Selama beberapa saat Marcus biarkan gadis itu merenung di ranjangnya.
Lagipula, Marcus tidak dapat mengelak, gadis itu memang sangat sedap dilihat. Marcus ingin terus memandangnya.Duduk bersilang kaki, mata Marcus menelusuri wajah Cecilia yang merona. Butir-butir air mata yang berjatuhan dari manik zaitun Cecilia membasahi bibir yang kemerahan.Marcus harus mengakui, Cecilia adalah gadis tercantik yang pernah dia temui langsung.Marcus dapat melihat bekas-bekas cumbu di leher, bahu dan tulang selangka Cecilia. Tubuh ramping itu bertulang besar, berdada busung. Pinggulnya menyerupai gelas jam pasir. Tubuh yang pasti akan digemari kaum pria itu begitu kontras dengan wajah polos Cecilia yang kekanakan.Tubuh Marcus pun bereaksi. Marcus tidak bisa membedakan, apakah dia tergoda oleh kecantikan Cecilia, atau ini sisa efek minuman semalam.Tadi malam, Travis membuat Marcus mabuk, dan Travis telah pula meracuni minuman Marcus dengan obat perangsang. Akibatnya, Marcus tidak dapat berpikir jernih dan tidak dapat mengendalikan diri.Marcus melirik Cecilia. Sejujurnya Marcus merasa agak bersalah pada gadis buta itu. Marcus dapat sedikit mengingat cerita Travis semalam, bahwa gadis yatim-piatu itu digadaikan untuk melunasi seperempat utang ibu tirinya.Marcus beranjak dari kursinya. Marcus memanggil Bibi Susan, meminta sarapan untuk Cecilia di kamar. Setelah itu Marcus mengajak Cecilia mandi bersama.“Tidak. Tolong tinggalkan saya sendiri. Saya bisa mengurus diri,” tolak Cecilia tegas.Marcus berlalu tanpa kata. Dia tidak ingin mengurusi gadis yang sedang mengambek. Pria itu berendam dan berpakaian, kemudian pergi ke ruang makan.Marcus bertemu Travis di ruang makan.Melihat sikap Marcus yang tidak berubah, Travis jadi penasaran.“Bagaimana rasanya mencicipi gadis baru pilihanku?” usik Travis.Marcus tidak menjawab. Dia meneguk teh dan mencicipi saladnya untuk menghindari perbincangan tentang semalam. Namun Travis tidak akan berhenti bertanya meski sudah diabaikan.“Aku lebih suka bersama perempuan yang melakukannya dengan sadar.” Akhirnya Marcus berkomentar.“Kak, aku hanya ingin memberimu hadiah ulang tahun yang istimewa.”“Jangan beri aku apapun, kecuali aku memang memintanya.”“Lagipula, aku ingin Kakak memeriksa apakah Cecilia Song bisa jadi komoditas bagus atau tidak, supaya aku bisa menentukan harganya.”Marcus tidak menanggapi ucapan Travis.“Kalau Kakak tidak puas dengan Cecilia Song, aku akan menempatkannya di kantorku,” lanjut Travis. “Biar kusuruh gadis itu menghibur anak buahku.”Reflek, Marcus menatap Travis tajam. “Jangan lakukan hal itu.” Timbul rasa kesal di hati Marcus saat Travis mengutarakan rencananya.Lantas Marcus bangkit, kembali ke kamar.Cecilia masih duduk diam di ranjang seperti boneka lilin. Sepertinya dia baru selesai mandi. Dia mengenakan jubah handuk Marcus dan rambutnya masih basah.Marcus pun duduk di hadapan Cecilia.Marcus kembali mengamati wajah gadis itu. Pupil Cecilia melebar ketika Marcus mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu. Sulit dipercaya bahwa mata seindah permata itu tidak lagi berfungsi.