Home / Romansa / Dikejar Mafia Posesif / #8. Di Kantor Marcus

Share

#8. Di Kantor Marcus

Author: Chubby Misso
last update Last Updated: 2024-01-14 00:12:04

“Marcus! Kenapa pukul segini kau masih belum ada di kantor?! Jangan lupa kau harus menjamu Tuan Richard Ng dari Macao sebelum makan siang!”

Itu bukan suara gagak, ataupun omelan ibu mertua. Itu suara Kevin Lau, wakil CEO Wong Enterprise. Kevin menelepon Marcus saat mobil Marcus masih di tengah jalan.

“Bibi Susan bilang semalam kau tidak pulang dan Hana bilang kau sempat ditahan polisi! Apa yang sebenarnya terjadi?! Kenapa aku selalu jadi orang terakhir yang tahu?!”

Karena audio ponsel Marcus disambungkan ke perangkat audio mobil, Cecilia dapat menyimak omelan Kevin.

“Sebentar lagi aku sampai di kantor,” sahut Marcus. “Suruh Hana menyiapkan pakaianku.”

“Heeei, kau belum menjawab pertanyaan—”

Tap. Marcus menekan sebuah tombol di setir dan memutus sambungan. Pria itu menghela napas berat.

Saat itu gedung pencakar langit yang dia tuju sudah tampak seratus meter di hadapan. Cecilia melirik Marcus. Cecilia merasa tidak nyaman karena Marcus membawanya ke kantor, tapi tak ada yang dapat dia katakan.

Mobil Marcus pun berbelok memasuki area parkir. Usai memarkir mobil, Marcus kembali mengenakan jasnya serta mengencangkan dasinya yang longgar. Marcus turun lebih dulu dan membukakan pintu untuk Cecilia.

“A-aku tunggu di mobil saja—”

Tanpa menghiraukan permintaan Cecilia, Marcus menyambar tangan Cecilia, dan nyaris menyeret Cecilia supaya mengikutinya.

Saat Marcus dan Cecilia melewati lobi dan berjalan tergesa menuju lift, berpasang-pasang mata menatap mereka dengan tatapan heran. Gosip dengan cepat menyebar, CEO Wong Enterprise itu merangkul seorang perempuan tidak dikenal yang tampak lusuh dan berantakan.

Cecilia mengulur rambut panjangnya ke depan menutupi wajah. Ketika dia masuk lift, orang-orang di sebelahnya berbisik-bisik mengeluh dan menutup hidung karena bau tidak sedap alkohol terendus dari tubuh perempuan itu.

Marcus dan Cecilia naik ke lantai 63. Begitu pintu lift terbuka, Hana langsung menyambut Marcus.

Di lantai itu hanya ada dua ruangan, dibelah satu koridor.

Ruangan barat adalah ruangan Marcus, yang di timur ruangan Kevin. Meja sekretaris Marcus dan Kevin berada di ujung koridor, di bawah lambang Wong Enterprise yang terbuat dari kuningan dan bersinar megah.

Marcus pun masuk ke dalam ruangannya bersama Cecilia.

Marcus berseru pada Hana, “Panggil dua penjaga, awasi Nona Song!”

“Baik, Tuan!”

Di dalam ruangan Marcus, Cecilia semakin menyadari bahwa Marcus bukanlah laki-laki biasa. Ruangan berdinding panel hitam itu dua kali lebih luas daripada klinik ayah Cecilia.

Ruang kerja Marcus seperti penthouse yang dilengkapi ruang tamu dan bar, bilik tidur, juga kamar mandi. Ruang tamunya saja bagaikan galeri yang dihiasi lukisan dan karya seni kontemporer.

Sementara Marcus ganti pakaian di kamar mandi, Kevin masuk ke ruangan itu. Kevin melihat Cecilia dan tertegun.

“Siapa dia?” Kevin berbisik pada Hana.

“Nona Song,” jawab Hana.

“Si pelacur buta?” gumam Kevin heran. “Kenapa di sini?”

Dari tempatnya berdiri, Cecilia dapat mendengar gumaman Kevin.

