Home / Pernikahan / Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar / Bab 1. Bukan Pertama Kalinya Terluka

Share

Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar
Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar
Author: Irana

Bab 1. Bukan Pertama Kalinya Terluka

Author: Irana
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Uhhh ... "

"Aarggh ... "

Kedua mata Alina yang semula terpejam, langsung terbuka perlahan, begitu dia mendengar suara-suara aneh dari luar kamarnya. Wanita itu benar-benar terbangun, bertepatan dengan kerongkongannya yang kering dan perlu di basahi.

Alina melangkah keluar dari kamarnya, sambil membawa botol minuman kosong, lalu dia berjalan menuju ke arah dapur. Semakin dia melangkah mendekati dapur, suara-suara aneh itu semakin terdengar keras. Namun, suara itu terdengar tidak asing di telinganya. Dia familiar dengan suara tersebut.

Alangkah terkejutnya Alina, saat dia melihat dua insan manusia yang tengah memadu kasih, di atas meja dapur dengan sangat intim. Sontak saja, Alina menghentikan langkah dan memalingkan wajahnya, guna menghindari pemandangan tersebut. Niatnya, mengambil air pun menjadi urung.

Dia kembali melangkahkan kakinya, menuju ke arah kamar dengan perasaan yang berkecamuk. Hatinya bak dihantam godam berat, sampai dadanya terasa sesak. Sebelum masuk ke dalam kamarnya, dia berpapasan dengan seorang pria berparas tampan tengah berdiri di salah satu anak tangga. Pria itu adalah Abimana, kakak ipar Alina.

"Alina?" sapa Abimana pada adik iparnya sambil tersenyum. Namun, senyuman itu sirna kala dia melihat wajah Alina yang tampak pucat.

"Bang Abi? A-aku habis ambil minum. Alina duluan, Bang." Alina tergagap, tanpa berani melihat ke arah kakak iparnya.

Abimana melihat Alina yang terlihat buru-buru sambil membawa botol kosong ditangannya. Keningnya berkerut bingung. Sebenarnya apa yang membuat Alina terburu-buru seperti itu.

Setibanya di dalam kamar. Alina langsung mendudukkan tubuhnya di atas ranjang. Dia berusaha menetralkan nafasnya yang masih belum stabil, setelah melihat kejadian barusan. Meskipun, dia sering melihat dan mendengar adegan tersebut selama 2 bulan ini, hatinya masih belum bisa menerima dengan ikhlas dan belum terbiasa.

Menerima bahwa dia sudah dimadu oleh suaminya, karena kekurangan di dalam dirinya yang tidak bisa ditolerir oleh suami dan keluarga besar suaminya. 2 bulan yang lalu, suaminya, Reno menikah lagi dengan mantan pacarnya saat SMA, sekaligus sahabat baik Alina yang bernama Lily. Alina terpaksa harus menyetujui pernikahan itu, karena dia divonis tidak bisa melahirkan keturunan untuk Reno. Desakan dari ibu mertuanya yang saat itu sedang sakit keras, membuat Alina tak bisa menolak pernikahan itu.

Reno juga berjanji, meskipun dia sudah menikah lagi, dia akan tetap mencintai Alina dan menganggap Alina sebagai prioritas utamanya, dibandingkan dengan Lily. Namun, apa buktinya? Sekarang, hampir setiap hari, bahkan setiap malam, Reno menikmati waktu bersama istri keduanya itu dengan alasan agar Lily cepat hamil.

Cinta itu, sudah bukan hanya miliknya saja. Cinta yang dulu hanya untuk Alina, kini sudah terbagi untuk sahabatnya yang saat ini sudah menjadi madunya. Raga dan hati Reno, bukan hanya milik Alina lagi seperti dulu.

Alina memandangi ranjang sebelahnya yang kosong, tangannya terulur membelai ranjang yang terasa dingin itu.

