Bam! Dengan disaksikan semua orang, sosok yang diliputi api itu mendarat dengan keras, sampai menimbulkan beberapa retakan di tanah.Whoosh! Angin tiba-tiba bertiup, memadamkan api yang membakar tubuh Luther. Saat berikutnya, kabut putih muncul dari permukaan kulitnya, membuat suasana menjadi makin misterius."Eh?" Semua orang terperangah melihat situasi ini. Bahkan, para petugas pemadam kebakaran yang berwawasan luas terkejut hingga tidak bisa berkata-kata.Mereka tidak menyangka masih ada orang yang bisa selamat dari kobaran api yang begitu besar. Yang paling mengejutkan adalah orang itu melompat dari lantai 3 tanpa terluka sedikit pun. Penampilan heroik ini sungguh mencengangkan."Aku nggak salah lihat, 'kan? Orang yang menyerbu masuk tadi benar-benar selamat?""Bukan hanya dia yang selamat, dia bahkan menolong seseorang!""Ya ampun, siapa sebenarnya orang ini? Api sekalipun nggak bisa membakarnya! Ini di luar nalar!"Sesudah hening sejenak, situasi pun menjadi heboh. Semua orang me
Ghufran yakin dirinya tidak pernah melakukan kejahatan, bahkan tidak pernah mengecewakan semua pasien yang pernah datang ke Klinik Svarga.Tanpa disangka, kebaikannya malah mendapatkan hasil seperti ini. Hasil jerih payahnya selama bertahun-tahun terbakar habis dalam sekejap. Tidak heran jika Ghufran merasa kecewa."Dokter, aku nggak bisa memastikan, tapi ada orang yang kucurigai," ujar Luther tiba-tiba."Siapa? Siapa yang sejahat ini?" tanya Ghufran dengan gusar."Keluarga Suratman," jawab Luther dengan dingin."Keluarga Suratman?" Ghufran tertegun, lalu tampak merenungkan sesuatu.Meskipun tidak ada bukti, kecurigaan Luther bukan tidak berdasar. Demi menguasai Klinik Svarga, Keluarga Suratman telah menghalalkan berbagai cara.Draig yang datang dua hari lalu jelas dikirim oleh Keluarga Suratman. Jadi, mereka tentu adalah orang yang paling dicurigai untuk sekarang."Mereka nggak bisa mendapatkan Klinik Svarga, jadi ingin menghancurkannya? Keterlaluan sekali!" ucap Ghufran. Saking geram
"Eh?" Melihat ceknya dibakar, ekspresi Julia menjadi buruk. Dia tidak menyangka Luther begitu tidak menghargainya. Bukan hanya menolak ceknya, Luther malah membakar ceknya. Bukankah ini sama saja dengan Luther sedang menghinanya?Melihat kejadian itu, Yudas langsung merasa tidak senang dan berteriak, "Hei! Luther, apa maksudmu ini? Julia memberimu uang, itu adalah berkah bagimu. Kamu jangan nggak tahu bersyukur!""Aku harus menerimanya kalau dia kasih aku uang? Kalian anggap aku ini apa? Pengemis ya?" cibir Luther. Kesannya terhadap Keluarga Ghanim sudah sangat buruk. Baik itu tindakan Julia semalam yang memanfaatkannya ataupun tindakan Keluarga Ghanim hari ini yang membalas budinya dengan pengkhianatan, membuatnya memahami bahwa tidak boleh menilai orang dari penampilannya."Huh! Lihatlah penampilan itu, apa bedanya dengan pengemis?" kata Yudas dengan ekspresi meremehkan."Kalau kamu berani berbicara kasar lagi, jangan salahkan aku kalau aku memukulmu," kata Luther dengan tatapan yang