“Nona,” kata Marcus dengan suara rendah. “Karena aku sudah menyentuh Nona dengan paksa, aku akan bertanggungjawab.”Cecilia sedikit tersentak. “Tuan akan membebaskan saya dari sini?”Marcus menggelengkan kepala. “Nona, kalau aku melepaskanmu dari sini, lalu siapa yang akan menjagamu?”“Saya bisa jaga diri!” seru Cecilia. “Saya bukan orang lemah!”Marcus tersenyum sinis. “Kalau benar begitu, kenapa kau ada di sini?”Sejenak Cecilia tertegun. “Saya dijerumuskan ibu tiri saya dan kekasih gelapnya! Ibu tiri saya itu seorang penjahat! Dia telah membunuh ayah saya, kemudian merampas seluruh harta kami, dan menyiksa saya!”“Makanya, Cinderella, akulah ibu peri yang akan menolongmu,” ucap Marcus.“Aku bukan Cinderella!” tampik Cecilia.Marcus hampir tertawa. “Kau cantik dan punya ibu tiri kejam, persis seperti Cinderella,” ejeknya.“Kalau begitu, bagaimana Anda akan bertanggungjawab?” tantang Cecilia. “Sayalah yang Anda rugikan, bukankah seharusnya Anda turuti kemauan saya?”“Kau yang dirugikan? Nona, aku harus menebusmu dalam jumlah besar. Dan aku melakukannya demi menyelamatkanmu, karena aku tidak ingin kau digilir banyak pria lain. Seharusnya kau berterima kasih padaku!”“Maksud Anda?”“Kau dibeli Travis untuk jadi wanita penghibur,” jawab Marcus terus terang. “Jadi, akan kubeli kau dari Travis, dan kujadikan kau teman tidurku.”Cecilia kembali terdiam. Emosi membuat air matanya terkumpul, namun ini bukan waktunya menangis. Gadis itu segera memutar otak.Cecilia pikir, ‘Daripada membuat pria ini marah dan membuatku terbunuh, lebih baik kusetujui dulu tawarannya. Pasti akan tiba kesempatan untuk kabur dari rumah ini. Lagipula, yang perlu kulakukan hanyalah menemaninya tidur.’“Baiklah.” Setetes air mata jatuh ke pipi Cecilia. “Lindungi saya dari adik Tuan.”Marcus tersenyum kian lebar. Dia mengusap air mata di pipi halus Cecilia. Ada rasa senang yang tidak biasa merekah di hatinya saat Marcus sadar kini Cecilia miliknya utuh.“Sayang, kau tidak bisa melihatku.” Marcus mengesah. “Seandainya kau bisa melihat bagaimana rupaku, kau tak akan mau lepas dariku.”Tentu saja Marcus keliru. Cecilia dapat melihat dengan jelas bagaimana rupa Marcus. Dia memang tampan, namun bagi Cecilia, ketampanan itu tidak sedikitpun menggiurkan.Satu-satunya hal yang menguasai benak Cecilia hanyalah rencana untuk kabur dari Marcus dan balas dendam pada Angel.Angel telah merampas setiap hal berharga yang Cecilia miliki.Pertama, Angel merebut ayah Cecilia, membuat sang ayah lebih memilih Angel daripada Cecilia. Ayah Cecilia tahu, sejak Angel menjadi ibu tiri, wanita itu selalu menindas Cecilia. Namun, Chris Song tetap membela Angel, dan mengorbankan hati putrinya sendiri.Kedua, Cecilia tahu Angel kerap mencuri uang serta obat bius dari klinik bedah kecantikan ayahnya. Obat bius itu dijual kembali oleh kekasih gelap Angel, seorang gangster