"Bukan cuma raga kamu yang terbagi, Mas. Tapi hati kamu juga sepertinya sudah terbagi pada Lily. Kamu bukan milikku seutuhnya lagi, Mas. Atau ... memang kamu sudah tak ada hati kepadaku?" gumam Alina dengan senyuman getir terpatri di bibirnya.

Ranjang yang dulu hangat itu, kini terasa dingin. Dia sudah terbiasa sendirian, sejak pernikahan kedua suaminya. Malam ini pun, sepertinya dia sendirian lagi.

Wanita cantik berambut panjang itu, memutuskan untuk merebahkan tubuhnya kembali ke atas ranjang dan berusaha memejamkan matanya lagi. Menekan perasaan sakit hati dan cemburunya, berusaha melupakan bayangan suaminya bercumbu dengan madunya. Tapi semuanya percuma saja.

***

Abimana berjalan menuruni tangga dan tujuannya adalah menuju ke dapur. Sama seperti Alina tadi, pria itu tampak syok melihat adegan tak senonoh di depannya. Tidak heran, wajah Alina tampak pucat barusan. Inilah alasan nya.

"Apa kalian sudah tidak punya urat malu lagi, buat anak di tempat seperti ini?"

Suara lantang itu mengagetkan Reno dan Lily, memisahkan mereka secara terpaksa, di saat mereka sedang enak-enaknya.

"Bang Abi!" Reno terperangah, saat dia melihat kakaknya sudah berdiri di ambang pintu dapur. Buru-buru, Reno menjauhkan tubuhnya dari Lily, merapikan pakaiannya kembali.

Abimana, kakak sulung Reno terlihat menatap sinis pada kedua insan yang baru saja selesai meraih kenikmatan surgawi dunia itu.

"Pantas saja wajah Alina seperti itu, barusan," desis Abimana, kemudian lelaki itu memilih untuk kembali ke kamarnya karena kesal. Tak peduli dengan Reno dan istri keduanya itu.

Lily terlihat merapikan rambutnya ke belakang, kemudian dia memegang tangan Reno dengan gemetar. "Mas, gimana ini? Apa Alina melihat kita berdua? A-aku jadi nggak enak sama dia, Mas."

"Biar aku yang jelasin sama Alina, nanti." Reno mengusap kepala Lily dengan lembut, dia berusaha menenangkan istrinya yang merasa bersalah.

"Tapi- ini salah aku Mas. Seharusnya aku maksa kamu main di kamar aja, bukan di sini!" ucap Lily lagi dengan wajah melas, menunjukkan rasa bersalahnya. Dia membayangkan, betapa sakitnya hati Alina saat menyaksikan percintaannya dan Reno barusan.

"Aku harus minta maaf sama Alina, Mas. Aku sudah menyakiti hatinya lagi," ucapnya lagi dengan berderai air mata.

Mendengar perkataan Lily dan melihat air mata wanita itu, Abimana tersenyum sinis. Sama sekali tidak menunjukkan simpati pada wanita cantik dengan wajah melas dan bersuara lembut ini. Berbeda dengan adiknya yang terlihat sangat mempedulikan Lily.

"Udah Sayang, jangan merasa bersalah. Aku yang salah, aku yang nggak tahan lihat kamu dan malah ngelakuinnya di sini."

Reno tampak merasa bersalah pada Lily dan Alina. Dua wanita yang menangis karenanya malam ini. Kemungkinan besar, Alina melihat aktivitas panasnya bersama Lily di dapur.

***

Semalam, Reno tak bisa berbicara dengan Alina, karena Lily yang mendadak sakit perut dan dia harus menemani istri keduanya itu. Terlebih lagi, Lily kelelahan karena melayaninya semalam dan sebagai seorang suami, Reno merasa sangat berkewajiban untuk memberikan perhatian pada Lily.

