Share

Bab 24

Rahang Isha mengetat, kedua tangannya pun mengepal begitu mendengar ucapan sang ibu tiri. Andai tak ada Baskoro di sana, dia pasti akan membalas ucapan wanita yang selalu merendahkannya itu.

“Bu, cukup! Tidak perlu membahas soal itu!” Baskoro langsung menegur istrinya.

“Anakmu itu, Pak, yang mulai duluan. Ibu ‘kan cuma menimpali.” Lina membela diri dan tak mau disalahkan oleh sang suami.

“Bisa tidak untuk kali ini kalian rukun?” Baskoro memandang Lina, Vita, dan Isha bergantian. “Kita ini satu keluarga. Sudah seharusnya saling bekerja sama bukan malah saling menjatuhkan. Kalau Vita memang ingin mengadakan resepsi pernikahan, itu butuh persiapan yang matang. Tidak bisa dilakukan begitu saja,” imbuhnya.

“Bisa saja, Pak. Kaya kemarin waktu pernikahannya Mbak Isha. Itu juga mendadak,” timpal Vita.

“Tapi tetap saja harus ada persiapan, Vit. Kalau hanya menikah saja gampang. Tinggal datang ke KUA sudah selesai. Kalau mau mengundang orang untuk acara resepsi, tidak cukup pasang tenda dan pes
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status