Bian berusaha membuka pintu kamarnya

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   TERPESONA

    Bian duduk menghadapi pekerjaannya kembali. Namun, pekerjaannya hanya teronggok begitu saja. Bian sedang mengatasi gejolak yang tiba-tiba membara di dalam dirinya. Bian malu kalau harus ketahuan Jihan bahwa ia sedang ingin sekarang. Tidak hanya rasa malu yang mencoba ditutupi Bian. Namun, juga ia tidak ingin kalau Jihan sampai salah paham terhadap dirinya. Apalagi Bian merasa kalau Jihan masih tidak terlalu nyaman berada di dekatnya. "Drew sudah tidur lagi, Mas," ucap Jihan yang membuat Bian sedikit gelagapan. Bian tersenyum kikuk dan mengangguk singkat. Hening kembali menerpa keduanya. Hanya terdengar suara hujan yang berisik di luar sana. Jihan pun memilih untuk duduk di tepi tempat tidur Bian yang menghadap box bayi Drew. Jihan memilih memandangi Drew sambil tersenyum hangat. Meski Drew bukan anak kandungnya, Jihan tetap merasa sangat bahagia ketika merawatnya. Jihan tidak menuntut apa-apa sama sekali selama membantu Kalista mengu

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   GODAAN YANG TIDAK DISENGAJA

    "Drewnya ketiduran sejak tadi. Maaf baru memberitahumu sekarang karena aku tidak tega menghentikan ceritamu."Jihan yang tadinya hanya ingin menghela napas sejenak, langsung urung melanjutkan dongeng yang dikarangnya secara ototidak. Syukurlah, Drew sudah tidur pikirnya. Baiklah. Sekarang saatnya kembali ke rumah Bian. Jihan pun berbalik arah dan diikuti Bian. Sepanjang perjalanan ketika menuju rumah utama adalah siksaan yang menyesakkan untuk mereka berdua. Karena Jihan yang tidak menyahut, makanya Bian juga jadi ragu untuk kembali membuka obrolan. Hingga mereka tiba di rumah utama, Jihan menyerahkan stroller kepada Bian karena Jihan ingin pamit. "Memangnya kau mau kemana?" "Pulang," jawab Jihan singkat. "Mengapa jadi pulang? Nanti kalau Drew rewel lagi bagaimana?" Bian terdengar seperti merengek. Antara memang khawatir kalau Drew menangis seperti tadi dan juga ia ingin sekalian modus. Ehem. "Kau ayahnya, bukan? Jadi kau harus bisa mengurusnya sendiri."Bian ingin protes. Namu

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   BIAN YANG KALANG KABUT

    Sesuai persetujuan, Drew dibawa Bian ke kediamannya selama Liam dan Kalista berbulan madu. Bian yang sudah merasa menjadi ayah, tentu sangat yakin apabila ia bisa mengasuh Drew dengan baik. Ketika Drew dibawa ke rumah yang pasca perceraian Bian dan Jihan, jarang disinggahi sang tuan, kontan saja, kehadiran tuan besar dan tuan kecil disambut sangat antusias oleh para pekerja di rumah Bian. Bian juga sudah menyiapkan berbagai macam perlengkapan yang menunjang dirinya untuk mengasuh bayi berusia tiga bulan tersebut. Bian tersenyum-senyum sendiri melihat kamarnya yang semenjak menjadi duda, suasananya sepi. Sekarang dipenuhi perabotan lucu, seperti box tidur untuk Drew, gelantungan bintang bulan berkelap kelip yang diletakkan di atas box bayi Drew. Bahkan Bian juga membeli banyak mainan meski itu belum cukup usia untuk dimainkan oleh Drew. "Oke, Kal. Oke. Aku sudah mengerti caranya, bahkan bila Jihan tidak membantu pun, aku bisa. Apa kau ingat kalau aku rut

  • Dipaksa Menikah dengan Suami Sahabatku   PERNIKAHAN KALISTA DAN LIAM

    Selain Kalista yang berbahagia hari itu, Jihan pun demikian. Apalagi ketika ia diberi izin untuk menggendong Drew, nama yang sudah diberikan oleh Bian hari itu. Melisa sempat protes meski hanya berbisik pada Kalista apabila nama sang cucu susah disebut. Melisa padahal ingin menamai sang cucu dengan nama lokal saja. Namun, Melisa baru ingat jika pada cucunya mengalir darah seorang Bian Qais Liandra, yang tentunya kita semua tahu bahwa ia bukanlah pria sembarangan. Apalagi bila Melisa melihat Nicholas dan Margareth, dirinya saja seketika minder mendadak. Melisa juga mengingat kalau Kalista pernah menceritakan tentang seseorang yang disebut-sebut sebagai Kakek Aiden, yang katanya sebagai sosok yang membuat Bian bisa seperti sekarang. Jadi terima saja lah. Seorang Melisa bisa apa? Yang penting cucunya sehat, anaknya sehat, dan berharap tidak ada masalah lagi yang menimpa keluarga mereka. "Wajahnya tidak mirip Bian sama sekali," celetuk Margareth y

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status