Setelah mendapat banyak cemooh di lift karena penampilan yang lusuh dan bau yang menjijikkan, sekarang Cecilia dengar dirinya disebut pelacur oleh rekan kerja Marcus.

Mendadak Cecilia ingat bahwa kemarin tunangan Marcus memukulinya, lalu tadi pagi polisi yang membelanya malah dimarahi atasan karena menangkap Marcus.

‘Sial …’ umpat Cecilia dalam hati. ‘Dosa besar apa yang sudah kulakukan di kehidupanku sebelumnya hingga aku harus menerima semua penghinaan ini?’

Marcus keluar dari kamar mandi, rapi dan wangi.

“Hana, beli pakaian untuk Nona Song,” perintah Marcus. “Dia akan makan malam denganku.”

“Ya, Tuan.”

Di ambang pintu, Marcus berhenti sejenak, lantas dia berkata pada Cecilia.

“Jangan coba-coba kabur, Cecilia.”

“Nona.” Hana mendekati Cecilia setelah bosnya meninggalkan ruangan. “Mari saya tuntun Anda menggunakan kamar mandi.”

‘Ah, ya, aku harus kembali pura-pura buta …’ pikir Cecilia.

Hana memegang lengan Cecilia, kemudian dengan hati-hati membimbing Cecilia ke kamar mandi. Hana menjelaskan letak barang-barang di kamar mandi itu. Sikap lembut sekretaris Marcus tersebut membuat Cecilia terharu.

“Sejujurnya, adik saya tuna netra,” kata Hana sambil mengecek suhu air shower untuk Cecilia mandi. “Adik saya memilih hidup mandiri walaupun tak bisa melihat, dan mungkin Nona juga demikian.”

“Terima kasih …” ucap Cecilia sambil menahan air mata. Ini hari yang berat. Kelembutan seseorang sungguh berarti bagi Cecilia.

“Saya akan menunggu Nona di depan pintu. Berteriaklah kalau Nona perlu bantuan.”

Setelah Hana menutup pintu, tangis Cecilia pun pecah.

Cecilia tidak ingin mengasihani diri. Namun, Cecilia benar-benar lelah. Dia ingin menyerah.

Cecilia teringat masa kecilnya bersama sang ayah, sebelum Angel merusak hidup mereka.

Cecilia memang jarang bertemu ayahnya karena sang ayah sibuk mencari nafkah. Sebelum memiliki klinik sendiri, Chris bekerja di Thailand dan hanya pulang setengah tahun sekali.

Cecilia yang telah ditinggalkan ibunya sejak berusia 5 tahun pun seringkali dilanda kesepian. Tetapi, apabila Chris pulang, dia selalu membawakan putrinya berkotak-kotak oleh-oleh.

Akhirnya, ketika Cecilia berusia 9 tahun, Chris punya klinik sendiri di tanah air. Walaupun masih sibuk, Chris mencurahkan perhatian pada putrinya.

Meski sebenarnya Chris sangat lelah sepulang bekerja, Chris selalu menyempatkan diri bermain sebentar dengan Cecilia. Atau membacakan Cecilia buku dongeng pengantar tidur.

Entah kenapa hari ini Cecilia sangat merindukan ayahnya, lebih daripada hari-hari sebelumnya.

Saat ini hati Cecilia terusik keinginan untuk menyusul sang ayah.

“Ayah …” isak Cecilia. “Apa yang harus kulakukan …?”

Setengah jam lebih Cecilia berada di kamar mandi untuk menenangkan diri. Setelah menangis sepuasnya, dia membersihkan diri. Begitu Cecilia muncul dari kamar mandi, Hana sudah menyiapkan beberapa potong gaun serta beberapa pasang sepatu baru untuknya.

“Tuan memerintahkan saya mendandani Nona,” kata Hana seraya menuntun Cecilia menuju sofa.

“Oh … baiklah … mohon bantuan Anda …” sahut Cecilia gugup.

“Saya bukan ahli rias, tapi akan saya upayakan sebaik mungkin.”

Pukul setengah tiga sore, pertemuan Marcus dan Tuan Ng pemilik resor di Macao berakhir.

