Share

Bab 97

Author: Aku Mau Minum Air
"Aku hanya mengingatkanmu saja, semua hal harus dipikirkan dulu baru bertindak. Jangan pikir ada yang mendukungmu, jadi bisa melakukan semuanya sesukamu."

Ariana berkata dengan ekspresi yang serius, "Sebagai seorang pria, pada akhirnya tetap harus mengandalkan kekuatan sendiri. Bergantung pada orang yang berkuasa mungkin akan memberikan kejayaan sejenak, tapi tidak akan bertahan lama. Aku harap kamu akan segera menyadari hal ini."

Mendengar perkataan itu, Luther merasa agak lucu. "Bagaimana kamu bisa tahu aku bergantung pada orang yang berkuasa?"

"Bukankah begitu? Kalau tidak memanfaatkan reputasi Nona Bianca, apa kamu pikir Willy tadi akan melepaskanmu?" Ariana sangat terus terang.

"Baiklah. Lagi pula, bagi kalian, aku tetap hanya orang yang tidak berguna." Luther menggelengkan kepalanya sambil tersenyum sinis.

Persepsi terhadap seseorang sulit untuk diubah. Meskipun suatu hari kenyataannya ada di depan mata, orang-orang itu juga tidak akan percaya dan akan mencari alasan untuk mencob
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 98

    Malam harinya, di dalam sel di kantor polisi yang gelap. Luther dan Ariana terikat di kursi dengan punggung yang saling bersandar. Di dalam ruangan yang dingin dan tidak terlihat apa pun itu, membuat orang merasa tertekan."Maaf, tak disangka, aku melibatkanmu juga," kata Luther."Mereka bilang kamu telah mencuri barang berharga, apakah itu benar?" tanya Ariana dengan tiba-tiba."Menurutmu?""Menurutku, kamu nggak akan senekat itu. Seharusnya ada orang yang diam-diam mencelakaimu. Apa ini ada hubungannya dengan Willy?""Willy adalah kaki tangannya, dalangnya adalah Darwo," kata Luther."Darwo? Maksudmu Tuan Wirawan?"Ariana terkejut. "Bukankah sebelumnya kalian berteman baik? Bagaimana bisa kamu menyinggungnya?""Aku memukulnya," kata Luther dengan tenang."Hah?" Ekspresi Ariana berubah. "Kamu berani memukul Tuan Wirawan? Apa kamu sudah gila?"Siapa Tuan Wirawan ini? Dia adalah saudara sekeluarganya Pak Eril dan anggota Keluarga Wirawan di ibu kota provinsi! Bahkan Willy yang kejam jug

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 99

    Malam makin larut. Saat ini, di luar gerbang kantor polisi. Helen, Keenan, dan yang lainnya sedang menunggu dengan cemas.Ariana adalah tulang punggung seluruh Keluarga Warsono. Jika terjadi sesuatu dengannya, Keluarga Warsono akan berada dalam keadaan terpuruk.Demi menyelamatkan Ariana, seluruh anggota Keluarga Warsono mengerahkan segala cara dan mencari semua koneksi yang bisa diandalkan.Saat semua orang menunggu dengan cemas, tiba-tiba seorang petugas patroli keluar. Melihat petugas itu, Keenan segera menyapanya. "Kak Joni, bagaimana dengan situasinya? Apakah bisa melepaskan kakakku?""Keenan, tadi aku dengar hal ini Pak Tomy yang bertanggung jawab, orang dengan pangkat rendah sepertiku tidak bisa ikut campur." Joni menggelengkan kepalanya."Jadi, bagaimana? Kamu tolong bantu cari cara!" Keenan menjadi cemas."Benar! Pak Joni, kami akan sangat berterima kasih kalau kamu bisa membantu!" Helen memohon."Aku akan berusaha sebaik mungkin, tapi aku tidak berani menjamin apa pun. Selain

