"Istimewa?" Menghadapi tatapan Hemdar yang misterius, sudut mata Luther berkedut beberapa kali dan merasa merinding. Dia berpikir apakah orang ini benar-benar menginginkan tubuhnya?Luther menarik napas dalam-dalam dan berkata setelah menenangkan pikirannya, "Tuan Hemdar, aku dengar perkembangan Keluarga Oktavius dalam bidang farmasi sangat bagus. Aku punya sebuah obat luka yang luar biasa namanya Salep Halimun. Obat ini bukan hanya bisa menghentikan pendarahan dan menyembuhkan luka, tapi bisa menghilangkan bekas luka juga. Begitu obat ini dipromosikan, pasti akan membuat Keluarga Oktavius mendapat keuntungan yang melimpah.""Obat luka?"Hemdar mengangkat cangkir tehnya dan meminumnya, lalu berkata dengan nada yang kurang berminat, "Keluarga Oktavius punya banyak obat seperti ini, contohnya Salep Emas Oktavius yang khusus untuk menyembuhkan luka dan menghilangkan bekas, efeknya juga jauh lebih unggul daripada obat-obat di pasaran.""Aku tentu saja sudah mendengar tentang Salep Emas Okt
Dilihat dari luka Eira, sayatannya itu cukup dalam. Jika dia adalah orang biasa, mungkin sudah menjerit kesakitan. Namun, Eira tetap tanpa ekspresi dan hanya mengernyitkan alisnya sebentar, seolah-olah bukan tubuhnya yang terluka. Wanita ini memang kuat."Sini obatnya!" Eira mengangkat kakinya dan menginjak di kursi, lalu mengoyak setengah celananya dan memperlihatkan pahanya yang putih dan cantik. Setelah itu, dia mengambil Salep Halimun dan mengoleskannya ke luka itu dengan santai. Kemudian, keajaiban pun terjadi. Tak lama kemudian, darah di luka itu sudah tidak mengalir lagi. Rasa dingin dan kebas membuatnya merasa agak aneh. Sebagai seorang master bela diri, dia tentu saja bisa merasakan perubahan di tubuhnya. Bisa dibilang, obat ini memang luar biasa.Setelah setengah jam kemudian, Eira membersihkan salep di lukanya dengan handuk. Luka pisau sebelumnya memang sudah pulih sepenuhnya dan hanya tersisa bekas luka merah muda yang samar. Itu adalah daging yang baru tumbuh."Nona Eira h
"Kenapa kamu segugup itu? Aku nggak akan memakanmu."Hemdar meremas bahu Luther dan memujinya, "Aku lihat kamu kurus, tapi ternyata cukup kekar saat disentuh. Mungkin pakaianmu yang membuatmu terlihat kurus, tapi kamu berotot saat telanjang, 'kan? Bagus, memang bagus."Seluruh tubuh Luther langsung merinding dan segera mendorong tangan Hemdar, lalu berkata dengan ekspresi serius, "Kita hanya membahas tentang bisnis. Kalau kamu punya kebutuhan lain, aku nggak bisa memenuhinya.""Luther, aku mengatakan ini demi kebaikanmu. Dengan dukungan dari Keluarga Oktavius, kelak kamu bisa berjalan dengan bangga di Midyar. Kamu hanya perlu sedikit berkorban saja, bukan masalah besar. Kamu harus tahu, nggak semua orang punya kesempatan seperti ini," kata Hemdar dengan maksud tersembunyi."Sudahlah, aku nggak sanggup menerima kesempatan ini," kata Luther sambil melambaikan tangan. Dia berpikir melakukan sesuatu yang mengkhianati dirinya sendiri, lebih menderita daripada membunuhnya.Hemdar berkata sam
"Luther, kembali ke topik tadi, bisakah kamu mempertimbangkan tawaranku lagi untuk menjadi kakak iparku? Asalkan kamu menikahi kakakku, kelak Keluarga Oktavius akan menjadi pendukungmu. Kamu bisa punya apa pun dan setiap hari duduk di rumah menikmati kebahagiaan. Tiga belas kakakku ini semuanya sangat cantik dan mahir dalam segala bidang. Kamu pasti nggak akan rugi." Hemdar berusaha mempromosikan kakaknya sebagai penjodoh pernikahan mereka."Tuan Hemdar memang suka bercanda. Aku hanya orang yang nggak terkenal, nggak pantas untuk bersama dengan putri Keluarga Oktavius," tolak Luther dengan halus."Nggak apa-apa, aku nggak peduli dengan itu. Asalkan aku merasa kamu cocok, kamu bisa menjadi kakak iparku dan kakak-kakakku juga nggak akan menolak.Setelah mengatakan itu, Hemdar mengeluarkan ponselnya dan mencari foto untuk mulai memperkenalkan kakak-kakaknya pada Luther. "Sini .... Lihatlah, ini adalah foto para kakakku, kamu tinggal pilih salah satu yang kemu sukai. Kamu nggak perlu ragu,