Marcus pun kembali ke ruangannya. Dilihatnya Cecilia terlelap dalam posisi duduk bersandar di sofa.

Sekali lagi kecantikan Cecilia mengejutkan Marcus sampai pria itu mematung cukup lama.

“Aku ingin istirahat,” kata Marcus pada Hana. “Jangan masuk kecuali kau kupanggil.”

“Baik, Tuan,” jawab Hana sambil membungkuk, kemudian dia meninggalkan ruangan.

Marcus memandangi Cecilia dari ujung kepala sampai ujung kaki sambil melipat tangan. Perempuan itu bagaikan putri tidur yang anggun sekaligus seksi.

Untuk menutupi lebam di wajah Cecilia, Hana menggunakan riasan tebal, namun tidak membuat Cecilia seputih badut. Rambut panjangnya yang lebat bergelombang tergerai rapi sampai ke dada.

Cecilia mengenakan gaun velvet hitam pas badan. Sepatu hak tinggi yang Cecilia pakai membuat tungkai kakinya terlihat jenjang.

“Huh.” Marcus mendengus seraya mengangkat dagu Cecilia dengan ujung telunjuk. “Tak ada apapun yang istimewa dari dirimu, Nona. Kuakui kau cantik. Tapi mungkin cuma itu kelebihanmu.”

Marcus duduk di samping Cecilia, lalu membetulkan posisi kepala Cecilia agar bersandar di bahunya.

Marcus memejamkan mata dan tertidur. Entah berapa lama Marcus terlelap, yang pasti hari sudah gelap. Ketika matanya membuka, Cecilia tidak ada di sisinya.

Marcus tersentak berdiri. Dia melihat ke sekeliling. Cecilia tidak ditemukan di ruangan itu.

[Akhir Bab 8]

Related chapters

  • Dikejar Mafia Posesif   #9. Bagaikan Hilang Akal

    Matahari sudah terbenam ketika Cecilia terbangun. Lehernya pegal akibat beberapa jam bersandar miring ke bahu Marcus. Cecilia menegakkan duduknya, lalu menoleh, memperhatikan Marcus yang masih pulas di sisinya. Setelah kesadarannya terkumpul penuh, Cecilia beranjak ke arah sebidang jendela besar di balik meja kerja Marcus. Panorama kota yang Cecilia saksikan dari lantai 63 begitu mempesona. Gedung-gedung pencakar langit bahu-membahu, seumpama barisan tombak-tombak raksasa yang menghunjam awan kelabu. Jendela-jendela yang menyala tampak bagaikan gemintang. Baru kali ini Cecilia melihat pemandangan seindah itu seumur hidup. ‘Apa seperti ini rasanya naik pesawat?’ Cecilia belum pernah sekali pun naik pesawat. Sejak lahir, karena ayahnya sangat sibuk dan Cecilia tinggal dengan bibi pengasuh yang sudah renta, Cecilia selalu mendekam di rumah. Setelah ayah Cecilia menikah dengan Angel pun, Cecilia tidak pernah diajak kalau sang ayah pergi bersama Angel, sebab Angel tidak mau diganggu.

    Last Updated : 2024-01-14
  • Dikejar Mafia Posesif   #10. Rekan dalam Kejahatan

    Akhirnya, Marcus menggeram, mendekap Cecilia erat-erat.Cecilia berguncang mencapai pelepasannya lagi. Marcus tetap memeluk Cecilia sampai guncangan itu berhenti dan tubuh tegang Cecilia lemas dalam pelukan Marcus. Kemudian, setelah mengatur napas, Marcus mengecup kening Cecilia.Cairan kental melimpah, mengalir di paha Cecilia saat Marcus mencabut diri dari celah Cecilia.“Kau mengantuk lagi?” tanya Marcus lembut.“Gaunku jadi kusut dan lembap karena aku berkeringat,” gerutu Cecilia sambil menyandarkan kepalanya di bahu Marcus.Marcus tertawa ringan.“Tuan terlalu gegabah.” Cecilia sedikit mengomel. “Aku tak pernah minum pil kontrasepsi.”Susah-payah Cecilia menggerakkan tubuhnya yang lunglai untuk mengambil tisu dan menyeka pahanya.“Tuan pun tak pernah menggunakan pengaman selama berhubungan denganku. Tuan juga selalu keluar di dalam. Apa Tuan tidak tahu risikonya?”“Terus kenapa kalau kau hamil?” Marcus membersihkan dirinya sendiri. “Aku akan bertanggungjawab.”Cecilia terdiam mem

