Share

BERBELIT

Kalista meringis menahan perih ketika Bian menotolkan obat luka dan menutupnya dengan plester di telunjuk Kalista.

Tak lupa Bian juga meniupnya sebelum menempelkan plester. Hal itu membuat Kalista bergidik ngeri.

Menurutnya lebay sekali. Untuk apa ditiup-tiup seperti adegan drama korea yang pernah ia tonton?

"Heh, kau ini! Harusnya berterima kasih, karena aku mau mengobatimu."

"Iya, terima kasih," ucap Kalista tegas,"harusnya pakai minyak kayu putih saja."

"Jangan ngawur! Bagaimana bisa luka diobati dengan minyak kayu putih? Apa tidak tambah perih?"

"Tapi cepat sembuh, kok."

Bian berdecak. Ada-ada saja pikirnya.

"Ya sudah. Kau ingin mandi dulu untuk bilas? Tanganmu dibungkus saja dulu agar plesternya tidak basah."

Kalista merasa Bian tidak perlu memberitahu hal itu. Tanpa diberitahu pun, Kalista akan melakukannya.

***

"Kata Pak Reza, kau tidak menem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status