Share

Bab 41 - Gugup

Penulis: AliceLin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-09 17:10:59

“Se-Senang bisa mengenal Anda, Nyonya Palmer,” sahut Alicia, membalas dengan penuh hormat.

Mendengar posisi wanita paruh baya itu sebagai pelayan pribadi ibu mertuanya, Alicia berpikir jika ia tidak boleh meremehkannya. Bisa menjadi orang kepercayaan majikan bukanlah hal yang mudah dan Alicia tidak ingin memberikan kesan pertama yang buruk.

Di satu sisi, Kate malah tersenyum saat melihat ketegangan Alicia dalam berinteraksi dengannya. Ia pun mencairkan suasana di antara mereka dengan berkata, “Panggil saya Kate saja, Nyonya Muda.”

Alicia pun mengangguk kikuk. “Baik, Kate.”

Perhatian Kate kembali tertuju pada Reinhard. “Saya sudah lama sekali tidak bertemu Anda, Tuan Muda. Ternyata Anda semakin mirip dengan Tuan Besar saat masih muda dulu,” ucapnya.

Memang sudah lama Reinhard tidak bertemu dengan wanita paruh baya itu. Sejak ia memutuskan untuk tinggal sendiri di apartemennya, Reinhard sangat jarang menginjakkan kaki di mansion tersebut.

Sosok Reinhard saat ini memang mengi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
aduh Rein km kebangetan gk bilang Alicia klo mama ulang tahun untung Alicia membeli sesuatu walaupun tidak direncanakan, kan malu klo smpe gk bawa apa2.
goodnovel comment avatar
Luna
wooooo terae Xavier ki njalok diantemi
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Mau bantu Alicia ngejitak Rein, wkwkk. Bisa-bisanya gak bilang Mama nya lagi ultah. Btw, Rein belum tahu kalo Anya tuh Alicia aja sifatnya udah bikin gemesh, apalagi kalo tahu ya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 42 - Hadiah Terbaik

    Melihat raut wajah menantunya yang kaget, ekspresi bahagia Selina pun perlahan memudar. “Sepertinya Mama yang sudah salah ya? Ini bukan hadiah ulang tahun Mama?” terkanya.Deg!Jantung Alicia terasa berhenti sejenak saat melihat perubahan wajah Selina. Ia berusaha keras untuk menjaga senyumannya meskipun kegugupannya semakin meningkat.“Ti-tidak kok, Ma. Hadiah ini aku dan Rein yang memang mempersiapkannya untuk Mama,” sahut Alicia, berusaha menghibur ibu mertuanya tersebut.Akan tetapi, Selina dapat melihat kebohongan yang terpatri jelas di wajah wanita muda itu. Ia pun menghela napas panjang. “Sudahlah, Anya. Mama tahu kalau Mama tadi sudah salah paham. Mama baru ingat kalau Rein tidak mungkin ingat ulang tahun Mama. Selama ini dia juga selalu lupa kalau tidak diingatkan.”Alicia merasa makin tertekan mendengar ucapan Selina, dan ia pun melirik Reinhard yang tidak membantah. Pria itu malah bersikap datar seolah tidak peduli dengan kebingungan yang dihadapi Alicia atas keteledorannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 43 - Bertemu Ayah Mertua

    "Kamu juga jarang mengunjungi Mama kalau tidak dipaksa. Apa kamu masih menganggapku sebagai Mama?" Selina masih mengomeli Reinhard untuk meluapkan rasa kesalnya.“Bukan aku tidak bisa mengunjungi Mama, tapi aku juga kan harus ngurusin bisnis Papa," sahut Reinhard, mencoba memberikan pengertian kepada ibunya tersebut.Selina pun menatap putranya dengan tajam. Ia paham betapa sulitnya Reinhard harus mengatur waktu antara pekerjaan dan keluarga, dan meski Selina mengerti alasan tersebut, tetapi ia tetap ingin mengingatkan Reinhard mengenai prioritas penting lainnya.“Bisnis memang penting, Rein. Tapi, Mama tidak mau nanti kamu sampai mengabaikan Anya hanya gara-gara kesibukanmu di perusahaan. Paham kan?” ujar Selina, mengingatkan putranya.Mendengar dukungan Selina untuk dirinya, Alicia merasa terkejut dan sangat beruntung. Ia merasa dihargai dan didukung oleh ibu mertuanya. Namun, di balik rasa syukur tersebut, Alicia juga merasakan kecemasan. Bagaimana jika suatu saat nanti Selina menge