"Mas, apa Alina marah ya? Kenapa dia belum menyiapkan sarapan seperti biasanya?" tanya Lily, begitu dia sudah berada di ruang makan dan belum tersedia makanan seperti biasanya di meja makan, setiap pagi hari. Biasanya, Alina yang memasak.

Kening Reno berkerut, lantas dia pun beranjak dari tempat duduknya. "Biar aku temuin dia di kamarnya."

"Nah! Itu Alina, Mas!" seru Lily seraya melihat ke arah Alina yang sudah tampak rapi, bahkan wajahnya dipoles sedikit make up, dia tampak berbeda dari biasanya.

"Alina, semalam kamu lihat aku sama Mas Reno di dapur ya? Maaf ya, ini semua salah aku. Seandainya aku bisa mencegah Mas Reno, supaya nggak main di dapur. Pasti kamu—"

Tangan Alina terangkat ke atas, dan langsung menghentikan perkataan Lily. Atensi Reno, tertuju kepada istri pertamanya yang terlihat berbeda pagi ini.

"Ini bukan pertama kalinya, aku mendengar bahkan melihat kalian bercinta. Jadi, nggak usah minta maaf!"

Reno dan Lily tidak menyangka jika Alina akan berkata demikian.

'Dan ini juga bukan pertama kalinya ... aku terluka' sambungnya dalam hati.

Bersambung...

Comments (9)
goodnovel comment avatar
Anisha
Kasihan Alina ya Allah
goodnovel comment avatar
Anisha
mampir......
goodnovel comment avatar
Annisa Rahmiatul
Alina dan Abimana? Nama tokohnya mirip sama novel di aplikasi sebelah. Bedanya di apk sebelah mereka suami istri, tapi ngelakuin poligami juga.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 2. Mertua Mulut Mercon

    Perkataan Alina itu, sukses membuat suami dan madunya bungkam untuk sesaat. Raut wajah mereka semakin terlihat merasa bersalah. Lily menghampiri kakak madu sekaligus sahabatnya itu dengan wajah melas. Dia mengenggam tangan Alina, matanya berkaca-kaca. "Alina, maafin aku. Ini semua salah aku ... kamu jangan salahkan Mas Reno. Seharusnya aku dan Mas Reno bisa menahan diri dan tidak melakukannya di sana. Tapi kamu tenang aja, mulai malam ini dan seterusnya, Mas Reno akan tidur sama kamu!" Kata-kata yang dilontarkan oleh Lily, seperti sebuah pemberitahuan pada Alina jika mereka semakin mesra dan intim. Setelah 2 bulan ini terus mendiamkan mereka bersikap sesukanya, kini wanita berambut panjang itu pun akhirnya bereaksi. "Aku tahu kok, kalau hubungan kamu sama Mas Reno sangat mesra dan semakin lengket. Udah, nggak usah diperjelas lagi. Aku udah lihat dengan JELAS." Alina tersenyum tipis, dengan atensi tajam tertuju pada madunya itu. Raut wajah Lily langsung berubah, seolah dia ditin

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 3. Hamil

    Semua orang terkejut, begitu mereka melihat Lily jatuh tak sadarkan diri. Perdebatan Reno dan Alina, terpaksa harus berhenti karena Lily yang pingsan. Reno dan Weni panik melihatnya, mereka bergerak lebih dulu menghampiri Lily yang sudah tergeletak di atas lantai. Sedangkan Alina dan Abimana, masih berdiri di tempat mereka sambil melihat ke arah Lily."Lily! Sayang! Kamu kenapa?" Reno menepuk-nepuk pelan pipi Lily dan matanya memancarkan kekhawatiran pada istri keduanya itu."Lily ... kamu kenapa, Nak?"Tidak hanya Reno, Weni juga panik, karena sangat mengkhawatirkan menantunya. Padahal masih ada menantunya yang lain, yang harus dia perhatikan juga.Hati Alina hancur, saat dia melihat suaminya sangat mengkhawatirkan istri keduanya. Rasa cemburu itu semakin menggebu, sampai air matanya berdesakan ingin segera keluar dari tempatnya. Namun, sebisa mungkin Alina menahannya agar tidak terlihat menyedihkan di sana."Reno, cepat kamu bawa istri kamu ke rumah sakit!" Titah Weni pada putra ked