"Dokter Ghufran, menjual Klinik Svarga adalah pilihan terbaikmu. Selain itu, nggak akan ada orang yang mau membeli Klinik Svarga lagi selain kami," bujuk Julia dengan lembut.Seluruh wilayah Kota Narata ini dikuasai oleh Keluarga Ghanim dan Keluarga Suratman. Tanpa persetujuan mereka, tidak ada orang yang berani mengambil alih Klinik Svarga."Nggak jual! Mati pun aku nggak akan menjualnya! Kalian jangan bermimpi bisa merebut Klinik Svarga dariku!" teriak Ghufran dengan marah. Dia sudah mengelola Klinik Svarga sepanjang hidupnya dan sudah mengorbankan banyak tenaga sehingga Klinik Svarga bisa seperti saat ini. Bagaimana mungkin dia rela menjual klinik itu dengan harga murah? Apalagi, dia harus menjual kepada orang-orang yang berniat buruk seperti mereka. Dia bahkan bisa membayangkan begitu Klinik Svarga jatuh ke tangan mereka, klinik ini pasti hanya akan menjadi mesin pencetak uang dan reputasinya akan hancur sepenuhnya.Yudas tersenyum dingin. "Nggak jual? Dokter Ghufran, kamu sebaikny
"Enam puluh miliar?" Begitu mendengar perkataan itu, semua orang tertegun sejenak. Mereka mengangkat kepala dan melihat orang yang mengatakan itu adalah Luther."Anak Muda, apa yang kamu katakan tadi?" Yudas memiringkan kepalanya, curiga dia salah dengar.Julia juga mengernyitkan alisnya dan ekspresinya terlihat sangat tidak senang.Luther berkata dengan serius, "Dokter Ghufran, aku bersedia membayarmu 60 miliar untuk membeli Klinik Svarga. Aku juga jamin Klinik Svarga akan dibangun kembali sesuai dengan keadaan sebelumnya dan kamu tetap menjadi dokter utama Klinik Svarga yang bertanggung jawab atas semua urusan di klinik."Mendengar perkataan itu, Ghufran langsung tertegun. Dia tentu saja mengerti apa maksud dari perkataan Luther ini. Membangun kembali sesuai keadaan sebelumnya dan kekuasaannya tidak berubah, berarti dia bisa terus mengelola Klinik Svarga dan melakukan amal baik. Yang berbeda adalah dia tidak ada hubungannya lagi dengan berapa banyak penghasilan Klinik Svarga kelak. D
Luther menggeleng sambil tertawa. Dia tidak menjelaskan lebih jauh lagi, melainkan hanya mengeluarkan sebuah kartu bank berwarna merah. Di depan kartu itu terukir seekor naga berwarna emas yang sangat berwibawa. Di belakangnya terukir kata berwarna emas, "Sultan"."Ini adalah Kartu Sultan dari Bank Lontern. Hanya orang yang memiliki aset di atas triliunan yang berhak memilikinya. Hanya dengan sebuah kartu ini, aku bisa mengambil uang tunai 100 miliar dari bank mana pun di Negara Draco ini. Jadi menurut kalian, aku sanggup beli Klinik Svarga nggak? Bisa keluarin 60 miliar nggak?"Luther menunjukkan kartu berwarna merah di tangannya di hadapan semua orang dengan ekspresi menghina."Apa? Kartu Sultan Bank Lontern?"Melihat kejadian ini, semua orang langsung membelalakkan matanya dengan takjub. Bank Lontern adalah bank terbesar di Negara Draco. Anggotanya terdiri dari beberapa tingkatan yang dari mendasar hingga tertinggi. Dimulai dari member biasa, member emas, member platinum, member tit
"Apa? Dipenjara seumur hidup?" Mendengar hal ini, ekspresi Ghufran yang berada di samping langsung berubah drastis dan berkeringat dingin. Dia juga meragukan keabsahan Kartu Sultan milik Luther. Jadi saat mendengar ancaman Julia, dia langsung terperangah. Ghufran tidak ingin membuat Luther terlibat masalah karena dirinya."Luther, cepat simpan kartunya. Kalau nggak, nanti masalahnya jadi repot!" ujar Ghufran sambil menarik lengan baju Luther dan berkata dengan suara pelan. Asalkan bisa menghancurkan kartu palsu ini, mungkin mereka akan bisa lolos dari bahaya."Luther! Besar sekali nyalimu! Kamu bahkan berani memalsukan Kartu Sultan. Sepertinya kamu memang sudah bosan hidup!" seru Yudas dengan tatapan yang tak bersahabat."Luther, sekarang kuberi satu kesempatan untuk menebus kesalahanmu. Asalkan kamu mengaku bersalah, lalu menghancurkan kartu ini dan pergi dari sini, aku akan menganggap nggak pernah terjadi apa pun," kata Julia sambil sedikit mendongak dengan sombong."Kenapa aku harus
