Share

Bab 18

“Bang, sebenarnya mau minta apa sih?” Isha lama-lama merasa kesal karena Satrio tak juga mengatakan apa permintaannya. Sejak tadi ucapan pria itu terus menggantung.

“Kalau Bang Satrio tidak segera ngomong, aku tinggal tidur nih,” ancam Isha yang sudah sangat mengantuk. Dia menarik selimut, menutupi kaki sampai perut lalu merebahkan diri. Gadis itu merapal doa sebelum memejamkan mata.

Satrio mengacak rambutnya karena merasa frustrasi. Pria itu kemudian merebah di samping sang istri. Dia memiringkan badan hingga menghadap pada Isha yang berbaring telentang.

"Dek, apa boleh Abang memeluk Dek Isha saat kita tidur?" Satrio akhirnya mengungkapkan keinginannya.

Selama ini mereka memang tidur bersisian tapi sama sekali tidak melakukan apa pun selain mengobrol. Itu pun hanya bicara seperlunya. Isha juga lebih sering tidur memunggungi Satrio daripada telentang. Setelah pembicaraan mereka tadi, pria berambut ikal itu ingin ada kemajuan dalam hubungan mereka. Karena itu dia memberanikan menyatak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status