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 4. Aku Lelah, Mas

    Tubuh Alina membeku, jantungnya seakan berhenti berdetak saat itu juga, manakala dia mendengar kabar tentang kehamilan madunya. Seharusnya ini adalah kabar baik yang bisa membuatnya bahagia, karena suaminya akan memiliki keturunan setelah 5 tahun menunggu. Akan tetapi, hati Alina tidak merasa bahagia dengan kabar ini.Perkataan ibu mertuanya, bagaikan hujan petir yang datang di siang bolong. Mampu meluluhlantakkan perasaannya."Iya, Lily sedang hamil anak Reno. Tadi dokter memeriksanya di rumah sakit dan ternyata dia hamil. Terbukti kan, sekarang? Kalau kamu itu memang mandul?" Sarkas Weni kepada menantu pertamanya itu dan tanpa mempedulikan perasaan Alina sama sekali.Wajah pucat Alina, kedua mata wanita itu yang tampak mengembun, sama sekali tidak membuat Weni bersimpati kepadanya. Dia malah terlihat senang menyudutkan Alina tentang kemandulan."Ma, udah cukup." Reno meminta ibunya untuk tidak bicara lagi, karena sebenarnya hati Reno juga sakit mendengar Alina dihina dan disudutkan

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 5. Memegang Janji

    Alih-alih membujuk suaminya agar tidak marah, Alina malah mengucapkan kata-kata yang membuat suaminya semakin marah. Ya, Reno marah, saat mendengar Alina malah mengusirnya. Seharusnya, hari ini menjadi hari yang bahagia untuk Reno dan Alina, karena kehamilan Lily. Akan tetapi, sikap Alina malah mengacaukan segalanya. Reno pun mulai membenarkan apa yang dikatakan oleh ibunya, bahwa sebenarnya Alina memang tidak senang dia bahagia. "Keluar Mas, aku lelah. Aku mau istirahat." Alina mengusir suaminya untuk kedua kalinya, sambil memalingkan wajah dari pria itu. Dia tidak mau kamu sampai Reno melihatnya menangis. Tapi, jika pria itu cukup peka akan perasaannya, mungkin Reno akan bertanya bagaimana perasaan istri pertamanya saat ini. "Keterlaluan kamu Alina! Apa kamu benar-benar nggak suka lihat aku sama Lily bahagia? Bisa-bisanya kamu sikap kayak gini, saat tahu Lily hamil?" Reno mencecar istrinya sambil marah-marah. Dia kecewa karena Alina tidak menunjukkan kebahagiaan atas kabar ini. "

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 6. Wanita Egois!

    Kali ini Alina tidak mau mengalah, dia harus bisa membuat Reno bisa tinggal dengannya malam ini. Reno juga sudah berjanji padanya dan bukankah sudah seharusnya Reno menjaga janjinya pada Alina?Selalu aja ada alasan, yang membuat Reno harus bersama Lily. Sampai-sampai Alina tidak punya waktu untuk bersama suaminya sendiri. Alina paham, kalau Lily juga istri suaminya, tapi wanita itu terlalu menguasai waktu Reno. Sehingga Alina tidak mendapatkan waktu bersama Reno."Aku tidak mengizinkanmu pergi, Mas. Malam ini kamu harus bersamaku, itu janji kamu!" ujar Alina tegas. Dia menekankan pada Reno, tentang janji pria itu kepadanya.Melihat suaminya diam saja, Alina kembali berkata. "Kemarin-kemarin seharusnya waktu kamu bermalam denganku, Mas. Tapi lagi-lagi Lily sakit, Lily pengen ditemenin kamu, Lily ngidam lah. Kamu nggak jadi bermalam sama aku. Sekarang aku mau kamu di sini Mas, karena ini waktu aku sama kamu."Wanita itu mengutarakan keluhannya pada suaminya, dia hanya ingin keadilan ya

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 7. Ditinggal Sendiri lagi..