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 44 - Keluarga yang Unik

    Selina, yang merasakan suasana mulai tidak nyaman, segera mencairkan ketegangan di dalam ruangan tersebut. “Suamiku, apa kamu mau membuat menantu kita kabur dengan wajah dinginmu itu, hum? Aku tidak akan tinggal diam kalau kamu sampai buat dia berubah pikiran untuk menjadi menantu keluarga ini.”Ajaibnya, teguran Selina berhasil mengubah raut wajah dingin Reagan, membuat Alicia takjub. Senyuman penuh mengembang pada bibir ayah mertuanya tersebut.“Benar-benar luar biasa,” gumam Alicia tanpa ia sadari. Sontak, semua pasang mata kembali tertuju padanya termasuk Reinhard.“Kamu bilang apa, Sayang?” tanya Selina yang telah menoleh kepada menantunya tersebut.Alicia pun tergeragap. “Ma-maaf, tadi aku hanya … hanya terpesona saja,” jawabnya dan seketika ia menyadari kebodohannya.Ucapannya tersebut berhasil menciptakan kebingungan dan kekagetan di wajah semua orang. Alicia pun menggigit bibirnya dengan erat. Ia hanya bisa menundukkan wajahnya yang telah memerah, tidak berani menatap langsun

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 45 - Tertekan

    “Keluargamu benar-benar unik sekali, Rein.”Reinhard tersenyum simpul mendengar bisikan istrinya. Ia tidak heran dengan komentar wanita itu. Keluarganya memang sudah lama menjalin hubungan yang sangat dekat dengan keluarga Lawrence ataupun keluarga Smith meskipun tidak memiliki ikatan darah. Semua terjalin karena mereka memiliki satu kepentingan, yaitu Dark Wolf.Walaupun saat ini Dark Wolf sudah hampir sepenuhnya dipindahkantangankan kepada keluarga Hernandez, tetapi baik Aldrich Smith maupun Steven Lawrence, tetap ikut berpartisipasi apabila ada rapat penting ataupun ada hal mendesak yang memerlukan campur tangan mereka.Pengalihan kekuasaan kepada keluarga Hernandez terjadi karena tidak ada keturunan dari Aldrich Smith ataupun Steven Lawrence yang berminat untuk menjalani organisasi tersebut sehingga sekarang Reinhardlah yang menjadi penanggung jawab utama atas perintah dari ayahnya.Awalnya mereka berniat membubarkan Dark Wolf. Akan tetapi, tidak semu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 46 - Makan Malam Penuh Gejolak Part 1

    “Sayang, Xei dan keluarganya tidak bisa datang katanya. Kita mulai saja makan malamnya,” ujar Selina kepada suaminya. Baru saja ia mendapatkan informasi ketidakhadiran adik iparnya tersebut.Reagan pun mengangguk tipis, lalu mempersilakan semua orang untuk duduk setelah ia mengambil tempat di posisi utama dari meja makan marmer yang ada di dalam ruangan tersebut.Dengan penuh perhatian, Selina memastikan semua tamu mendapatkan tempat duduk yang nyaman. Tanpa diperintahkan, para pelayan telah sigap melayani setiap tamunya.Di setiap tempat duduk, telah tersedia serbet linen yang dilipat rapi, piring porselen dengan desain klasik, sendok, garpu, dan pisau perak yang berkilau, serta gelas anggur kristal yang ditempatkan dengan teratur dan sempurna di atas meja makan marmer persegi panjang yang besar tersebut. Cahaya lampu kristal di atas meja memantulkan kilauan lembut di permukaan marmer, menambah keanggunan suasana makan malam itu.Alicia mengambil tempat di samping Reinhard, sementar

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 47 - Makan Malam Penuh Gejolak Part 2

    Di hadapan Alicia tampak sepasang gadis kembar berparas rupawan. Mereka adalah putri kembar Aldrich Smith, Iris Smith dan Ivy Smith.Iris Smith adalah seorang aktris ternama yang telah menyabet banyak penghargaan, sedangkan Ivy Smith adalah seorang desainer fashion terkenal yang karyanya sering dipamerkan di peragaan busana internasional. Keduanya memiliki karisma yang kuat dan memikat, membuat Alicia merasa terkesima.Di satu sisi Alicia dapat merasakan tatapan tajam nan angkuh yang ditunjukkan oleh Iris Smith kepadanya. Ia tahu jelas alasan wanita itu bersikap tidak ramah kepadanya, mengingat lima tahun lalu Reinhard dan Iris pernah terlibat dalam skandal cinta.Meskipun Alicia tidak tahu alasan putusnya hubungan Iris dan Reinhard ataupun terlepas benarnya skandal tersebut, Alicia tetap saja merasa salah satu alasan Reinhard menolak cintanya dulu adalah karena wanita itu.“Rein, aku tidak menyangka kamu akan menikah dengan wanita seperti ini

