Share

29. Kelicikan Misyka

"Sayang, maaf ya agak lama. Tadi ngantri banget."

Zein datang menenteng kantong plastik berisi styrofoam bubur ayam.

Melirik sekilas pada Salsa, Zein kemudian membuka styrofoam dan bersiap menyuapi Salsa.

"Buka mulutnya, Sayang. Mas suapi ya." Zein sudah menyendok satu suap bubur ayam untuk Salsa.

Namun, Salsa tak merespon. Pandangan Salsa kosong, lurus tanpa kedip. Saat di guncang tubuhnya pun hanya diam.

"Becandanya gak lucu, Sayang. Ayok, buka mulutnya." Zein masih berpikir positif, meskipun merasa ada yang tidak beres dengan keadaan istrinya.

"Sayang ...."

"Hei ....!

"Salsa! Sayang! Kamu kenapa?" Zein mulai panik.

Ia meletakkan bubur ayam begitu saja di sembarang tempat. Telapak tangannya menepuk-nepuk pipi Salsa, dan masih tak ada respon.

"Dokter. Dokter ... Dokter ...!!!" Zein berteriak kencang.

Lama tak ada tanda-tanda dokter atau perawat datang, Zein berlari ke luar sambil memanggil-manggil dokter dengan kencang seperti orang kese tanan. Ia lupa, bahwa ada alat untuk memangg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status