"Persilakan mereka masuk saja," jawab Wenny."Baik." Setelah itu, telepon langsung ditutup.Beberapa saat kemudian, pintu kantor Wenny dibuka, lalu Yudas dan Julia masuk sambil bergandengan tangan dengan ekspresi yang sangat bahagia dan tersenyum."Bu Wenny hari ini kami datang tanpa undangan, harusnya nggak mengganggumu, 'kan?" tanya Yudas dengan sopan.Sementara itu, Julia terlihat tegas dan langsung duduk di sofa, seolah-olah seorang pemimpin."Pak Yudas, Nona Julia, apa ada yang bisa kubantu?" tanya Wenny dengan tenang."Bantuan sih nggak perlu. Kedatangan kami kali ini untuk membahas bisnis dengan Bu Wenny," kata Yudas sambil tersenyum."Bisnis? Bisnis apa?" kata Wenny dengan ekspresi santai dan pura-pura tidak tahu maksud Yudas."Bu Wenny, apa kamu sudah dengar tentang Salep Peremajaan yang dikembangkan Keluarga Suratman dan Keluarga Ghanim belakangan ini?" tanya Yudas."Aku ada mendengarnya. Kenapa?" tanya Wenny dengan ekspresi yang tetap tenang.Yudas tersenyum. "Kalau kamu sud
"Nona Julia, kamu sedang mengancamku ya?" Perkataan Julia yang terus mendesak, membuat ekspresi Wenny menjadi muram dan tatapannya tiba-tiba menjadi tajam.Wenny merasa, dengan koneksi penjualan dan pengaruh Keluarga Oktavius dalam dunia farmasi, bekerja sama dengan orang lain dengan pembagian keuntungan 40% hingga 50% bukan sebuah masalah. Selain itu, mereka juga harus melihat apakah produk itu layak untuk mereka promosikan. Namun, wanita di depannya ini jelas-jelas yang inisiatif datang untuk membahas kerja sama, sikapnya malah sombong dan sama sekali tidak menghargai keluarganya. Bukan hanya memberikan 10% keuntungan, tetapi juga mengancamnya. Apakah kedua orang ini menganggap Keluarga Oktavius keluarga lemah?"Bu Wenny, jangan salah paham. Julia hanya bercanda denganmu." Melihat situasinya buruk, Yudas segera mencoba untuk menenangkan situasinya. Pada saat yang bersamaan, dia terus memberikan isyarat mata pada Julia.Yudas merasa Julia benar-benar sudah gila. Mereka jelas sudah sep
Julia merasa Wenny sangat bodoh."Oh! Ada tamu ya?" Pada saat itu, Hemdar tiba-tiba masuk dengan beberapa orang. Dia berjalan dengan santai sambil mengipasi dirinya, tetap terlihat sangat elegan. Master bela diri, Eira juga mengikutinya di belakang dan mengawasi sekitar dengan tatapan yang tajam agar waspada terhadap setiap ancaman."Hemdar, kenapa kamu ke sini?" Melihat Hemdar yang datang, ekspresi Wenny terlihat lembut."Kak Wenny, kamu pasti belum makan, 'kan? Aku sengaja membawakan beberapa hidangan dari Restoran Sultan untukmu, kamu makan saja dulu." Setelah mengatakan itu, Hemdar menyuruh Eira untuk membawa kotak makanan itu, lalu menyajikan satu per satu hidangannya di atas meja Wenny. Ada enam sayuran dan satu sup, semuanya lengkap dari sayuran dan daging."Terima kasih, Hemdar. Kakak memang nggak sia-sia menyayangimu," kata Wenny yang langsung tersenyum ceria. Semua kegelisahan tadi pun langsung menghilang. Memiliki seorang adik yang begitu pengertian, dia merasa sangat senang
Seiring dengan perintah dari Hemdar, sekelompok pengawal di belakangnya langsung maju dan mengepung Julia dan Yudas. Mereka mengamati kedua orang itu dengan tatapan yang ganas."Apa yang ingin kalian lakukan? Aku peringatkan kalian jangan sembarangan, aku adalah putri Keluarga Ghanim. Kalau kalian menyentuhku, kalian menerima balasannya!" teriak Julia dengan tegas untuk mengancam sekelompok pengawal itu. Dia tidak menyangka Hemdar ini begitu tidak sopan dan bahkan lebih sulit diajak bicara daripada Wenny."Tuan Hemdar, jangan marah. Hanya pembahasan bisnis nggak sepakat saja, nggak perlu ribut sampai seperti ini," kata Yudas dengan segera sambil tersenyum untuk mencoba menenangkan situasinya.Yudas menyadari semua orang kalangan elite di Midyar tahu pengaruh Hemdar sangat besar dan menghormatinya. Semua anggota Keluarga Oktavius sangat menghargai Hemdar dan selalu melindunginya apa pun kesalahannya. Bisa dibilang, semua anak keluarga kaya lainnya pun tidak ada seorang pun yang bisa men
