“Keluargamu benar-benar unik sekali, Rein.”Reinhard tersenyum simpul mendengar bisikan istrinya. Ia tidak heran dengan komentar wanita itu. Keluarganya memang sudah lama menjalin hubungan yang sangat dekat dengan keluarga Lawrence ataupun keluarga Smith meskipun tidak memiliki ikatan darah. Semua terjalin karena mereka memiliki satu kepentingan, yaitu Dark Wolf.Walaupun saat ini Dark Wolf sudah hampir sepenuhnya dipindahkantangankan kepada keluarga Hernandez, tetapi baik Aldrich Smith maupun Steven Lawrence, tetap ikut berpartisipasi apabila ada rapat penting ataupun ada hal mendesak yang memerlukan campur tangan mereka.Pengalihan kekuasaan kepada keluarga Hernandez terjadi karena tidak ada keturunan dari Aldrich Smith ataupun Steven Lawrence yang berminat untuk menjalani organisasi tersebut sehingga sekarang Reinhardlah yang menjadi penanggung jawab utama atas perintah dari ayahnya.Awalnya mereka berniat membubarkan Dark Wolf. Akan tetapi, tidak semu
“Sayang, Xei dan keluarganya tidak bisa datang katanya. Kita mulai saja makan malamnya,” ujar Selina kepada suaminya. Baru saja ia mendapatkan informasi ketidakhadiran adik iparnya tersebut.Reagan pun mengangguk tipis, lalu mempersilakan semua orang untuk duduk setelah ia mengambil tempat di posisi utama dari meja makan marmer yang ada di dalam ruangan tersebut.Dengan penuh perhatian, Selina memastikan semua tamu mendapatkan tempat duduk yang nyaman. Tanpa diperintahkan, para pelayan telah sigap melayani setiap tamunya.Di setiap tempat duduk, telah tersedia serbet linen yang dilipat rapi, piring porselen dengan desain klasik, sendok, garpu, dan pisau perak yang berkilau, serta gelas anggur kristal yang ditempatkan dengan teratur dan sempurna di atas meja makan marmer persegi panjang yang besar tersebut. Cahaya lampu kristal di atas meja memantulkan kilauan lembut di permukaan marmer, menambah keanggunan suasana makan malam itu.Alicia mengambil tempat di samping Reinhard, sementar
Di hadapan Alicia tampak sepasang gadis kembar berparas rupawan. Mereka adalah putri kembar Aldrich Smith, Iris Smith dan Ivy Smith.Iris Smith adalah seorang aktris ternama yang telah menyabet banyak penghargaan, sedangkan Ivy Smith adalah seorang desainer fashion terkenal yang karyanya sering dipamerkan di peragaan busana internasional. Keduanya memiliki karisma yang kuat dan memikat, membuat Alicia merasa terkesima.Di satu sisi Alicia dapat merasakan tatapan tajam nan angkuh yang ditunjukkan oleh Iris Smith kepadanya. Ia tahu jelas alasan wanita itu bersikap tidak ramah kepadanya, mengingat lima tahun lalu Reinhard dan Iris pernah terlibat dalam skandal cinta.Meskipun Alicia tidak tahu alasan putusnya hubungan Iris dan Reinhard ataupun terlepas benarnya skandal tersebut, Alicia tetap saja merasa salah satu alasan Reinhard menolak cintanya dulu adalah karena wanita itu.“Rein, aku tidak menyangka kamu akan menikah dengan wanita seperti ini
Setelah acara makan malam selesai, Selina mengajak semua orang untuk kembali berkumpul di ruang keluarga kembali sembari menikmati hidangan penutup yang akan disajikan oleh para pelayan.Alicia duduk berdampingan dengan ibu mertuanya. Reinhard tidak menemaninya karena Austin mengajaknya untuk bermain biliar bersama Aaron, sedangkan Reagan bersama kedua sahabatnya memilih untuk menikmati minuman mereka di sudut ruangan lain.Sementara itu, Iris berpamitan untuk pulang lebih awal dengan dalih tidak enak badan. Padahal Kimberly tahu jika putri sulungnya itu hanya tidak ingin berada di sana lebih lama saja. Kimberly pun meminta Ivy untuk menemani Iris karena khawatir putri sulungnya itu berbuat bodoh.Sebagai seorang ibu, tentu saja Kimberly tahu jelas perasaan putrinya. Reinhard, Iris dan Ivy tumbuh besar bersama sejak kecil dan hal semacam cinta tentu saja bisa timbul tanpa terduga. Namun, Kimberly tidak dapat memaksakan perasaan Iris kepada Reinhard. Ia membiarkan semuanya mengalir apa
