Share

54. Kegagalan Kedua Sang Adik

Jonas Abellard disapa keheningan di depan katedral St. Paulus. Pria tampan itu menghentikan langkah di ambang pintu, lalu tertawa kaku. “Ayolah kawan-kawan, tidak mungkin separah itu,” godanya. “Ini bukan acara pemakaman yang mngharuskan kalian mengenakan pakaian hitam atau pengikat lengan. Ini perkawinanku." Kalimat yang ia ucapkan saat menatap Grant Huge dan Davisioso Palm, rekan kerjanya di kepolisian New York City. Atasannya Gerry Burke juga turut bergabung dengan kedua kawannya itu. Mereka mengenakan mantel jubah biru dongker, cravat yang disimpul sempurna dan celana panjang biru muda.

Kalimat Jonash itu bisa memunculkan senyum masam, tapi kedua kawannya itu hanya mengerjapkan mata dengan tatapan nanar.

Apapun masalah mereka saat ini, tidak akan merusak kesempatan kedua yang Tuhan berikan kepadanya.

Jonash menghampiri mereka yang berdiri di depan meja besar yang bagian atasnya terbuat dari marmer. Suara langkah kakinya teredam lantai berkarpet. Jonash tidak suka kalau ada suara se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status