Setelah mencapai kesepakatan dengan Hemdar, Luther langsung memanggil Berry yang berada di ruangan sebelah untuk datang ke sana. Ketiganya mendiskusikan lebih detail, lalu menandatangani kontrak kerja sama. Dengan demikian, aliansi ketiga orang itu resmi terbentuk.Selama dua hari berikutnya, Luther mengajari para alkemis untuk membuat Salep Halimun dan memulai proses renovasi Klinik Svarga. Dia sangat sibuk, tetapi dia sangat menikmatinya. Untungnya ada Berry yang membantunya, sehingga semuanya segera berjalan dengan lancar.Sementara itu, perkembangan di pihak Keluarga Ghanim dan Keluarga Suratman menjadi lebih cepat. Salep Halimun yang diproduksi sudah masuk ke tahap penjualan dan namanya juga diubah menjadi Salep Peremajaan, dengan maksud salep ini bisa membuat kulit yang terluka terlihat menjadi muda kembali. Kandungan dalam Salep Peremajaan ini masih belum mencapai standar, tetapi hal ini tidak menjadi masalah berkat kekayaan mereka.Setelah dipromosikan, Salep Peremajaan milik K
"Persilakan mereka masuk saja," jawab Wenny."Baik." Setelah itu, telepon langsung ditutup.Beberapa saat kemudian, pintu kantor Wenny dibuka, lalu Yudas dan Julia masuk sambil bergandengan tangan dengan ekspresi yang sangat bahagia dan tersenyum."Bu Wenny hari ini kami datang tanpa undangan, harusnya nggak mengganggumu, 'kan?" tanya Yudas dengan sopan.Sementara itu, Julia terlihat tegas dan langsung duduk di sofa, seolah-olah seorang pemimpin."Pak Yudas, Nona Julia, apa ada yang bisa kubantu?" tanya Wenny dengan tenang."Bantuan sih nggak perlu. Kedatangan kami kali ini untuk membahas bisnis dengan Bu Wenny," kata Yudas sambil tersenyum."Bisnis? Bisnis apa?" kata Wenny dengan ekspresi santai dan pura-pura tidak tahu maksud Yudas."Bu Wenny, apa kamu sudah dengar tentang Salep Peremajaan yang dikembangkan Keluarga Suratman dan Keluarga Ghanim belakangan ini?" tanya Yudas."Aku ada mendengarnya. Kenapa?" tanya Wenny dengan ekspresi yang tetap tenang.Yudas tersenyum. "Kalau kamu sud
"Nona Julia, kamu sedang mengancamku ya?" Perkataan Julia yang terus mendesak, membuat ekspresi Wenny menjadi muram dan tatapannya tiba-tiba menjadi tajam.Wenny merasa, dengan koneksi penjualan dan pengaruh Keluarga Oktavius dalam dunia farmasi, bekerja sama dengan orang lain dengan pembagian keuntungan 40% hingga 50% bukan sebuah masalah. Selain itu, mereka juga harus melihat apakah produk itu layak untuk mereka promosikan. Namun, wanita di depannya ini jelas-jelas yang inisiatif datang untuk membahas kerja sama, sikapnya malah sombong dan sama sekali tidak menghargai keluarganya. Bukan hanya memberikan 10% keuntungan, tetapi juga mengancamnya. Apakah kedua orang ini menganggap Keluarga Oktavius keluarga lemah?"Bu Wenny, jangan salah paham. Julia hanya bercanda denganmu." Melihat situasinya buruk, Yudas segera mencoba untuk menenangkan situasinya. Pada saat yang bersamaan, dia terus memberikan isyarat mata pada Julia.Yudas merasa Julia benar-benar sudah gila. Mereka jelas sudah sep
Julia merasa Wenny sangat bodoh."Oh! Ada tamu ya?" Pada saat itu, Hemdar tiba-tiba masuk dengan beberapa orang. Dia berjalan dengan santai sambil mengipasi dirinya, tetap terlihat sangat elegan. Master bela diri, Eira juga mengikutinya di belakang dan mengawasi sekitar dengan tatapan yang tajam agar waspada terhadap setiap ancaman."Hemdar, kenapa kamu ke sini?" Melihat Hemdar yang datang, ekspresi Wenny terlihat lembut."Kak Wenny, kamu pasti belum makan, 'kan? Aku sengaja membawakan beberapa hidangan dari Restoran Sultan untukmu, kamu makan saja dulu." Setelah mengatakan itu, Hemdar menyuruh Eira untuk membawa kotak makanan itu, lalu menyajikan satu per satu hidangannya di atas meja Wenny. Ada enam sayuran dan satu sup, semuanya lengkap dari sayuran dan daging."Terima kasih, Hemdar. Kakak memang nggak sia-sia menyayangimu," kata Wenny yang langsung tersenyum ceria. Semua kegelisahan tadi pun langsung menghilang. Memiliki seorang adik yang begitu pengertian, dia merasa sangat senang
Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me
"Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka
"Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk
"Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya
Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!