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 48 - Menuju Malam Pertama

    Setelah acara makan malam selesai, Selina mengajak semua orang untuk kembali berkumpul di ruang keluarga kembali sembari menikmati hidangan penutup yang akan disajikan oleh para pelayan.Alicia duduk berdampingan dengan ibu mertuanya. Reinhard tidak menemaninya karena Austin mengajaknya untuk bermain biliar bersama Aaron, sedangkan Reagan bersama kedua sahabatnya memilih untuk menikmati minuman mereka di sudut ruangan lain.Sementara itu, Iris berpamitan untuk pulang lebih awal dengan dalih tidak enak badan. Padahal Kimberly tahu jika putri sulungnya itu hanya tidak ingin berada di sana lebih lama saja. Kimberly pun meminta Ivy untuk menemani Iris karena khawatir putri sulungnya itu berbuat bodoh.Sebagai seorang ibu, tentu saja Kimberly tahu jelas perasaan putrinya. Reinhard, Iris dan Ivy tumbuh besar bersama sejak kecil dan hal semacam cinta tentu saja bisa timbul tanpa terduga. Namun, Kimberly tidak dapat memaksakan perasaan Iris kepada Reinhard. Ia membiarkan semuanya mengalir apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 49 - Rencana Bulan Madu

    Degup jantung Alicia telah berpacu dengan cepat. Tidak dapat dipungkiri jika ia merasa sangat gugup.Sejujurnya, Alicia masih belum siap untuk melakukan malam pertama bersama Reinhard. Meskipun ia dan pria itu sudah pernah melakukan hubungan intim sebelumnya, tetapi hal itu tentu saja berbeda dengan situasinya saat ini.“Tapi, tidak ada salahnya kan kalau kalian melakukan malam pertama di sini? Mama dan Papa tidak akan mengintip kok.” Selina masih belum menyerah untuk membujuk putranya.Namun, sang suami─Reagan langsung menghentikan kekonyolan istrinya sembari berdeham pelan, “Istriku, aku rasa mereka tidak akan leluasa kalau melakukannya di sini. Jadi, biarkan mereka pulang dan menikmati waktu mereka berdua.”Selina memanyunkan bibirnya. Namun, ia memahami maksud dari suaminya dan akhirnya berkata dengan berpura-pura pasrah, “Baiklah. Kalian pulanglah.”Netra Reinhard melirik ayahnya sekilas, lalu ia tersenyum simpul seolah berterima kasih atas dukungannya tadi. Ketika Reinhard bernia

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13

Bab terbaru

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 255 - Terperangkap Di Antara Dua Pria

    Alicia memandang kakaknya dan Reinhard secara bergantian, lalu suara tawa Regis yang terdengar sinis mengalihkan kembali fokus Alicia padanya.“Dia memberitahuku? Kalau dia memberitahuku, apa aku masih harus mencari masalah dengannya sekarang?” cetus Regis dengan suara yang terdengar dingin.Reinhard memang tidak memberitahu Regis mengenai keberadaan Alicia. Meskipun beberapa waktu lalu Regis menghubunginya dan memberitahu kedatangannya ke kota tersebut, Reinhard juga tidak mengatakan apa pun terkait Alicia kepadanyaNamun, mereka telah sepakat untuk bertemu malam ini. Reinhard bermaksud untuk menceritakan tentang Alicia kepada Regis saat mereka bertemu nanti dengan mempertemukan mereka secara langsung.Hanya saja, secara tidak terduga, Regis tiba-tiba saja muncul di tengah acara tadi dan hal itu tentunya cukup mengejutkan Reinhard.Namun, Reinhard sangat bersyukur Regis dapat menyesuaikan skenario mereka saat menjatuhkan keluarga Stein, padahal mereka tidak pernah berdiskusi apa pun