"Bagus ... bagus sekali!" Ekspresi Wenny terlihat sangat gembira dan langsung bersemangat. Sebelumnya, dia masih khawatir harus bagaimana menghadapi dampak ini dan mengurangi kerugiannya. Tak disangka, dia akan menerima kabar baik ini begitu cepat.Keluarga Oktavius memimpin industri farmasi ini dan menguasai hampir 70% pasaran farmasi di Midyar. Selama mereka memiliki produk, mereka tidak perlu khawatir tidak bisa menjualnya. Inilah alasannya Keluarga Ghanim dan Keluarga Suratman mengutus orang untuk membahas kerja sama dengan mereka. Jika kedua keluarga ini ingin mempromosikan Salep Peremajaan, kedua keluarga ini harus menghadapi mereka. Sayangnya, kedua keluarga ini terlalu serakah dan tidak mau berbagi keuntungan, sehingga pada akhirnya pembahasan kerja sama mereka gagal.Sekarang dengan adanya kejutan yang dibawa oleh Hemdar, Wenny merasa Perusahaan Farmasi Oktavius tidak perlu bergantung dengan kedua keluarga itu lagi. Mereka bahkan bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menekan
Saat ini, di dalam sebuah mobil Maserati yang sedang berjalan. Julia duduk di kursi belakang menuangkan segelas anggur merah untuk dirinya sendiri, lalu langsung meneguknya hingga habis. Wajahnya yang awalnya cantik dipenuhi dengan kebencian dan kemarahan."Kakak beradik Keluarga Oktavius sialan! Berani-beraninya mereka mengusir kita, aku pasti akan membalas perlakuan mereka!" kata Julia dengan sangat merah."Julia, tenang saja. Keluarga Oktavius nggak mudah dihadapi, saat ini bukan waktu yang tepat untuk melawan mereka," hibur Yudas."Huh! Sebagai sesama delapan keluarga kaya, apa kita nggak bisa menandingi Keluarga Oktavius kalau kedua keluarga kita bersatu?" kata Julia dengan ekspresi tidak puas."Bukan takut, tapi nggak perlu," kata Yudas sambil menggelengkan kepala. Kekuatan Keluarga Ghanim dan Keluarga Suratman digabungkan tentu saja akan lebih kuat dibandingkan Keluarga Oktavius. Namun, dia berpikir jika mereka benar-benar menantang Keluarga Oktavius, pada akhirnya kedua belah p
Saat Luther sudah berhenti, Ghufran yang berdiri di belakang akhirnya berbicara. Dia terus melihat dari samping, tetapi dia tidak bisa membantu Luther apa pun. Meskipun keterampilan medisnya sangat baik, dia tetap tidak bisa mengobati penyakitnya jika tidak ada obat yang sesuai."Kondisi Paman Bahran stabil untuk sementara ini, tapi aku nggak tahu situasi ini akan bertahan berapa lama. Kita harus segera mengumpulkan semua bahan obatnya dan membuat Pil Pemurni Sumsum. Hanya dengan cara ini, kita baru bisa menyembuhkan Paman Bahran sepenuhnya," kata Luther dengan serius.Menggunakan energi sejati untuk memperpanjang nyawa hanya bisa menangani penyakit Bahran untuk sementara, bukan akar masalahnya. Selain itu, kondisi Bahran akan menjadi makin buruk seiring berjalannya waktu. Jika terus seperti itu, Bahran hanya akan mati."Semua ini salahku yang nggak berguna. Sampai sekarang pun aku masih nggak menemukan keberadaan dua obat spiritual itu," kata Ghufran dengan ekspresi bersalah. Dia memi
Satu jam kemudian, Land Rover milik Barney akhirnya berhenti di depan pintu sebuah sekolah bela diri. Skala sekolah bela diri itu sangat besar dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan program latihan. Terdapat sebuah prasasti di depan pintunya yang terukir nama Sekolah Bela Diri Mondial. Sekolah bela diri ini adalah salah satu bisnis dari Organisasi Mondial.Di seluruh dunia persilatan, ada tiga sekte besar yang paling kuat yaitu Organisasi Mondial, Sekte Sihir, dan Sekte Pedang. Murid-murid dari Organisasi Mondial menyebar ke seluruh dunia yang totalnya ada ratusan ribu dan semuanya adalah para elite. Di antara ketiga sekte ini, murid mereka paling banyak dan pengaruhnya paling besar.Sementara itu, Sekte Sihir terkenal dengan metode pembunuhan yang misterius, sehingga menakutkan bagi semua orang di dunia persilatan.Di sisi lain, fokus utama Sekte Pedang adalah kekuatan. Meskipun jumlah mereka sedikit, kekuatan semua muridnya sangat luar biasa. Murid-murid mereka sangat jarang me