Share

Bab 1919

"Keterlaluan!" kata gadis berkucir yang makin marah setelah dihina oleh Luther. Tanpa peduli dengan perbedaan kekuatan mereka lagi, dia segera mengerahkan seluruh energi internal di tubuhnya dan menyerang Luther dengan lebih kuat lagi. Namun, entah berapa kali pun dia berusaha, pedangnya tetap tidak bisa bergerak sedikit pun karena dijepit jari-jari Luther dengan erat.

"Nggak tahu diri." Luther mendengus, lalu jarinya tiba-tiba menekan hingga ujung pedang itu pun langsung patah.

Setelah itu, sebuah dorongan kuat membuat gadis berkucir itu terpental sejauh dua hingga tiga meter, lalu terjatuh ke lantai hingga dia merintih kesakitan dan kepalanya pusing.

"Kak, dia menindasku!" kata gadis berkucir yang kalah itu dan segera meminta bantuan dari orang-orang di sekitarnya.

"Lancang! Berani-beraninya kamu menyerang adikku, cari mati!" marah pria berhidung mancung itu, lalu tiba-tiba menarik pedangnya dan hendak memberi pelajaran pada Luther.

"Berhenti!" Pada saat itu, terdengar sebuah terikan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status