    Kedua mata Abimana menatap Alina dengan sendu dari kejauhan. Kamarnya yang kebetulan bersebrangan dengan kamar Alina, membuat Abimana tanpa sengaja melihat adik iparnya itu di sana.Pintu kamar Alina masih terbuka, menampilkan sosok Alina yang masih berdiri mematung di sana dengan kedua matanya yang berkaca-kaca. Kepalanya sesekali menunduk, jari-jarinya sesekali mengusap sesuatu di pipinya. Abimana tahu apa yang diusap oleh Alina, pasti masih hal yang sama, yaitu air mata."Kasihan sekali kamu, Al." Abimana berucap dengan lirih, merasa iba pada adik iparnya itu.Dia sudah bisa menebak bahwa malam ini, pasti Alina akan menangis lagi seorang diri di kamarnya dan terlihat sembab di pagi hari. Bukan hanya sekali, dua kali, Abimana melihat Alina seperti itu. Selama dua bulan ini, Abimana sering melihat adik iparnya bersedih dan murung. Sejak pernikahan kedua suaminya, wanita itu hampir tak pernah tersenyum. Belum lagi tekanan dari ibunya yang selalu merecoki rumah tangga Alina dan Reno.A

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 8. Kemarahan Alina!

    "Nanti kamu harus buatin aku pancake keju cokelat!"Alina menatap kakak iparnya dengan kedua alis yang terangkat dan kening yang berkerut. Ya, Alina bingung. Pasalnya ia tahu, bahwa kakak iparnya ini tidak terlalu menyukai makanan yang manis-manis."Lho? Kenapa ngeliatin Abang kayak gitu, Al? Ada yang salah ya?" tanya Abimana pada adik iparnya itu, lantaran ia dapat melihat kebingungan di raut wajah Alina."Aneh aja. Kenapa Abang minta dibuatin makanan yang manis-manis? Abang kan nggak suka yang manis-manis," tutur Alina sambil mengambil air minum yang ada di atas meja dapur.Kali ini giliran Abimana yang memuji Alina yang pandai membuat cake. "Kalau kamu yang buatnya, Abang pasti suka. Soalnya, cake buatan kamu kan enak.""Ya udah, nanti Alina buatin ya, Bang. Ngomong-ngomong makasih lho, nasi gorengnya. Pasti, yang nanti jadi istri Abang, akan merasa sangat beruntung.""Kenapa?" tanya Abimana sambil memperhatikan raut wajah Alina yang sudah tampak lebih baik dari sebelumnya. Jujur d

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 9. Mari kita ke pengadilan!

    Jantung Reno seakan berhenti berdetak, saat ia menyadari apa yang baru saja ia lakukan pada istri pertamanya. Reno menampar Alina dengan keras, cukup keras sampai wanita itu terjatuh ke lantai. Tangannya gemetar, ia melihat tangan kanan yang baru saja menampar Alina. Tersirat rasa bersalah dimatanya dan rasa tidak percaya, kalau ia sanggup melukai wanita yang ia cintai. Wanita yang selalu memaafkan kesalahannya dan menerima pernikahan keduanya. Sedangkan di sisi lain, Lily yang berada di atas ranjang itu, diam-diam tersenyum tipis melihat apa yang baru saja terjadi. Meskipun, matanya menunjukkan keterkejutan. "Al, maafin Mas ya? Sini, Mas bantu." Reno mendekati Alina, mengulurkan tangannya untuk meraih tangan wanita itu dan membantu Alina berdiri. Namun, Alina langsung menepis tangan suaminya dan dia berdiri sendiri. "Al, bibir kamu berdarah. A-aku minta maaf," ucap Reno terbata, ia tak menyangka tamparannya cukup kuat sampai membuat sudut bibir Aluna berdarah dan pipinya memer