"Julia, jangan terlalu memandang tinggi diri sendiri. Aku nggak butuh kesempatan darimu," ucap Luther dengan dingin. Sejak Julia memanfaatkan dirinya, sejak Giotto dan Flanna membalas air susu dengan air tuba, kedua belah pihak memang sudah bermusuhan."Oke. Karena kamu begitu keras kepala, aku nggak akan peduli pada hubungan kita yang sebelumnya lagi," ujar Julia dengan ekspresi masam."Kalimat ini untukmu juga. Kalau Keluarga Ghanim dan Keluarga Suratman masih memiliki niat jahat, kalian tanggung sendiri akibatnya nanti!" ejek Luther."Dasar nggak tahu diri!" Julia mendengus, lalu berbalik dan pergi. Ketika hendak naik mobil, dia tiba-tiba teringat pada sesuatu sehingga menghentikan langkah kakinya dan menoleh sambil tersenyum sinis.Julia menambahkan, "Oh, aku lupa memberitahumu sesuatu. Mulai hari ini, Keluarga Suratman dan Keluarga Ghanim akan bekerja sama untuk memproduksi Salep Halimun. Aku yakin, Salep Halimun akan menjadi terkenal dalam waktu singkat. Kemudian, Keluarga Ghanim
"Sebenarnya, kita nggak perlu bingung siapa yang lebih cocok menjadi kaisar. Yang lebih penting adalah siapa yang paling mungkin menjadi kaisar?" ucap Gandara tiba-tiba.Sebagai seorang pebisnis, Gandara selalu mengejar keuntungan secara maksimal. Jadi, dia tidak peduli siapa yang menjadi kaisar.Yang Gandara pedulikan adalah siapa yang lebih mungkin menjadi kaisar. Memilih orang itu dan mendukungnya adalah pilihan yang paling bijak."Siapa yang paling mungkin? Itu tergantung pada siapa yang punya paling banyak pendukung," ujar Gusdur sambil merenung."Oh ya, tadi aku lupa tanya, pangeran mana yang didukung oleh Keluarga Luandi?" Gema menepuk kepalanya.Setelah berdiskusi panjang lebar, mereka masih belum tahu siapa yang sebenarnya didukung oleh Keluarga Luandi."Aku rasa itu Pangeran Ketiga." Gandara menyipitkan mata dan menganalisis, "Pangeran Ketiga punya hubungan pribadi yang baik dengan Roman dan punya potensi yang luar biasa. Dia sangat disukai oleh Kaisar, jadi Keluarga Luandi m
Tanpa perlu kaisar turun tangan, orang-orang yang penuh ambisi itu akan menelan Keluarga Paliama tanpa menyisakan apa-apa. Sebaliknya, jika mereka memilih untuk berpihak dan pilihan mereka benar, Keluarga Paliama dapat berjaya selama ratusan tahun. Namun jika mereka salah, Keluarga Paliama bisa hancur hanya dalam semalam!Jadi, sekarang Ezra tidak tahu harus memilih yang mana. Masalah ini bukan masalah sepele. Jika salah langkah, semuanya akan berakhir dengan kekalahan."Biar aku pertimbangkan dulu. Aku belum bisa memberi jawaban kepada kalian saat ini," kata Ezra sekali lagi.Masalah ini berkaitan dengan banyak aspek. Jika Ezra membuat keputusan yang salah, semuanya akan hancur. Oleh karena itu, dia harus sangat hati-hati."Aku ngerti. Bagaimanapun, ini bukan perkara kecil. Tapi, aku harap kamu bisa segera memutuskan," ucap Roman dengan senyuman tipis."Adipati Ezra, Keluarga Paliama bukan satu-satunya yang ingin beraliansi melalui pernikahan dengan Keluarga Luandi. Waktu nggak menung