muda. Cecilia pernah membuntuti mereka masuk ke sebuah penginapan.Cecilia pun melaporkan perselingkuhan Angel pada ayahnya. Tentu Cecilia tidak sembarangan menuduh, dia punya bukti berupa video yang diambil dengan ponsel. Chris marah pada Angel, tapi kemarahan itu tidak berlangsung lama.Waktu itu Chris berkata pada Cecilia, “Biarkanlah ibu tirimu melakukan apa yang dia inginkan. Ayah takut ditinggalkan olehnya. Ayah tak bisa hidup tanpa Angel.”“Bahkan walaupun Angel menghancurkan hidup kita?!” seru Cecilia. “Apakah Ayah tidak sedikitpun peduli padaku?!”“Maafkan ayahmu, nak, karena aku sangat egois ….” Hanya itu yang bisa Chris katakan. “Lagipula, setelah kau menikah, kau akan meninggalkanku ….”Sebelum Cecilia melaporkan bisnis gelap Angel dan selingkuhannya ke polisi, Chris Song mendadak wafat secara misterius.Angel mengatakan kepada para kenalan Chris bahwa penyebab kematian Chris adalah serangan jantung. Tapi Cecilia yakin ayahnya dibunuh oleh Angel. Cecilia pernah dengar Angel meminta seseorang mencarikan sianida untuknya melalui telepon.Untuk membungkam Cecilia, Angel menculik dan menyekap Cecilia di rumah Chris setelah Chris tiada. Angel mengurung gadis itu di kamar mandi selama lebih dari 100 hari. Angel menyiksa Cecilia setiap hari sampai gadis itu hampir gila.Cecilia sempat mengalami buta selama beberapa jam karena Angel pernah memukul kepala Cecilia sampai gadis itu pingsan. Tapi untungnya penglihatan Cecilia kembali, namun Cecilia sengaja terus berpura-pura buta di depan Angel.Suatu hari, anak buah Travis mendatangi rumah Chris, memaksa Angel melunasi tunggakan. Para gangster rentenir itu mengobrak-abrik rumah, dan akhirnya menemukan Cecilia. Dylan, kekasih Angel, memaksa Angel menjual Cecilia pada Travis untuk melunasi sebagian utang.Lengkaplah derita Cecilia.Setelah merebut cinta ayah Cecilia, merampas seluruh hartanya, Angel juga memaksa Cecilia menyerahkan kehormatannya pada seorang gangster ….[Akhir Bab 2]Setelah berbulan-bulan menghadapi berbagai perlakuan kejam Angel, Cecilia terlatih untuk tidak bereaksi terhadap apapun yang dilontarkan Angel kepadanya. Bagi Cecilia, diam seperti batang kayu adalah cara bertahan hidup. Cecilia tahu, semakin dilawan, Angel akan semakin sadis.Cecilia pun menggunakan cara yang sama untuk menghadapi Marcus. Cecilia akan terus diam sampai Marcus bosan dan membuangnya.Tapi Angel dan Marcus dua individu berbeda. Diamnya Cecilia pada Marcus pun memberikan efek yang berbeda.Yang Angel inginkan adalah seluruh harta Cecilia, sementara yang Marcus inginkan adalah Cecilia sendiri.Diamnya Cecilia membuat Marcus merasa tertantang. Marcus ingin membuat Cecilia bicara kepadanya. Tentu bukan bicara dengan marah seperti sekarang, melainkan dengan mesra.***“Jual Cecilia Song padaku.”Waktu makan malam, kedua tuan muda Wong kembali bertatap muka di ruang makan.“Haaah?!” Mendengar permintaan kakaknya, Travis terkejut sampai berdiri dari kursinya.“Aku serius,” sah