Latest chapter

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 72. Aku Capek, Ly

    Setelah berbicara dengan Alina, Reno bergegas pergi ke kantor polisi untuk menemui istrinya. Membujuk istrinya agar mau meminta maaf pada Alina dan AbimanaNamun, ketika ia sampai di sana, ia melihat ayah mertuanya sedang bersama dengan Lily dan bersama seorang polisi yang menangani kasus Lily. Reno heran, mengapa ayah mertuanya ada disini? Siapa yang menghubunginya?"Pa?" sapa Reno pada ayah mertuanya itu. Akan tetapi, Hadiwijaya tidak membalas ataupun menanggapinya. Tatapannya selalu meremehkan Reno."Kamu ini gunanya apa sih Reno? Istri kamu di kantor polisi' dan kamu malah kelayapan?" ucap Hadiwijaya marah pada Reno.Reno terlihat kesal, tapi ia berusaha untuk menahan diri dan akhirnya ia menjelaskan arti kelayapan yang dimaksud oleh hadiwijaya."Maaf Pa, tapi saya nggak kelayapan seperti apa yang papa pikirkan. Saya menemui kakak saya dan Alina di rumah sakit untuk memastikan kondisinya. Saya juga meminta maaf atas nama Lily, karena Lily menyerang mereka berdua.""Ini semua terja

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 71. Jangan Nikah Lagi

    Meskipun hubungan mereka sudah berakhir beberapa bulan yang lalu, tapi Reno masih bisa merasakan apa yang namanya cemburu pada mantan istri pertamanya itu. Bahkan cemburu pada Alina dan kakak angkatnya sendiri. Saat tiba di rumah sakit, ia melihat adegan pelukan Alina dan Abimana yang tampak mesra. Tanpa mengetahui kejadian yang sebenarnya. Namun, hal yang menjadi perhatian Reno adalah bagaimana cara keduanya saling bertatapan satu sama lain. Seperti, orang yang saling jatuh cinta. "Jadi ini alasan kamu ngotot bercerai dari aku, Al?" tanya Reno dengan nada yang menyindir pada Alina. Reno juga menatap mantan istri dan kakak angkatnya dengan tajam. Terlihat jelas kedua orang itu tidak senang dengan kehadiran Reno di sana. Apalagi Alina yang sudah lebih dari kata muak. Alina terlihat malas untuk menanggapi perkataan Reno yang menuduhnya.. "Alina bukan seperti kamu, yang selingkuh sama sahabatnya sendiri. Bahkan sampai hamil." Celetuk Abimana yang membalas tuduhan Reno dengan sindi

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 70. Kamu Satu-satunya Istriku

    Polisi menjelaskan kepada Reno, bahwa Lily hendak menyerang Alina, tapi Abimana menolongnya dan ialah yang menjadi korban vas bunga kaca yang dilempar oleh Lily. Reno tampak kesal, setelah mendengar masalah yang dilakukan oleh istrinya. Bukannya langsung pulang ke rumah, Lily malah membuat masalah dengan datang ke butik Tira dan mencelakai Alina.Di kantor polisi, Reno berbicara berdua dengan istrinya tentang masalah ini. Sebab, Lily akan ditahan di kantor polisi sementara waktu, karena Alina belum mencabut laporannya. Tidak disangka, Alina akan mempermasalahkan hal ini ke ranah hukum. Tapi, mengingat apa yang dilakukan oleh Lily, wajar saja jika Alina begitu marah."Sebenarnya apa yang kamu lakukan di butik Tira? Kamu mau celakain Alina, bener begitu, Ly?" tanya Reno seraya menatap istrinya dengan dalam. Berusaha menahan emosinya yang me buncah. Bahkan, sebenarnya tanpa bertanya sekalipun, Reno sudah bisa menebak apa tujuan istrinya datang ke sana. Tapi ia butuh penjelasan dari Lily.