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 254 - Menuntut Penjelasan

    “Mau ke mana? Urusan kita belum selesai, Alicia,” ucap Regis seraya menyeringai dingin. Sorot matanya terlihat tajam, membuat jantung Alicia berdegup semakin cepat karena merasa terintimidasi.“Me-memangnya ada urusan apa, Kak?” Alicia mengalihkan pandangannya dengan gugup.Netra Regis menyipit tajam. “Kamu mau berpura-pura bodoh, huh?”“Aku … aku tidak mengerti apa yang kamu katakan. Sekarang aku sangat lelah dan mau pulang,” sahut Alicia, berusaha menghindari pembicaraan dengan kakaknya.Meskipun sebelumnya Regis telah menerimanya kembali sebagai adik, tetapi Alicia tahu bahwa ada banyak hal yang harus dijelaskannya kepada kakaknya tersebut. Tatapan tajam Regis saat ini seakan menuntut penebusan dosa darinya.Alicia teringat kembali kejadian tiga tahun lalu di mana Regis sudah memperingatkannya untuk tidak lagi melakukan hal bodoh dengan menemui Reinhard.Regis merasa malu dengan perbuatan Alicia yang terus mengejar pria itu, meski sudah ditolak berkali-kali. Karena itu, Regis memblo

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 253 - Semua Sudah Berakhir

    Bisik-bisik tamu undangan perlahan memudar ketika satu per satu dari mereka memutuskan untuk meninggalkan acara yang telah berubah menjadi mimpi buruk. Beberapa melirik Miranda dengan simpati, tetapi tidak ada yang ingin mengulurkan tangan mereka untuk membantunya.Namun, langkah para tamu terhenti di depan pintu keluar aula saat melihat para pengawal Lorenzo dan Hernandez memblokir jalan mereka.“Apa yang kalian lakukan? Kenapa menghalangi jalan kami?” protes salah seorang tamu.Salah seorang pengawal Lorenzo pun menjawab, “Kami hanya ingin memeriksa ponsel Anda semua. Setelah itu kalian sudah boleh pergi.”Kegelisahan mulai menyelimuti para tamu undangan. Beberapa dari mereka saling berbisik, mencoba mempertimbangkan apakah harus menuruti permintaan tersebut.Namun, ada salah seorang tamu yang kembali mengajukan protesnya. “Apa maksudnya ponsel kami diperiksa? Ini melanggar privasi!”Meski menghadapi pen

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 252 - Runtuh Dalam Sekejap

    Mendengar pengakuan Thalia terkait janin di dalam rahimnya tersebut, Miranda sangat syok. Wanita paruh baya itu menatap putranya dengan tak percaya. “Ini … ini tidak benar, kan, Ed?”Alih-alih menjawab, Edwin malah memalingkan wajahnya.“Kenapa kamu melakukannya, Ed?” Miranda mendesak putranya lebih lanjut. Namun, pria itu masih tertunduk dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.Pandangan Miranda pun tertuju kepada Thalia. Ia meraih kedua tangan wanita itu dan bertanya dengan wajah yang masih terlihat syok, “Thalia, kamu … kamu pasti berbohong, kan? Kamu sengaja mengatakan ini hanya untuk menyudutkan Edwin, bukan? Tolong katakan kalau ini tidak benar!”Miranda memohon dengan suara bergetar, seolah masih berharap menemukan celah untuk menyelamatkan nama baik putranya.Selama ini Miranda selalu memperlakukan Thalia dengan baik karena mengira wanita itu mengandung penerus keluarga Stein. Namun, ia tidak

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 251 - Kebenaran yang Lebih Mengejutkan

    Miranda terperangah. Ia pun bergegas menghampiri John dan memohon, “Tu-tuan Vale, Anda tidak boleh menggugurkannya. Dia … dia adalah penerus keluarga Stein.” John mendengus sinis. “Saya tidak mau punya keturunan dari darah daging seperti kalian!” cetusnya. Pandangan John beralih kepada cucunya yang tengah berdiri seperti mayat hidup. Wajahnya terlihat sangat kacau dengan air mata bercucuran di wajahnya.Kebenaran yang diterimanya mengenai Edwin sudah memberikan pukulan yang sangat besar bagi Thalia. Melihat kondisi cucunya tersebut, John hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan ekspresi kecewa yang dalam.“Kamu telah mempermalukan keluarga kita dengan laki-laki pilihanmu ini, Thalia,” ucap John seraya mendengus kasar.Thalia tersenyum pahit. Ia tidak berusaha membela diri. Saat ini tatapannya terlihat kosong seolah semua harapan hidupnya sudah lenyap tak berbekas. Selama ini Thalia mengira Edwin benar-benar mencintainya sepenuh hati hingga ia sangat membenci Alicia yang diangga

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 250 - Hadiah Kejutan Part 2