Cecilia membeku. Otot-otot di wajahnya menegang karena dia menggigit geraham kuat-kuat.Marcus tersenyum. Jantung Marcus pun, seperti Cecilia, berdebar lebih cepat.Marcus merasa menggoda akal Cecilia jauh lebih menyenangkan daripada pemanasan sebelum bercinta.“Saya bisa membedakan gelap dan terang …” ucap Cecilia. “Dan terkadang saya bisa menangkap beberapa warna walaupun sangat samar ….”“Oh ya?”Cecilia tidak tahu apakah jawabannya meyakinkan Marcus atau tidak. Senyum Marcus yang ringan dan misterius tidak berubah. Sorot matanya yang tajam pun tidak beralih dari mata Cecilia.Cecilia menahan napas, hampir terserang panik. Cecilia ingin meronta, tapi dia terus mengingatkan diri. Jangan lepas kendali, itu hanya akan memperburuk keadaan.Marcus meninggalkan kecurigaannya, dan kembali mencumbu Cecilia.“Karena kau buta, indra perabamu pasti lebih sensitif.”Marcus menggerakkan tangan Cecilia untuk menyentuh tubuh pria itu.“Kau boleh menyentuhku di manapun kau suka, Cecilia.”***Hamp
“Tumben kau menelepon,” ujar Krystal yang masih sibuk di kantor.“Apa kau tahu bahwa Marcus menyewa pelacur?” tanya Travis dengan nada menyindir.“Oh ya?” Krystal terdengar oke. “Lalu kenapa?”“Marcus menyewa pelacur itu untuk melayaninya secara eksklusif selama sebulan.”“Kurasa itu lebih baik daripada Marcus tidur dengan perempuan berbeda setiap malam.”“Bagaimana kalau kakakku jatuh cinta pada pelacur itu?”Krystal tidak menjawab. Travis mendengus tertawa. Rupanya Krystal pun merasakan cemburu.“Kau calon Nyonya Wong, sebaiknya kau lakukan sesuatu untuk mempertahankan statusmu di rumah ini sebelum seorang pelacur mencurinya,” hasut Travis. “Sejujurnya, Cecilia Song sangat cantik. Sepertinya dia juga hebat di ranjang. Kakakku sudah bolos dua hari menemani pelacur itu.”Tanpa menanggapi Travis, Krystal memutuskan sambungan.***Ketika Marcus kembali ke kantor, sekretarisnya menyambutnya dengan setumpuk tugas. Dalam tiga hari, setidaknya ada sepuluh janji temu yang harus dijadwalkan u
Setelah Krystal menciumnya, wajah Marcus berubah suram seketika. Sambil memalingkan pandangan, Marcus melepaskan jasnya untuk menutupi tubuh Krystal. “Untuk apa kau di sini?” tanya Marcus sambil memunggungi Krystal. “Kenapa kau tidur dengan pelacur?” balas Krystal murka. “Kenapa kau tidak pernah menyentuhku?” Marcus tidak menjawab. Amarah Krystal pun semakin menjadi. “Marcus, aku tunanganmu! Aku juga sahabatmu sejak SMA! Lebih dari sepuluh tahun aku mendampingimu … kau tahu aku mencintaimu … tapi kau ….” Krystal menjerit dan tangisnya pecah. Marcus memejamkan mata, memijat pangkal hidung. Dia ingin pergi, tapi perbuatan itu hanya akan membuat Krystal semakin histeris. Krystal mulai melempar barang-barang di sekitarnya ke arah Marcus. Begitulah Krystal apabila mengamuk, tidak terkendali. Jika Marcus meninggalkannya, Krystal pasti akan melampiaskan emosinya pada pelayan. Setelah membuat ranjang porak-poranda dan membanting semua barang dari atas nakas, Krystal menampar Marcus.