"Apa kamu pantas duduk dan berbicara denganku?" kata Huston dengan tegas dan menusuk hati sampai Rigen langsung terdiam.Dalam sekejap, Rigen duduk kaku di tempatnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia benar-benar tidak menyangka Huston yang masih begitu muda ternyata memiliki lidah yang begitu tajam.Rigen tahu harga dirinya akan terjaga jika dia mengaku datang untuk urusan pribadi, tetapi dia akan kehilangan hak berbicara. Semua kata-kata yang sudah disiapkannya sebelumnya untuk menyerang Huston pun akan sia-sia. Namun, jika mengaku untuk urusan resmi, dia harus sopan dan memberi hormat pada Huston. Tidak peduli memilih yang mana pun, dia tidak mendapatkan keuntungan."Aku tanya sekali lagi, kalian datang untuk membahas urusan resmi atau pribadi?" tanya Huston dengan dingin."Urusan ... resmi," jawab Rigen akhirnya dengan terpaksa setelah berada dalam posisi sulit."Jadi? Apa begini sikapmu sebagai seorang penasihat?" tanya Huston.Mendengar perkataan itu, Rigen terpaksa berdi
Setelah satu malam penuh gejolak, Pasukan Api Merah ada yang mati, ada yang dipenjara, hingga akhirnya seluruh pasukan benar-benar lenyap.Bukan hanya itu, kediaman Jenderal Loland juga mengalami pembersihan besar-besaran. Semua harta hasil korupsi disita, sementara para pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.Siapa pun yang memiliki keterkaitan dengan kediaman jenderal langsung ditempatkan dalam tahanan rumah dan diperiksa satu per satu. Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini, yakni Loland, kini menjadi buronan nomor satu.Selama dia belum tertangkap, Atlandia tetap dalam keadaan siaga penuh. Semua jalur transportasi utama diblokir, sementara regu patroli terus melakukan pencarian untuk menangkapnya.Banyak pejabat senior yang tidak mengetahui kebenaran di balik peristiwa ini merasa tidak puas dengan tindakan Huston yang mengerahkan pasukan besar-besaran untuk melakukan perburuan. Beberapa yang lebih radikal bahkan berkumpul di depan istana untuk melakukan protes keras
Dua kalimat ringan dari Huston terdengar seperti petir yang menyambar jantung ketiga orang itu.Jika mereka menjawab pertanyaan, mungkin masih ada secercah harapan untuk hidup. Namun, jika mereka tetap diam, satu-satunya jalan yang tersisa adalah kematian.Setelah bertahan hingga mencapai kejayaan dan kemakmuran saat ini, siapa yang rela mati jika masih bisa hidup? Namun, demi harga diri dan kehormatan, mereka enggan menanggung hinaan sebagai pengkhianat. Itu sebabnya, mereka tampak ragu.Mana yang lebih penting? Kehormatan dan nama baik, atau nyawa mereka? Ini adalah pilihan yang sulit."Waktu kalian hanya tersisa belasan detik. Kalau masih nggak mau bicara, kalian nggak akan punya kesempatan lagi." Suara Huston terdengar datar tanpa sedikit pun emosi, tetapi bagai belati yang menembus hati, membuat ketiga pemimpin Pasukan Api Merah itu berkeringat deras.Melihat waktu yang hampir habis, jenderal yang berada di sisi kiri akhirnya tidak bisa menahan diri lagi. "Pangeran! Aku akan bicar
Wirya hanya bisa menelan ludah dengan ekspresi yang sangat terkejut. Dia tahu Pasukan Naga Terbang sangat hebat, tetapi dia tidak menyangka mereka akan sehebat ini. Tadi dia sudah mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk melawan Kitto dan Damian, pada akhirnya dia sendiri yang terluka parah.Namun, begitu Pasukan Naga Terbang turun tangan, Kitto dan Damian beserta puluhan Pasukan Api Merah langsung musnah. Yang paling mengerikannya adalah tidak ada satu pun korban dari pihak mereka. Jika tidak melihatnya sendiri, Wirya tidak akan percaya para elite Pasukan Api Merah ternyata begitu rapuh.Lebih tepatnya lagi, kekuatan dari Pasukan Naga Terbang ini sudah jauh melampaui dugaan mereka. Bahkan anggota biasa dalam unit ini pun sudah cukup kuat untuk menjadi seorang jenderal tangguh, apalagi komandan mereka pasti jauh lebih kuat daripada Wirya. Unit yang terbentuk dari sekelompok master ini, daya hancurnya pasti sudah tidak akan tertahankan lagi."Jenderal Wirya, tolong urus pembersihan tempat