    Last Updated : 2024-01-16
  • Dikejar Mafia Posesif   #11. Bersaing dengan Pelacur

    Krystal memiliki banyak mata-mata yang dia susupkan di kantor dan rumah Marcus untuk mengawasi sang tunangan. Salah satu mata-matanya di kantor adalah sekretaris Kevin. Kabar tentang Marcus membawa si pelacur buta ke kantor pun sampai ke telinga Krystal.“Tuan Marcus juga menyuruh sekretarisnya membeli pakaian dan sepatu untuk Nona Song, serta memesan tempat untuk makan malam di Restoran Le Caprice,” lapor Dona, sekretaris Kevin itu, melalui telepon.“Mereka makan malam berdua di restoran itu?”“Benar, Nona.”“Baiklah. Terima kasih telah memberitahuku, Dona. Aku akan menghubungimu lagi lain waktu.”Usai memutus sambungan, Krystal tertawa lantang, meski hatinya terluka.Tunangan yang selama ini begitu dingin kepadanya, sekarang bersikap begitu romantis pada perempuan lain.Bagi Krystal itu sebuah penghinaan besar yang dilakukan Marcus terhadapnya dan juga terhadap Keluarga Li.Walaupun Krystal dan Marcus hanyalah tunangan di atas kertas, namun Marcus tidak pantas berkencan di hadapan o

    Last Updated : 2024-01-16
  • Dikejar Mafia Posesif   #12. Jackson Si Bodyguard

    “Nama saya Jackson, pengawal pribadi Nona.” Jackson menatap Cecilia yang tidak berpaling ataupun menjawab perkenalan dirinya. Jackson membatin, ‘Jadi begini rupanya Si Buta Nakal yang digunjingkan orang-orang yang bekerja di rumah ini ….’ Jackson cukup terkejut karena aura Cecilia jauh dari kesan nakal. “Jika ada yang Nona perlukan, Nona katakan saja pada saya,” kata Jackson ramah. Namun Cecilia tetap membisu. Jackson menghela napas berat dan terdiam. Entah berapa menit berlalu dalam hening yang membosankan. Jackson mulai tersiksa oleh keheningan ini. Dalam hati Jackson agak menyesal, seharusnya dia tolak saja tawaran pekerjaan sebagai bodyguard dari Bibi Susan, bibinya sendiri. Kalau begini, lebih enak kerja serabutan, karena Jackson masih boleh bebas bergerak dan bicara ketika bekerja. Jackson kembali melirik Cecilia. Jackson bertanya-tanya apa yang ada di benak nona itu, sementara dia buta, dan tidak mau diajak bicara. “Apa Nona tidak merasa bosan?” Jackson kelepasan berta

    Last Updated : 2024-01-17
  • Dikejar Mafia Posesif   #13. Teman Pertama Cecilia

    “Kau … orang yang baik …” kata Cecilia. “Kamu seorang pemberani.”Pujian Cecilia membuat Jackson tercengang.“Untuk membela teman-temanmu di panti asuhan, kamu berani berbuat nekat, walaupun kamu pasti tahu, itu dapat membahayakan dirimu,” lanjut Cecilia. “Kalau aku jadi kamu, aku juga akan melakukan hal itu.”“Terima kasih ….” Jackson menundukkan kepala karena tersipu.Memiliki teman baru yang sefrekuensi di pengasingan ini membuat Cecilia merasa punya harapan. Jackson yang baik hati pasti akan berkenan membantu Cecilia kabur dari tempat ini. Mungkin kelak Cecilia akan minta bantuan Jackson untuk menyediakan tempat bersembunyi di pasar.“Di mana kau tinggal sekarang?” tanya Cecilia.“Di asrama pegawai Keluarga Wong. Lokasinya tidak jauh dari sini.”“Apa kau akan menemaniku setiap hari?”“Tentu saja.”Cecilia tersenyum lega. “Syukurlah, kalau begitu ….”Seorang pelayan datang ke paviliun itu.“Nona Song, Bibi Susan menawarkan, apakah Anda mau menyantap roti yang baru matang dan teh di

