Share

MENUJU SANTORINI

"Kita bisa bicara bertiga?" Kalista menyilangkan sendok dan garpunya di piring kosong di hadapannya.

Kalista memastikan bila Jihan dan Bian sudah selesai bersantap pagi itu. Sarapan yang dilalui dengan begitu senyap. Hanya dentingan sendok dan seruputan yang terdengar.

"Bisa, Kal, kita ke ruang tengah?" Jihan selalu berucap ramah, meski kentara sekali raut wajahnya masih merasa bersalah. Kedua maniknya juga sembab. Pasti Jihan menangis terlalu banyak.

Mereka pun berpindah ke ruang tengah. Bian duduk di sofa tunggal. Kalista di sofa sebelah kiri dan Jihan di sofa kanan.

"Aku akan mengembalikan uang yang kau bayarkan untuk ibuku. Namun tidak sekarang. Aku janji akan mengembalikannya. Aku mohon jangan memberikan apapun untuk ibuku. Itu akan semakin membuatku berutang padamu."

Bian melirik kedua Istrinya yang saling bertatapan. Hawa disekitarnya benar-benar tidak nyaman.

"Kal, maafkan aku. Maaf karena melangkahi hakmu terlalu jauh.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status