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 100

    Saat keadaan di luar sedang kacau. Pada saat ini, keadaan di dalam ruangan inspektur polisi malah sangat tenang."Pak Tomy, bagaimana? Apa bocah itu sudah sepakat?" Willy yang baru saja duduk, sudah tidak sabar untuk bertanya."Tidak penting apakah dia sepakat atau tidak. Lagi pula, tahanan yang jatuh ke tanganku, pada akhirnya akan menyerah." Tomy mengisap cerutunya dengan ekspresi santai."Ada Pak Tomy yang turun tangan, tentu saja tidak ada masalah. Tapi, daripada menunggu, lebih baik Anda segera bertindak," kata Willy."Kenapa? Apa perlu kamu yang mengajariku?" Tomy menatap dengan tatapan yang dingin."Tidak berani. Yang paling penting adalah ada yang mendukung bocah itu. Kalau tidak segera dibereskan, aku takut akan bermasalah," kata Willy dengan buru-buru sambil tersenyum."Tidak mungkin ada masalah apa-apa, aku hanya menjalani tugasku. Selain itu, siapa yang berani menyinggungku di wilayahku?" kata Tomy dengan tenang."Tentu saja. Pak Tomy, Anda adalah menantu Wali Kota, siapa y

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 101

    Di dalam sel yang gelap, Luther dan Ariana saling berdampingan, merasakan suhu tubuh masing-masing. Dari awal pernikahan hingga perceraian mereka, kedua orang jarang memiliki momen yang begitu tenang. Seketika, keduanya tidak tahu harus bagaimana membuka pembicaraan."Menurutmu, apakah kita akan mati di sini hari ini?" Akhirnya, Ariana bersuara untuk memecahkan keheningan.Lingkungan sekitar yang gelap dan dingin memberinya perasaan tertekan. Ditambah lagi dengan kehadiran Tomy yang menakutkan, membuat Ariana merasakan perasaan aneh di hatinya."Jangan pikirkan hal-hal negatif, kita pasti bisa keluar dengan selamat," hibur Luther."Seandainya kita nggak bisa keluar, apa kamu punya keinginan terakhir?" Ariana bertanya dengan nada lembut."Nggak akan ada kemungkinan seperti itu. Kalau ada masalah, kita bisa membicarakannya setelah keluar nanti," jawab Luther."Orang yang kita lawan adalah Tuan Wirawan, dengan koneksi dan kemampuan yang dimilikinya, sangat mudah baginya untuk menghadapi k

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 102

    Luther mengangkat kakinya dan melayangkan sebuah tendangan. Seorang pria kekar yang tergeletak di lantai langsung terlempar dan menabrak tubuh Tomy dengan keras. Tomy meraung kesakitan dan langsung terjatuh ke lantai."Sudah kuperingatkan, jangan sentuh dia." Luther mendekat perlahan-lahan, dengan sorot mata yang dingin dan tak acuh."Sialan! Tempat ini adalah penjara, sebaiknya kamu jangan berbuat onar!" ancam Tomy sambil bergerak mundur."Memangnya kenapa kalau aku berbuat onar?" Luther tertawa sinis, lalu menginjak tangan Tomy hingga patah."Argh!" Tomy kembali meraung kesakitan. Rasa sakit yang hebat itu membuat ekspresinya tampak sangat buruk."Luther! Berhenti sekarang juga!" teriak Ariana ketakutan dan wajahnya telah memucat. Meskipun mereka mungkin tidak bersalah, tetap saja mereka tidak akan bisa memulihkan nama baik jika mereka yang memulai perkelahian!"Sialan! Apa kamu tahu apa yang telah kamu lakukan? Kalau kamu menyerah sekarang, mungkin masih ada harapan. Kalau tidak, ka

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 103

    "Berhenti!" Diikuti dengan sebuah teriakan, sekumpulan pria berjas masuk ke ruangan sambil memegang tongkat besi di tangan mereka."Siapa kalian? Berani-beraninya kalian menerobos ke kantor polisi! Apa kalian mau memberontak?" teriak Tomy.Saat ini, dia sedang marah besar dan ingin menghancurkan Luther hingga berkeping-keping. Siapa pun yang menghalanginya, akan dianggap sebagai musuh!"Pak Tomy hebat sekali ya!" Sekumpulan pria itu menyingkir ke dua sisi, lalu muncullah seorang wanita cantik dari belakang mereka dengan karisma yang sangat kuat."Bianca?" Begitu melihat wanita itu, ekspresi Tomy langsung mereda. Sorot matanya juga menjadi sangat serius."Luther, nasibmu beruntung karena pacarmu datang menyelamatkanmu." Melihat kehadiran Bianca yang begitu berwibawa, ekspresi Ariana tampak sangat rumit.Dia merasa senang, tetapi pada saat bersamaan, juga merasa penolakan terhadap wanita ini. Sebagai sesama wanita, Ariana merasa enggan menerima bantuan dari Bianca. Namun, masalahnya adal