    Last Updated : 2024-01-18
  • Dikejar Mafia Posesif   #14. Kita Ini Apa?!

    Dalam pelukan Marcus, Cecilia tidak dapat membendung air matanya lagi.Marcus masih tidak mengerti apa yang membuat Cecilia menangis, tapi Marcus membiarkan Cecilia mengungkapkan emosi yang lama dibendungnya.Marcus pun mengamati gadis itu. Marcus dapat membayangkan, dinding es yang gadis itu bangun untuk menyembunyikan siapa dia sebenarnya telah meleleh. Dan kini Cecilia tampak rapuh.Mata Cecilia yang berlinang pun bersorot lembut, bukan lagi mata pendendam yang selalu waspada. Raut wajahnya menunjukkan seluruh kepedihan yang tidak dia ceritakan kepada siapapun. Dan isaknya adalah melodi berbagai tragedi yang telah menimpanya sejak gadis itu masih begitu kecil.Marcus merasakan nyeri menggelenyar di dalam dada ketika dia saksikan Cecilia bangkit, duduk memunggungi Marcus untuk menyembunyikan tangisnya, seraya memeluk dirinya sendiri.Sekarang Marcus paham apa yang membuat Cecilia begitu menarik.Marcus bukan hanya terpikat oleh kecantikan yang tidak Cecilia sadari, namun juga oleh k

    Last Updated : 2024-01-19
  • Dikejar Mafia Posesif   #15. Masa Lalu Marcus

    “Cecilia ….” Suara berbisik itu sehalus rayuan. “Ayo, bangunlah, kita harus makan ….”Perlahan Cecilia membuka matanya. Marcus mengusap pipi Cecilia.“Masakanku sudah matang. Ayo kita makan selagi hangat.”Marcus menggandeng tangan Cecilia, membawa gadis itu ke ruang makan. Ruangan itu hening dan temaram karena seluruh penerangan dipadamkan, dan satu-satunya sumber cahaya hanyalah lilin di tengah meja. Tidak ada pelayan atau penjaga, hanya mereka berdua.Marcus menarik kursi untuk Cecilia. Lantas Marcus juga menuangkan wine ke dalam gelas Cecilia. Sikap Marcus membuat jantung Cecilia berdebar keras.Setelah menempati kursi di seberang meja, Marcus menatap Cecilia dengan senyum tersungging di wajah tampannya. Penampilan rumahan Marcus–dengan t-shirt berlengan panjang dan celana piyama–membuat pria itu tampak seperti seorang suami.“Kau makan duluan.” Marcus menunggu Cecilia mencoba masakannya.Setelah mencicipi masakan Marcus, Cecilia berkomentar, “Lezat sekali.”“Syukurlah.” Marcus me

    Last Updated : 2024-01-20
  • Dikejar Mafia Posesif   #16. Nyeri yang Mendebarkan

    “Bibi, Jackson sudah datang?”“Ya, Nona.”“Tolong panggilkan dia,” kata Cecilia pada Bibi Susan. “Aku ingin jalan-jalan di taman.”Bibi Susan melaksanakan perintah Cecilia. Tidak lama kemudian Jackson tiba. Jackson berhenti di ambang pintu yang terbuka, menatap Cecilia sendu.“Jackson?” panggil Cecilia. “Kau di sini?”“Y-ya, Nona ….” Jackson menjawab dengan gugup.“Mendekatlah,” kata Cecilia. “Biar kupegang lenganmu.”Dengan patuh Jackson mendekat sambil mengulurkan tangan. Cecilia menggamit lengannya. Sejenak Jackson mematung.“Ada apa?” tanya Cecilia. “Kau tak mau membawaku ke taman?”“O-oh.” Jackson tersentak. “Mari kita berangkat, Nona.”Selama menuntun Cecilia, bahkan setibanya mereka di paviliun, Cecilia sadar Jackson terus menatapnya.Tampaknya pemuda itu sedang bersusah hati. Wajahnya muram. Dia jadi sangat pendiam.Tiba-tiba angin berembus cukup kencang. Jackson melepas jas. Lantas diselimutinya punggung Cecilia dengan jas itu.“Nona, Anda baik-baik saja?” Jackson membuka per