    “Keputusan yang sangat bagus, Tuan Vale.” Suara Alicia membuat perhatian John tertuju padanya.Pria tua itu menatapnya dengan bingung. Sebelum John bertanya lebih jauh, Alicia pun berkata, “Kebetulan saya masih ada kejutan lain yang harus Anda dan semuanya nikmati.”Mendengar hal tersebut, Edwin semakin panik dan berkata dengan murka, “Apa lagi yang kamu inginkan? Apa kamu belum puas menjebakku, Anya?!”Alicia hanya mendengus sinis, sama sekali tidak mengindahkan ucapan mantan suaminya tersebut. Ia memerintahkan Owen untuk menampilkan tayangan video berikutnya di mana terlihat cuplikan adegan panas yang sudah disensor sebelumnya.Dalam tayangan itu hanya memperlihatkan wajah Edwin dengan wanita bayarannya. Namun, orang-orang dapat melihat dengan jelas ekspresi Edwin yang sangat menikmati momen intimnya dengan wanita itu."Ya ampun, menjijikkan sekali.""Jadi dia juga sering jajan di luar? Benar-benar gila!"Berbagai umpatan dari orang-orang pun terdengar memenuhi aula. Air muka John V

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 249 - Hadiah Kejutan Part 1

    Alicia memberikan isyarat kepada Owen, yang dengan segera menyampaikan perintah melalui earpiece di telinganya. Seketika lampu-lampu di aula meredup, dan layar besar di ujung ruangan menyala, menampilkan sebuah video. Suasana menjadi hening. Semua mata tertuju pada layar. Wajah Edwin memucat seketika ketika ia melihat tayangan yang mulai diputar. Itu adalah rekaman suara dan video yang jelas memperlihatkan aksi Edwin yang sedang bercengkerama dengan seorang petinggi suatu instansi khusus perizinan produk. Selama seminggu terakhir ini produk Shiny terus mendapatkan laporan keluhan dari para konsumen dan terus menjadi bahan pemberitaan di media. Karena itu Mirage diminta untuk bekerja sama dalam melakukan pemeriksaan terhadap produk tersebut. Namun, Edwin menggunakan cara pintas untuk mempercepat pemulihan nama baik perusahaannya agar produk dapat dipasarkan kembali. Dalam rekaman tersebut terdengar jelas bagaimana Edwin memohon untuk diloloskan dengan mengimingi imbalan yang sangat

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 248 - Peringatan Regis

    Keringat dingin mengucur deras di pelipis Edwin saat tatapan penuh amarah dan kebencian Regis tertuju padanya.Dengan wajah menahan rasa malu, Edwin pun mencoba untuk menciptakan kesempatan untuk dirinya dan memohon dengan suara terbata-bata, “Tu-tuan Muda Lorenzo, saya akui kalau saya bersalah. Saya benar-benar minta maaf. Kalau waktu itu saya tahu dia adalah adik Anda, saat itu juga saya pasti akan mengembalikannya kepada Anda.”Namun, bukannya menunjukkan rasa iba, Regis malah menyeringai sinis. “Mengembalikan?” gumamnya dengan wajah yang seketika berubah dingin dan penuh kekejaman.Edwin menelan ludah, tubuhnya gemetar. “Saya ... Saya benar-benar menyesal. Tolong beri saya kesempatan untuk menebus kesalahan ini, Tuan Muda Lorenzo ....”Regis melangkah mendekat. Kepalan tangannya yang telah tergenggam erat pun akhirnya melayang dengan cepat, menghantam wajah Edwin dengan keras. Suara teriakan kaget dari para tamu wanita yang menyaksikan adegan tersebut pun terdengar memenuhi aula.

  • Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan   Bab 247 - Penerimaan

    Melihat ekspresi orang-orang yang sedang menunggu jawaban darinya, Regis pun tertawa kecil. Suara tawanya terdengar dalam dan penuh percaya diri, membuat suasana semakin tegang.“Kamu benar. Dia memang dinyatakan meninggal dalam kecelakaan pesawat, tapi …,” Regis sengaja menggantungkan ucapannya. Tatapannya mengedar ke sekeliling ruangan, lalu berhenti pada sosok Alicia.Dari jaraknya saat ini, Regis bisa melihat sepasang mata biru Alicia yang berkaca-kaca. Sorot mata yang dipenuhi emosi yang bercampur aduk itu membuat Regis merasakan bahwa adiknya itu memiliki cerita pahit yang dipenuhi dengan rasa sakit yang berusaha disimpannya rapat-rapat.Seulas senyuman tipis Regis layangkan kepadanya, lalu ia melanjutkan, “Tapi, dia adalah gadis keras kepala yang sangat beruntung. Bahkan malaikat maut saja berteman baik dengannya.”Ucapan Regis yang diselimuti guyonan ringan itu berhasil membuat Alicia tersenyum, tetapi air mata wanit

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status