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 69. Kantor Polisi

    "Kamu tenang ya ... Abang nggak apa-apa kok," ucap lelaki itu yang mencoba untuk menenangkan Alina. Alina hanya menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Akan tetapi, raut wajahnya menunjukkan kekhawatiran pada pria itu. "Hey ... tenang ya. Aku baik-baik aja," kata Abimana lagi. "Kenapa sih Bang? Kenapa Abang selalu jadi pintu darurat ku? Abang selalu saja ada di saat aku berada dalam masalah dan Abang ... malah menjadi solusinya. Kenapa Abang selalu ada buat aku di saat aku butuh seseorang?" cerca Alina kepada Abimana. Kata-kata ini terlontar begitu saja dari bibirnya. Sebab hati dan pikirannya, juga berkata demikian. Ia sadar kalau selama ini Abimana selalu ada di saat ia berada dalam keadaan darurat. Abimana laksana oase ditengah gurun, bagaikan pintu darurat yang selalu tersedia, di saat ia sedang terbakar. Ia juga selalu melakukan apa pun untuk membuatnya merasa lebih baik. Alina sadar, bahwa pria ini memiliki effort penting dalam hidupnya. "Tanpa aku jawab pun. Ka

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 68. Efforts Seorang Abimana

    Siang itu, Abimana berencana untuk mengajak Alina makan siang bersama. Akan tetapi, jadwal rapat di kantor yang padat, membuatnya harus mengundur jadwal makan siang. Jadilah, ia baru bisa santai di sore hari. Ia membawa makanan yang manis-manis untuk Alina yang ia beli di salah satu toko kue langganan Alina.Abimana pun langsung menuju ke butik Tira, setelah mendapatkan informasi dari Tira kalau Alina berada di sana. Beberapa menit kemudian, Abimana sudah sampai di tempat parkir butik Tira dan ia memarkirkan motornya. Meskipun ia sudah memiliki kuasa dan kekayaan dari Wirya Gunandya. Tapi ia belum menggunakannya untuk sekarang.Dari luar butik, Abimana bisa melihat Lily yang sedang beradu argumen dengan Alina. Hatinya diliputi kegelisahan, saat melihat Alina bersama wanita itu. Pasalnya, tidak ada hal baik yang terjadi, ketika ada Lily disekitar Alina."Lily? Ngapain wanita itu datang kemari? Pasti dia mau membuat masalah lagi sama Alina," dengus Abimana yang sudah kesal duluan saat m

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 67. Terbakar

    Sebenarnya Reno risih, kalau Lily pergi bersamanya ke kantor, tapi ia juga tidak mampu melarang, saat istrinya meminta untuk pergi ke kantor bersamanya. Hal ini Lily lakukan, agar menjaga Reno dari para calon pelakor yang ada di luar sana. Tidak ada salahnya waspada, ibaratkan sedia payung sebelum hujan. Ia benar-benar takut, kalau ucapan Alina akan terbukti. Bahwa akan ada orang seperti dirinya yang merebut Reno, sebagai balasan atas perbuatannya pada Alina."Sayang, apa kamu nggak bosen disini terus? Kamu nggak risih diliatin orang-orang?" tanya Reno saat ia melihat istrinya menjadi pusat perhatian staff lain di kantor tempatnya bekerja saat ini."Apanya yang risih? Aku baik-baik aja kok. Emang apa salahnya kalau istri pengen nemenin suaminya kerja di kantor?" Lily melirik suaminya dengan curiga. "Apa jangan-jangan kamu yang risih sama aku?" tanya Lily tegas.Pria itu langsung menggelengkan kepalanya, ia menyangkal pertanyaan yang seperti tuduhan untuknya itu. "Enggak sayang. Aku cu

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 66. Satu Bulan?