    Last Updated : 2024-01-21

Latest chapter

  • Dikejar Mafia Posesif   #100. Istri Sang Mafia

    Pukul 10 malam, Marcus tiba di kamar tidurnya.Sejak Marcus memandangi wajah Cecilia yang terlelap di sofa, sebab tampaknya wanita itu tertidur kala sedang membaca buku sambil menunggu kedatangan suaminya.Dengan sangat hati-hati Marcus menggendong Cecilia, memindahkan wanita itu ke atas ranjang. Cecilia sedikit mengerang ketika Marcus meletakkannya. Dan tepat saat Marcus sedang menyelimutinya, mata wanita itu terbuka.“Sayang?” bisik Cecilia. “Kau sudah pulang?”Marcus tersenyum. “Apa aku membangunkanmu?”“Memang tadinya aku berniat untuk tidur sebentar.” Cecilia menguap. “Kau sudah makan?”“Tentu saja. Kau tampak lelah, Cecilia. Tidurlah kembali.” Marcus mengecup kening Cecilia dan mengusap pipinya.“Tapi aku belum makan,” keluh Cecilia. “Dan aku lapar.”“Oh.” Marcus tersentak kaget. “Mau kubuatkan sesuatu?”Cecilia meringis dan menganggukkan kepala.“Baiklah, ayo.” Marcus mengangkat ketiak Cecilia, menggendong sang istri di depan. Marcus berjalan ke arah pintu sambil mencumbui Ceci

  • Dikejar Mafia Posesif   #99. Melanjutkan Perjuangan

    Bergeming di tempatnya berdiri, Marcus tertegun menyaksikan kericuhan di ruang sidang usai tuan hakim memutuskan dirinya tak bersalah dan bebas.Setelah polisi membawa Travis, Jerry dan Krystal pergi untuk penyelidikan, Cecilia bergegas menemui suaminya.Cecilia pun berlari ke dalam pelukan Marcus. Air mata wanita itu berderai. Mereka bercumbu singkat, lalu sambil memandang wajah istrinya, Marcus tampak kebingungan.“Cecilia … kau baik-baik saja? Mengapa kau datang bersama Travis? Dan … apa yang baru saja terjadi?” Marcus bertanya gugup.“Kebakaran di rumah kita terjadi karena Travis. Dia juga menculikku dan Olivia malam itu. Namun, selama Travis menyekap kami di rumahnya, aku menggunakan kesempatan itu untuk mengumpulkan bukti-bukti kejahatannya,” terang Cecilia tegas.Marcus terpana mendengarkan ucapan istrinya.Lantas Cecilia melanjutkan, “Pada saat Jackson menemuiku semalam, aku langsung menghubungi detektif pribadiku dengan menggunakan ponsel Jackson. Aku minta Jackson menjelaska

