Share

34. Keberhasilan Pertama

"Coba deh Mas cium." Misyka menyodorkan styrofoam berisi bubur itu pada Zein.

"Sebentar, ya. Aku menepi dulu." Zein pun kemudian mencari jalan agak sepi untuk menepi sejenak.

"Coba, sini buburnya," ucap Zein.

Lalu Misyka memberikan bungkusan di tangannya.

Zein mendekatkan makanan yang dibelinya itu pada indra penciumannya. "Enggak, kok. Menurutku baunya wajar. Bau kuah bubur," ujarnya kemudian.

"Gitu, ya? Sepertinya aku harus mengecek hidungku setelah ini, he he," sahut Misyka canggung, lalu menerima bungkus itu kembali.

'Mungkin efek kehamilan yang membuat hidungku lebih sensitif,' ucap Misyka dalam hati.

"Ya sudah. Kalau memang gak suka, jangan dimakan. Nanti kita cari tempat makan yang lain," usul Zein pura-pura. Padahal dirinya sudah ketar ketir andai Misyka membuang makanan itu.

"Eh, enggak! Gak usah, Mas. Aku suka kok. Mungkin hidung aku yang lagi gak jelas." Misyka buru-buru menimpali ucapan Zein.

Tergesa wanita itu membuka kembali bungkusan bubur dan memakannya. "Aku habiskan,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status