    Semua masih terekam jelas dalam ingatannya. Di mana ia bertemu dengan pria culun saat ia akan menghadapi ujian nasional. Ia menolong pria yang jatuh dari motor, karena keserempet mobil yang mengemudi dengan ugal-ugalan."Jadi ... cowok culun itu, Abang?" tanya Alina seraya menatap lekat iras tampan mantan kakak iparnya itu. Dari dekat, wajahnya memang mirip dengan pemuda yang ditolongnya waktu itu. Hanya saja, dulu Abimana memakai kacamata dan gaya rambutnya berponi. Itu sebabnya, Abimana disebut culun. Berbeda dengan Reno yang selalu berpakaian modis, gayanya trendy mengikuti zaman."Iya, aku.""Terus kenapa Abang nggak bilang kalau Abang udah pernah ketemu sama aku sebelumnya? Saat aku pertama kali ke rumah mas Reno, kenapa Abang diem aja? Abang juga pura-pura nggak kenal sama aku." Alina bertanya, tanpa mengalihkan pandangannya dari Abimana sedikitpun.Abimana menghela napas berat, sebelum ia mengatakan segalanya. "Sebenarnya itu yang aku sesali Al. Kenapa aku nggak bicara dari dul

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 65. Pembicaraan Mendalam

    Abimana baru saja selesai mengajukkan makanan yang ia hangatkan ke atas piring, barulah saat itu ia menyadari kalau ada seseorang yang berdiri di dekat dapur. Bibirnya masih belum bicara, tapi kedua matanya sedang memindai sosok wanita yang sudah mencuri hatinya. Wanita yang berdiri di depan sana. Pakaian dan celana kedodoran yang dikenakan Alina, malah membuatnya terlihat semakin imut dan cantik. Pikiran Abimana melayang berkelana kemana-mana. Membayangkan kalau ia yang menjadi pakaian Alina dan selalu merasakan hangatnya tubuh wanita itu. Pasti ia akan menjadi pria yang paling bahagia di dunia ini. Setiap kali ia melihat kecantikan sederhana, natural Alina. Abimana selalu mengutuk adiknya yang begitu bodoh, karena sudah menyia-nyiakan bidadari sebaik dan secantik Alina. Bodoh, karena lebih memilih wanita yang jauh di bawah Alina. Sekalipun Alina memang mandul, kekurangan yang selalu diungkit-ungkit oleh Alina. Abimana akan tetap mencintainya. Menyadari Abimana yang diam saja da

  • Dikhianati Suami, Dipinang Kakak Ipar   Bab 64. Dengarkan Aku

    Alina terkejut ketika melihat Abimana sudah berada di depan pintu kamar itu dan berjalan menghampirinya. Entah kenapa, ia merasa gugup, membeku, tak tahu harus bicara atau berbuat apa. Kejadian semalam tiba-tiba terlintas di kepalanya, bersamaan dengan perasaan ketika bibir Abimana menciumnya. Alina menggeleng-gelengkan kepalanya dengan refleks. "Al, kamu—" Wanita itu refleks menghindar dari Abimana, saat Abimana akan menyentuh tangannya. Hati Abimana mencelos melihat sikap penolakan dari Alina. "Apa Alina marah karena semalam aku menciumnya? Abimana bodoh, bisa-bisanya aku berpikir bahwa semalam adalah mimpi." Setelah melihat reaksi Alina yang menolaknya dan tidak mau melihat ke arahnya, Abimana jadi yakin. Bahwa kejadian semalam yang disinyalir sebagai mimpinya, ternyata kenyataan. Alina pasti kaget, karena semalam Abimana tiba-tiba menciumnya dan mengatakan cinta dalam kondisi seperti itu. Dalam momen yang tidak tepat, karena efek demam tinggi yang dialaminya. Selama tig

DMCA.com Protection Status