  • Dikejar Mafia Posesif   #98. Tidak Semudah Itu

    Empat hari kemudian.Tubuh Cecilia menggigil ketika ia melihat secarik kertas yang disodorkan Travis ke arahnya. Cecilia tahu isi kertas itu. Kertas itu adalah surat permohonan cerai yang harus dia tandatangani, syarat yang harus dipenuhi, jika dia ingin melihat persidangan Marcus.Travis menunggu dengan tidak sabar.Travis menggebrak meja. “Ayolah, Cecilia, berikan tanda tanganmu! Jangan buang-buang waktu! Sidangnya dimulai satu jam lagi!”Hari ini Travis juga harus hadir di persidangan itu sebagai saksi.“Kita tidak boleh terlambat datang, bukan?”“B-baiklah ….” Dengan tangan gemetar Cecilia meraih pulpen dan membubuhi kertas itu dengan tanda tangannya. “A-aku sudah melakukannya ….”“Jackson!” Travis memanggil Jackson, yang kini menjadi tangan kanannya. “Mari kita berangkat!”“Ya, Tuan.” Jackson membungkuk dan melirik Cecilia.Jackson menyaksikan bagaimana Travis meraih tangan Cecilia dengan kasar dan menyeret wanita itu ke mobil. Sejujurnya Jackson merasa sangat iba dan sangat bers

  • Dikejar Mafia Posesif   #97. Diseret ke Pengadilan

    Marcus yang sedang berduka memikirkan nasib istri dan anaknya, tiba-tiba mendapat kejutan baru lagi, kali ini dari kantor pengacara Li & Associates.Seperti yang sudah Cecilia wanti-wanti sebelum Marcus kembali dari Guangzhou, Li & Associates yang diberikan tanggung jawab penuh oleh CEO yang sekarang menjabat (Travis) untuk merombak ulang manajemen di Wong Enterprise, dikabarkan oleh media bahwa mereka ‘telah menemukan kecurangan CEO terdahulu (Marcus)’.Sekelompok jaksa mendatangi tempat di mana Marcus menetap selama rumahnya direnovasi pasca kebakaran. Mereka datang dengan membawa surat perintah penyidikan. Artinya, Marcus telah ditetapkan sebagai tersangka, atas kasus penggelapan dana pegawai.“Anda sebagai bos telah dengan sengaja melakukan tindakan korupsi, seperti memotong gaji pegawai tanpa alasan yang sah atau menggunakan gaji pegawai untuk kepentingan pribadi!” Begitulah yang disampaikan kepala jaksa kepada Marcus. “Berdasarkan Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, And

  • Dikejar Mafia Posesif   #96. Kebakaran Besar

    Di balik kabut tebal dan pepohonan lebat, mansion keluarga Wong yang telah berusia lebih dari satu dasawarsa berdiri megah dan gagah, terpencil dari keramaian kota. Kemegahannya kini diselimuti asap hitam pekat, menandakan kobaran api yang melahap habis bangunan megah tersebut.Suara sirine pemadam kebakaran memecah kesunyian malam, membawa para petugas ke tempat kejadian. Api berkobar dengan ganas, melalap setiap sudut mansion. Asap tebal menyelimuti area, menyulitkan upaya pemadaman.Para petugas berjibaku melawan api, berusaha menyelamatkan apa pun yang masih bisa diselamatkan. Namun, upaya mereka terhambat oleh struktur bangunan yang tua dan rapuh, serta kondisi yang gelap dan penuh asap.Setelah berjam-jam berjuang, api akhirnya berhasil dipadamkan. Namun, mansion yang dulunya megah kini hanya tinggal puing-puing yang menghitam.Keesokan paginya, seorang detektif bernama Victor Huang ditugaskan untuk menyelidiki kasus kebakaran ini. Detektif Huang memiliki reputasi yang baik dala

  • Dikejar Mafia Posesif   #95. Serangan Balasan

    Selama Marcus jauh dari rumah untuk mengusut kasus pembunuhan Mikey Han, Marcus selalu menghubungi Cecilia setiap malam, untuk memastikan kondisi di rumah mereka aman.Marcus juga telah memastikan bahwa keamanan di kediaman Wong dijaga ketat, mengingat bahwa pembunuh Mikey Han juga mengincar nyawa Marcus, dan mungkin nyawa keluarga Marcus.Sekelompok bodyguard profesional bertugas menjaga kediaman Wong 24/7. Mereka terlatih dalam berbagai teknik bela diri dan penggunaan senjata api. Bodyguard ini selalu berpatroli di sekitar rumah, baik di dalam maupun di luar. Mereka juga memantau kamera pengawas dan siap merespons setiap tanda-tanda bahaya. Bodyguard ini juga terhubung dengan pusat kendali yang dilengkapi dengan sistem alarm dan komunikasi canggih.Jaringan kamera pengawas yang canggih dipasang di seluruh bagian rumah, baik di dalam maupun di luar. Kamera ini dapat merekam gambar dan suara dengan kualitas tinggi, bahkan dalam kondisi minim cahaya. Rekaman kamera pengawas disimpan di

