Share

Bab 28

“Sudah azan tuh, Bang. Sana buruan ke masjid biar tidak telat!” Isha gegas mendorong Satrio keluar dari kamar karena tidak mau menjawab pertanyaan suaminya. Semesta sedang berpihak padanya sebab setelah pria berambut ikal itu mengajukan pertanyaan, azan Subuh berkumandang dari masjid dekat rumah.

Satrio tertawa melihat sikap istrinya yang jadi salah tingkah. Menggemaskan sekali, membuatnya ingin semakin menggoda. Namun panggilan dari Tuhannya lebih utama. “Abang ke masjid dulu. Assalamu’alaikum,” ucapnya sebelum berangkat ke masjid.

“Wa’alaikumussalam,” balas Isha. Gadis itu menghela napas lega begitu Satrio menutup pintu kamar.

“Untung saja azan, jadi aku tidak perlu menjawab pertanyaan Bang Satrio,” ucapnya sambil mengelus dada beberapa kali.

“Bisa-bisanya Bang Satrio tanya kaya gitu. Lagian kenapa juga aku sampai tanya mimpi basahnya sampai sedetail itu. Bego banget sih aku.” Isha memukul kepalanya sendiri karena menyadari hal bodoh yang dilakukannya.

“Eh, tapi benar apa tidak ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status