Share

KARMA TOKOH UTAMA

"Jihan, mengapa kau tidak berdiskusi denganku dulu mengambil keputusan itu ? Kau tahu sendiri bukan, apa arti pekerjaan itu untukku? Itu cita-citaku, Jihan." Dada Kalista kembang kempis.

Kalista menahan diri agar tidak membentak sahabatnya. Jihan lebih dari hapal apabila Kalista paling benci terhadap sikap orang yang melewati batas.

Mengapa Jihan sekarang malah berbuat begini?

"Kal, aku minta maaf. Kau sudah setuju, bukan, untuk melahirkan anaknya Mas Bian? Jadi aku ingin kau fokus dengan dirimu saja. Jangan lelah bekerja. Aku paham betul kalau kau sekali bekerja selalu totalitas sampai lupa waktu. Aku khawatir itu akan menganggu program hamil."

Bukan kah Bian mengatakan kalau Jihan mengusulkan agar Kalista dan suaminya berkenalan dulu dan pendekatan pelan-pelan? Namun setelah mendengar pembicaraan Jihan barusan, tampaknya Jihan masih berharap kalau Kalista segera hamil.

Apa jangan-jangan?

Kalista melirik pada Bian yang tampaknya juga sama terkejutnya kalau Jihan melanggar batas. Na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status