Degup jantung Alicia telah berpacu dengan cepat. Tidak dapat dipungkiri jika ia merasa sangat gugup.Sejujurnya, Alicia masih belum siap untuk melakukan malam pertama bersama Reinhard. Meskipun ia dan pria itu sudah pernah melakukan hubungan intim sebelumnya, tetapi hal itu tentu saja berbeda dengan situasinya saat ini.“Tapi, tidak ada salahnya kan kalau kalian melakukan malam pertama di sini? Mama dan Papa tidak akan mengintip kok.” Selina masih belum menyerah untuk membujuk putranya.Namun, sang suami─Reagan langsung menghentikan kekonyolan istrinya sembari berdeham pelan, “Istriku, aku rasa mereka tidak akan leluasa kalau melakukannya di sini. Jadi, biarkan mereka pulang dan menikmati waktu mereka berdua.”Selina memanyunkan bibirnya. Namun, ia memahami maksud dari suaminya dan akhirnya berkata dengan berpura-pura pasrah, “Baiklah. Kalian pulanglah.”Netra Reinhard melirik ayahnya sekilas, lalu ia tersenyum simpul seolah berterima kasih atas dukungannya tadi. Ketika Reinhard bernia
Reinhard baru saja memarkir mobilnya dengan sempurna di lahan parkir apartemen. Saat akan keluar, dia melihat istrinya masih duduk di kursi penumpang. "Turunlah. Kita sudah sampai, Anya," ucap Reinhard, sambil membuang pandangannya ke luar. Namun, istrinya tidak merespons. Setelah beberapa detik, Reinhard baru menyadari bahwa wanita itu sudah tertidur. Sepanjang perjalanan tadi istrinya itu memang hanya berbicara beberapa patah kata sehingga Reinhard tidak menyadari sejak kapan wanita itu terlelap.Selama berada di Mansion Raffles tadi, Reinhard dapat melihat ketegangan yang dirasakan istrinya sehingga ia berpikir jika wajar wanita itu sekarang merasa sangat lelah. Berinteraksi dengan orang tuanya dan para tamu dari keluarganya pastilah sangat menguras tenaga dan pikiran istrinya tersebut.Tadi wanita itu sudah berusaha sebaik mungkin untuk bersandiwara agar tidak ada yang mencurigai hubungan mereka. Reinhard mengetahui dengan jelas betapa berat tekanan yang dialami istrinya itu, m
“Apa kamu yakin tidak ada pemeriksaan yang terlewatkan ataupun terjadi kesalahan dalam pemeriksaan itu?”Reinhard masih bertanya lebih rinci kepada Austin, mencari kepastian yang lebih kuat untuk menenangkan pikirannya.Austin hanya bisa menghela napas panjang sebelum akhirnya menjawab, "Aku sudah memeriksa setiap detailnya. Tidak ada yang terlewatkan. Semua prosedur sudah diikuti dengan teliti. Aku bisa pastikan tidak ada kesalahan, kecuali ….”“Kecuali apa?” Netra Reinhard telah memicing tajam.“Kecuali sampel darah itu bukan sampel darah Tuan Besar Lorenzo,” jawab Austin sembari tersenyum tipis.“Tidak mungkin,” tukas Reinhard dengan penuh keyakinan. "Aku pastikan utusanku tidak akan melakukan kesalahan sebesar itu."Mendengar jawaban tersebut, Austin menimpali, "Kalau begitu, kamu hanya bisa menerima hasilnya, Rein."Akan tetapi, ekspresi Reinhard masih terlihat tidak puas. Austin hanya bisa menatapnya dengan penuh simpati dan rasa khawatir, "Aku tahu ini sulit, tapi mungkin sudah
Sudut bibir Reinhard terangkat tipis. “Aku tahu kamu sudah bangun. Tidak usah berpura-pura lagi,” lanjut Reinhard dengan nada rendah, suaranya terdengar lebih lembut dari yang diduga Alicia.Namun, Alicia masih setia memejamkan matanya. Ia hanya berusaha mempertahankan harga dirinya, tidak ingin Reinhard menginterogasinya atas kepura-puraannya ini.“Dasar wanita keras kepala.” Reinhard berdecak malas.Karena Alicia masih bersikeras untuk melanjutkan sandiwaranya sebagai “putri tidur”, Reinhard pun terpaksa menggunakan cara licik yang terlintas di dalam benaknya. Ia memutuskan untuk sedikit bermain dengan situasi tersebut.“Baiklah, karena kamu tidak mau bangun sendiri, sepertinya aku harus membangunkanmu dengan caraku,” ucap Reinhard dengan nada menggoda.‘Apa maksudnya?’ pikir Alicia, mulai panik.Sebelum Alicia sempat bereaksi lebih jauh, ia merasakan tubuhnya sudah diletakkan di atas ranjang. Diam-diam, Alicia merasa sedikit lega, tetapi jantungnya kembali berpacu cepat saat menyad