Share

Bab 1430

"Pokoknya, semua harus sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan," tolak pengawal itu.

"Sudahlah, sebaiknya aku mengobrol langsung dengannya. Semuanya, maafkan aku." Usai berbicara, Luther tiba-tiba mengangkat satu tangannya.

Whoosh, whoosh, whoosh .... Terlihat jarum perak memelesat dan menancap leher para pengawal. Tubuh mereka sontak membeku. Mereka tidak bisa bersuara, hanya bisa memutar bola mata yang dipenuhi keterkejutan.

"Aku nggak punya pilihan lain, maaf sekali," ujar Luther sambil menangkupkan tangan. Kemudian, dia langsung melangkah masuk.

Begitu masuk, Luther bisa merasakan tatapan tajam yang tertuju padanya. Selain itu, masih ada niat membunuh yang mengerikan.

Detik berikutnya, sebilah pisau baja hitam yang berkilat dingin tiba-tiba menebas ke leher Luther. Luther pun mengangkat alisnya sedikit, lalu tanpa sadar mundur beberapa langkah. Cahaya pisau itu hanya berjarak beberapa sentimeter dari lehernya. Bulu kuduk Luther sampai meremang.

Bam! Pintu yang terbuka sontak ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status