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 104

    Ketika hitungan mundurnya mencapai angka "satu", Eril langsung menarik pelatuknya tanpa ragu-ragu.Dor! Terdengar suara pistol yang ditembakkan. Peluru melesat dan melubangi telinga Tomy."Argh!" Tomy berteriak kesakitan. Sambil memegang telinganya yang berlumuran darah, dia terus-menerus berteriak, "Kamu sudah gila! Berani-beraninya kamu menembakku?"Awalnya, Tomy mengira Eril hanya menakut-nakutinya. Tak disangka, Eril benar-benar serius dengan perkataannya."Tembakan selanjutnya bukan lagi di telingamu." Eril mengubah arah laras pistolnya dan berkata dengan nada dingin, "Aku tanya untuk terakhir kalinya, kamu mau melepaskannya atau tidak?""Kamu ...!" Saat ini, sekujur tubuh Tomy telah gemetaran. Dia benar-benar takut bahwa Eril akan membunuhnya.Di saat dia masih merasa ragu-ragu, tiba-tiba terdengar sebuah suara gaduh dari luar pintu. Selanjutnya, muncul seorang pria tua yang beruban, diikuti oleh sekelompok pengawal di belakangnya."Pak Wali Kota?"Begitu melihat pria itu, seisi

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 105

    "Habislah sudah ...." Ketika melihat Tomy ditangkap, wajah Willy langsung memucat.Sejak kehadiran Danu hingga ditangkapnya Tomy, semua ini terjadi begitu cepat, membuat Willy bahkan tidak sempat bereaksi. Satu-satunya hal yang bisa dipastikan adalah, melihat Danu bahkan menangkap menantunya sendiri, pria itu sudah pasti tidak akan melepaskan Willy juga.Seketika, penyelamat mereka satu-satunya malah menjadi orang yang akan menghakimi mereka. Dunia ini benar-benar ajaib!Tiba-tiba, Willy melihat ke arah Luther. Selama semua kejadian ini berlangsung, ekspresi Luther tetap terlihat tenang, seakan-akan telah meramalkan semua ini akan terjadi. Siapa sebenarnya orang ini? Kenapa dia bisa membuat Pak Danu begitu takut terhadapnya?Pak Darwo, orang seperti apa yang telah kamu singgung sebenarnya!"Bawa pergi juga semua orang ini!" Begitu Danu menurunkan perintah, para bawahannya langsung menangkap Willy dan anak buahnya.Willy dan Tomy melihat satu sama lain dengan ekspresi menyedihkan. Merek

Latest chapter

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2468

    Efisiensi Tim Penegak Hukum sangat tinggi. Hanya dalam waktu satu jam saja, ketiga orang itu sudah dibawa ke kediaman Raja Atlandia.Saat memasuki kediaman itu, Wirya sengaja membiarkan ketiga orang itu bertatap muka sebentar sesuai perintah Huston. Namun, dia tidak memberi mereka kesempatan untuk berbicara dan langsung dipisahkan ke dalam tiga ruangan berbeda untuk diawasi secara ketat.Berhubung status ketiganya tinggi, Tim Penegak Hukum tidak menggunakan kekerasan. Sebaliknya, mereka malah dijamu dengan teh dan anggur terbaik. Satu-satunya syaratnya adalah mereka tidak boleh meninggalkan ruangan dan hanya bisa menunggu panggilan dari Huston. Loland ditempatkan di ruangan nomor 1 di gedung A, Weker di ruangan nomor 2, dan Trisno di ruangan nomor 3.Ketiga kamar itu berdekatan, hanya dipisahkan dengan satu dinding. Mereka bisa langsung melihat satu sama lain jika keluar dari kamar itu, tetapi mereka tidak mengetahui hal ini. Huston sengaja mengatur hal ini karena dia tahu dia harus me

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2467

    "Eh?"Mendengar perkataan itu, Loland juga langsung mengernyitkan alisnya. Tim Penegak Hukum dari kediaman Raja Atlandia ini tidak pernah dikerahkan sembarangan, tetapi pertanda ada kejadian yang sangat besar jika mereka bergerak. Masalahnya adalah Gema ini hanya anggota Keluarga Paliama yang kecil saja, tidak pantas mendapatkan perhatian yang begitu besar dari Huston."Pak Weker, kamu yakin Tim Penegak Hukum ini benar-benar sudah bergerak dan tujuannya untuk mencari Gema?" tanya Loland.Weker menjawab dengan ekspresi serius, "Tentu saja benaran. Tadi atasan sudah memberikan perintah agar tugas pengawasan kota diserahkan pada kapten Tim Penegak Hukum untuk sementara ini. Sekarang semua urusan pertahanan dan penyelidikan sudah berada di bawah kendali mereka.""Aneh. Kenapa Pangeran Huston harus begitu susah payah seperti ini hanya untuk seorang tokoh kecil?" kata Loland yang terlihat bingung.Berdasarkan penyelidikan Loland, ini pertama kalinya Gema dan Huston bertemu. Meskipun ada kerj