“Jadi seperti ini rupanya pelacur yang berani menggoda tunanganku! Astaga! Kau terlihat murahan!”Wanita yang menyebut Cecilia pelacur itu berkacak pinggang. Dia kurus dan jangkung seperti model, dan hak stilettonya membuat wanita itu sangat menjulang. Wanita itu memiliki wajah yang tidak asing, kemungkinan besar hasil bedah kecantikan di Gangnam.Wanita itu mulai bersumpah-serapah dan menyerang Cecilia dengan membabi-buta.Perlahan, rupa wanita yang mengaku sebagai tunangan Marcus itu berubah menjadi wajah Angel. Dan Cecilia kembali berada di rumah ayahnya, menerima siksa dari ibu tirinya. Cecilia tidak bisa bergerak ataupun bersuara, namun dia dapat mendengar hatinya berteriak.‘Bangunlah, Cecilia! Ini bukan waktumu mati! Kau masih harus membalaskan dendam ayahmu!’Telinga Cecilia berdengung nyaring ketika dia terbangun. Semua yang dilihatnya seolah berputar.Marcus di sisi ranjangnya. Marcus tampak kacau, dengan rambut berantakan dan kantong mata hitam yang kentara.Cecilia hampir
“Marcus! Kenapa pukul segini kau masih belum ada di kantor?! Jangan lupa kau harus menjamu Tuan Richard Ng dari Macao sebelum makan siang!”Itu bukan suara gagak, ataupun omelan ibu mertua. Itu suara Kevin Lau, wakil CEO Wong Enterprise. Kevin menelepon Marcus saat mobil Marcus masih di tengah jalan.“Bibi Susan bilang semalam kau tidak pulang dan Hana bilang kau sempat ditahan polisi! Apa yang sebenarnya terjadi?! Kenapa aku selalu jadi orang terakhir yang tahu?!”Karena audio ponsel Marcus disambungkan ke perangkat audio mobil, Cecilia dapat menyimak omelan Kevin.“Sebentar lagi aku sampai di kantor,” sahut Marcus. “Suruh Hana menyiapkan pakaianku.”“Heeei, kau belum menjawab pertanyaan—”Tap. Marcus menekan sebuah tombol di setir dan memutus sambungan. Pria itu menghela napas berat.Saat itu gedung pencakar langit yang dia tuju sudah tampak seratus meter di hadapan. Cecilia melirik Marcus. Cecilia merasa tidak nyaman karena Marcus membawanya ke kantor, tapi tak ada yang dapat dia k
Matahari sudah terbenam ketika Cecilia terbangun. Lehernya pegal akibat beberapa jam bersandar miring ke bahu Marcus. Cecilia menegakkan duduknya, lalu menoleh, memperhatikan Marcus yang masih pulas di sisinya. Setelah kesadarannya terkumpul penuh, Cecilia beranjak ke arah sebidang jendela besar di balik meja kerja Marcus. Panorama kota yang Cecilia saksikan dari lantai 63 begitu mempesona. Gedung-gedung pencakar langit bahu-membahu, seumpama barisan tombak-tombak raksasa yang menghunjam awan kelabu. Jendela-jendela yang menyala tampak bagaikan gemintang. Baru kali ini Cecilia melihat pemandangan seindah itu seumur hidup. ‘Apa seperti ini rasanya naik pesawat?’ Cecilia belum pernah sekali pun naik pesawat. Sejak lahir, karena ayahnya sangat sibuk dan Cecilia tinggal dengan bibi pengasuh yang sudah renta, Cecilia selalu mendekam di rumah. Setelah ayah Cecilia menikah dengan Angel pun, Cecilia tidak pernah diajak kalau sang ayah pergi bersama Angel, sebab Angel tidak mau diganggu.
Akhirnya, Marcus menggeram, mendekap Cecilia erat-erat.Cecilia berguncang mencapai pelepasannya lagi. Marcus tetap memeluk Cecilia sampai guncangan itu berhenti dan tubuh tegang Cecilia lemas dalam pelukan Marcus. Kemudian, setelah mengatur napas, Marcus mengecup kening Cecilia.Cairan kental melimpah, mengalir di paha Cecilia saat Marcus mencabut diri dari celah Cecilia.“Kau mengantuk lagi?” tanya Marcus lembut.“Gaunku jadi kusut dan lembap karena aku berkeringat,” gerutu Cecilia sambil menyandarkan kepalanya di bahu Marcus.Marcus tertawa ringan.“Tuan terlalu gegabah.” Cecilia sedikit mengomel. “Aku tak pernah minum pil kontrasepsi.”Susah-payah Cecilia menggerakkan tubuhnya yang lunglai untuk mengambil tisu dan menyeka pahanya.“Tuan pun tak pernah menggunakan pengaman selama berhubungan denganku. Tuan juga selalu keluar di dalam. Apa Tuan tidak tahu risikonya?”“Terus kenapa kalau kau hamil?” Marcus membersihkan dirinya sendiri. “Aku akan bertanggungjawab.”Cecilia terdiam mem