Share

Bab 25

Isha merenung sambil membersihkan wajah saat Satrio ke kamar mandi. Apakah dia sudah bersikap keterlaluan pada pria itu hanya karena pipinya tiba-tiba dicium? Kalau dipikir-pikir Satrio sudah melakukan banyak hal untuknya sejak mereka menikah sementara bisa dibilang dia tidak melakukan apa-apa untuk suaminya.

Sebagai istri sebenarnya Isha sudah zalim pada Satrio karena belum juga memberikan haknya. Apa pantas dirinya marah hanya karena ciuman di pipi? Seperti yang Satrio katakan tadi kalau dia bisa saja memaksa Isha untuk memenuhi haknya, tapi pria itu tidak melakukannya. Satrio bahkan bersedia menunggu dirinya sampai siap, walau entah kapan itu akan terjadi.

Isha mendesah. Rasa bersalah menyelimuti hatinya. Harusnya dia tidak perlu semarah itu pada Satrio karena suaminya berhak atas dirinya. Toh yang dilakukan juga tidak melanggar norma dan agama. Justru dirinya yang jadi berdosa karena menolak disentuh suaminya.

Gadis berusia 25 tahun itu memandang suaminya yang baru masuk ke kamar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status