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2466

    Keesokan paginya, di dalam kediaman Raja Atlandia. Setelah selesai sarapan, Huston hendak menghubungi Gema. Namun, telepon Gema tidak bisa dihubungi. Setelah dicoba beberapa kali, telepon itu tetap tidak ada yang menjawab."Eh?" Huston merasa agak aneh. Semalam mereka sudah sepakat hari ini akan pergi ke Midyar bersama-sama, mengapa Gema tiba-tiba tidak bisa dihubungi? Apakah Gema mengingkari janjinya?Namun, setelah dipikir-pikir, Huston merasa hal ini tidak mungkin. Semalam mereka berbincang dengan sangat akrab dan bahkan sudah seperti saudara. Jika mereka pergi bersama-sama, mereka juga bisa saling menjaga. Lagi pula, jika Gema harus meninggalkan Atlandia karena urusan mendesak, Gema pasti akan memberitahunya terlebih dahulu dan tidak akan menghilang begitu saja."Jangan-jangan terjadi sesuatu padanya."Huston yang tiba-tiba merasa gelisah segera memanggil orang kepercayaannya dan memerintahkan, "Segera selidiki dan cari tahu di mana Gema sekarang. Begitu ada kabarnya, segera lapork

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2465

    Bam! Terdengar suara benturan keras.Tubuh Gema bergetar hebat, darah segar mengalir dari ketujuh lubangnya, dan seluruh tubuhnya langsung lunglai ke tanah.Tidak ada napas lagi. Gema telah meninggal. Setelah kehabisan tenaga, dia memilih cara paling terhormat untuk mengakhiri hidupnya sendiri.Pemandangan ini membuat para pembunuh yang sudah terbiasa hidup di tengah bahaya terkejut. Pria ini bunuh diri tanpa ragu sedikit pun. Ini bukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh orang biasa. Semut sekalipun berjuang untuk bertahan hidup, apalagi manusia?"Orang ini ... benar-benar nekat!" Pemimpin itu mengerutkan alisnya, wajahnya tampak muram.Loland menginginkan target dalam keadaan hidup. Sekarang orangnya sudah mati. Dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menjelaskan ini.Seandainya tahu akan begini, dia pasti akan turun tangan dan melumpuhkan target terlebih dahulu."Bos, sekarang gimana?" tanya salah satu pembunuh."Kalian bersihkan tempat kejadian, aku akan membawa mayatnya."Setelah

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2464

    Teriakan pertempuran dan benturan senjata terus menggema di bawah bayangan lampu jalan. Lima sosok bertarung dengan sengit, darah berceceran ke mana-mana. Di sekitar mereka, situasi sudah sangat kacau.Setelah bertarung selama hampir setengah jam, suara pertempuran mulai mereda. Kelima sosok itu satu per satu jatuh ke dalam genangan darah. Di bawah cahaya redup lampu jalan, terlihat tiga pembunuh berbaju hitam telah tewas.Satu orang lehernya patah, satu orang dadanya tertusuk, dan satu lagi mengalami luka parah hingga kehabisan darah.Sementara itu, kondisi Gema dan Loki juga tidak jauh lebih baik. Loki berlumuran darah, tubuhnya dipenuhi luka, dan beberapa cederanya begitu dalam hingga memperlihatkan tulangnya.Gema juga mengalami luka serius. Dada dan perutnya terkena sabetan pedang, lengan kanannya terpotong, membuatnya tampak sangat mengenaskan."Uhuk ... uhuk, uhuk ...." Setelah berhasil menumbangkan pembunuh terakhir, Loki terduduk lemas di tanah, terengah-engah sambil memuntahk