  • Dikejar Mafia Posesif   #94. Infiltrasi yang Gagal

    Tiga minggu kemudian setelah kematian Mikey Han atau Han Tae-Sung, kegemparan dan kepanikan terjadi di Yusan Developers.Jay Kim, yang seharusnya menggantikan Mikey menjabat sebagai presiden komisaris Yusan Developers, tiba-tiba ditangkap oleh Interpol dan FBI di Hawaii dengan tuduhan mendalangi beberapa kegiatan ilegal di Amerika.Lalu, di rapat direksi, muncul orang baru yang benar-benar asing.Perut buncit orang itu sangat maju seperti wanita hamil yang tak kunjung melahirkan. Kening dan telapak tangannya selalu berkeringat. Segelintir helai uban di atas kepalanya disisir menyamping untuk menutupi botaknya yang tak merata.Matanya yang kecil terselip di antara kelopak yang tebal penuh lemak. Hanya dengan melihat matanya saja Marcus Wong langsung tahu orang itu bukanlah orang yang bisa dipercaya. Mata yang sungguh licik dan mesum.Orang itu, Don Choi, memiliki 30% saham Yusan. Hal itu menjadikannya pemegang saham terbesar nomor satu di Yusan. Pemegang saham terbesar nomor dua adalah

  • Dikejar Mafia Posesif   #93. Pasukan Rahasia Travis

    Di dunia yang terancam oleh kekuatan jahat dan bahaya tak terduga, masih dapat ditemukan para individu luar biasa yang ditakdirkan untuk bersatu. Itu adalah misi awal Robert dan Oskar mengumpulkan pasukan mereka. Mereka adalah para avengers, masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan unik, dan mereka berasal dari latar belakang yang berbeda.Pertemuan pertama mereka penuh dengan kekacauan dan kebingungan. Para calon anggota pasukan rahasia Robert dan Oskar, yang saat itu masih belum saling mengenal, sebagian besar diambil dari jalanan. Mereka terbiasa bekerja sendiri-sendiri, namun Robert dan Oskar memberikan mereka berbagai misi untuk menyatukan perbedaan mereka dan membuat mereka saling mendukung dan bekerja sama.Pertempuran sengit antar gangster dan penjahat melanda berbagai kota. Oskar memimpin pasukan, dibantu oleh Robert yang gesit di belakang layar. Meskipun mereka memiliki kekuatan luar biasa, para Avengers hampir kewalahan oleh jumlah gangster yang tak terhitung jumlahnya

  • Dikejar Mafia Posesif   #92. Sakit Hati Robert

    Awal sakit hati Robert terhadap para penguasa dan para pemimpin militer adalah setelah dia mengamati penderitaan rakyat. Rutin Robert hilir-mudik mengunjungi teman-teman misteriusnya di berbagai distrik abu-abu ataupun distrik lampu merah. Robert pun betah menginap berhari-hari di rumah para “kamerad”-nya dan mulai terobsesi dengan literatur-literatur sayap kiri.Distrik-distrik itu begitu padat dan pengap. Hiruk-pikuk khas perkampungan kumuh perkotaan acap membuat Robert senewen. Dengan was-was ia mengikuti kawannya menelusuri gang-gang sempit yang kotor, becek, dengan bau sampah dan tinja tak putus-putus menusuk hidung.Bau busuk itu menembus masker yang selalu Robert pakai untuk menyamarkan wajahnya. Di sepanjang gang-gang yang ia dan kawannya lewati, orang-orang bertampang sangar dan bersuara nyaring melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, tampak begitu semarak sekaligus menegangkan.Dari beranda sebuah rumah petak terdengar keributan. Seorang perempuan tua berkelahi dengan seor

DMCA.com Protection Status