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2463

    "Gema, dengarkan saranku, situasi di Atlandia sangat rumit. Kamu nggak akan mampu memegang kendali. Lebih baik cepat pergi dari sini!"Melihat Gema terdiam, Loki tidak bisa menahan rasa cemasnya. Bagaimanapun, mereka adalah saudara seperjuangan. Dia tentu tidak ingin Gema mati."Apa yang kamu katakan memang masuk akal. Aku nggak takut mereka bertindak terang-terangan, yang aku takutkan adalah mereka bermain licik di belakang."Setelah ragu sejenak, Gema akhirnya mengangguk. "Loki, antar aku ke hotel. Aku akan berkemas.""Begini baru benar!" Loki menghela napas panjang. "Seperti kata pepatah, selama gunung hijau masih ada, nggak perlu khawatir kehabisan kayu bakar. Selama kita masih hidup, segalanya bisa diatasi.""Terima kasih, Sobat. Nanti kalau ada kesempatan, aku akan mentraktirmu minum," ucap Gema tersenyum. Kalau bukan karena Loki terus membujuknya, dia mungkin masih akan menganggap enteng situasi ini. Kalau sampai terjadi sesuatu, menyesal pun tidak ada gunanya.Setelah kembali k

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2462

    "Tuan-tuan, aku sudah menghargai kalian dan teh pun sudah habis. Aku masih ada urusan lain, jadi nggak bisa menemani kalian lagi. Aku pamit," kata Gema. Melihat ketiga orang itu tidak menjawab, dia juga tidak banyak berbicara lagi. Setelah memberi hormat, dia langsung bangkit dan pergi.Saat pintu ruangan itu terbuka, ekspresi Loland menjadi muram dan segera meraih pedangnya. Namun, sebelum dia sempat bertindak, Weker menggenggam lengannya dan menggelengkan kepala.Gema sempat berhenti sejenak di ambang pintu karena merasa ada sesuatu yang tidak beres, lalu langsung melangkah pergi.Melihat Gema berjalan keluar dengan selamat, Loki yang kini sedang berjaga di luar pintu akhirnya menghela napas lega.Namun, saat melihat ekspresi ketiga orang yang berada di dalam ruangan itu terlihat muram, Loki kembali merasa gelisah. Kelihatan jelas, pembicaraan mereka tadi tidak berjalan dengan baik. Untung saja tidak terjadi sesuatu, dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya kepada pi

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2461

    Gema kembali mengambil secangkir teh dan meminumnya, "Selera tuan-tuan memang unik. Tapi, aku ini orangnya penakut, nggak tahan ditakut-takuti. Jadi, mohon tuan-tuan kelak jangan bercanda seperti ini lagi."Weker tersenyum dan menganggukkan kepala. "Tentu saja. Ini pertama kalinya kita bertemu, jadi Tuan Loland hanya ingin mencairkan suasana. Kalau ada hal yang nggak berkenan, aku mewakili Tuan Loland minta maaf padamu. Jangan dimasukkan ke hati."Mendengar perkataan itu, ekspresi Gema akhirnya menjadi lebih ramah. Dia sudah berani menghadiri jamuan berbahaya ini, dia tentu saja tidak takut diintimidasi. Jika mereka berbicara baik-baik dengannya, dia tidak keberatan mengungkapkan sedikit informasi.Namun, sikap ketiga orang itu begitu sombong. Begitu membuka mulut, mereka langsung mengintimidasi, memerintah, dan sama sekali tidak menghargainya sama sekali. Hal ini tentu saja membuatnya merasa sangat kesal. Namun, demi menjaga harga dirinya, dia tidak langsung menunjukkan amarahnya."Ng

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2460

    "Ini .... Ada beberapa hal yang nggak bisa dikatakan, tapi aku yakin kamu pasti mengerti," kata Trisno dengan serius."Aku ini bodoh, jadi nggak tahu apa yang Tuan Trisno maksud. Mohon Tuan Trisno memakluminya," jawab Gema dengan tenang."Kamu!" teriak Trisno yang mulai marah. Melihat sikap Gema saat masuk, dia mengira Gema menyadari situasinya dan pandai membaca keadaan. Namun, dia tidak menyangka Gema malah berpura-pura bodoh, jelas tidak menghargainya."Sudahlah, Trisno. Biar aku saja yang bertanya."Loland mengambil alih pembicaraan dan bertanya dengan terus terang, "Gema, 'kan? Kami nggak akan bertele-tele lagi denganmu. Kami sudah tahu maksud kedatanganmu ke sini, sekarang kami hanya ingin tahu informasi apa saja yang sudah kamu dapatkan.""Informasi tentang apa yang dimaksud Tuan Loland?" tanya Gema lagi.Bang!Loland tiba-tiba memukul meja dan berkata dengan ekspresi muram, "Anak muda, jangan berpura-pura bodoh denganku, kesabaranku ada batasnya. Kalau kamu nggak menjawab denga

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status