"Adipati Ezra, perjodohan di antara dua keluarga ini bukan hanya kehendakku, tapi juga kehendak ayah angkatku dan seluruh Keluarga Luandi," ujar Roman dengan tersenyum."Menurut aturan yang sudah diterima, pernikahan antara keluarga kerajaan yang masih berkerabat langsung nggak diperbolehkan. Apa kalian sudah lupa akan hal ini?" tanya Ezra dengan tenang."Berpegang pada aturan yang kaku nggak akan berguna untuk perkembangan," jawab Roman sambil menggeleng dan tersenyum. "Sekarang, Negara Drago sedang dalam masa kacau. Selain itu, aku dengar kesehatan Kaisar kurang baik dan ada kemungkinan dia akan menunjuk pewaris lebih awal dan mundur dari takhta.""Aku yakin Midyar akan mengalami kerusuhan dalam waktu dekat ini. Pada saat itu, baik Empat Keluarga Kerajaan, Delapan Keluarga Kaya, maupun kekuatan lainnya, semua akan terseret dalam pusaran ini. Makanya sebelum itu terjadi, aku harap Keluarga Luandi dan Keluarga Paliama bisa beraliansi melalui pernikahan untuk mengatasi kesulitan bersama
"Ayah, bagaimana menurutmu?" tanya Gusdur sambil mengalihkan pandangannya ke arah Ezra."Ada tamu yang datang, kita tentu saja nggak boleh nggak sopan. Suruh mereka masuk ke ruang tamu untuk berbicara," kata Ezra dengan tenang. Roman mewakili Keluarga Luandi, dia tentu saja tidak bisa mengusir tidak peduli apa pun niat kedatangan Roman ini. Mengenai hubungan pernikahan ini, tentu harus dipertimbangkan dengan matang."Baik," jawab pengurus rumah, lalu segera pergi."Kalian lanjutkan saja makannya, aku akan menemui orang-orang dari Keluarga Luandi ini," kata Ezra, lalu bangkit dan pergi.Setelah saling memandang sebentar, ketiga putra dari Ezra juga akhirnya mengikuti Ezra. Mereka ingin melihat apa yang sedang direncanakan Keluarga Luandi kali ini."Sudahlah, biarkan mereka yang mengurusnya. Kita makan saja," kata nenek Bianca sambil tersenyum agar semuanya melanjutkan makan malamnya.Tiga menit kemudian, di ruang tamu Keluarga Paliama. Ezra duduk di kursi utama dan langsung menghadap ke
Setelah meninggalkan Grup Luca, Luther dan Bianca pergi ke mal terlebih dahulu untuk memberi berbagai hadiah. Mulai dari hadiah untuk para lansia dan anak-anak yang baru belajar berjalan, semua kerabat inti Keluarga Paliama mendapat hadiah. Setelah itu, mereka pergi ke toko barang antik untuk memilih sebuah lukisan kaligrafi yang bagus untuk Ezra.Menjelang senja, Luther yang sudah mempersiapkan semuanya mengunjungi kediaman Adipati Ezra untuk pertama kalinya. Kediaman ini terletak di pusat kota Midyar yang berbentuk kompleks rumah tradisional dengan area yang sangat luas.Ezra memiliki tiga putra dan seorang putri Putra sulung, Gusdur, bekerja di pemerintahan sebagai pejabat pangkat tiga dan statusnya sangat dihormati. Putra kedua, Gandara, bekerja di industri farmasi dengan kekayaan yang mencapai puluhan triliun dan menjadi pengusaha terkenal di Midyar. Putra bungsu, Gema, sukses di dunia militer dan kini menjabat sebagai perwira militer pangkat tiga.Sementara itu, putri kecil Ezra,
Selama Luther pergi, Bianca terus memikirkan dan selalu memperhatikan kabar dari Luther. Namun, meskipun sangat rindu, dia juga tidak pernah mengganggu Luther karena dia tidak ingin membuat fokus Luther terganggu dan memengaruhi urusan negara. Dia sangat memahami kesibukan Luther, sehingga terus menahan gejolak di hatinya dan mengalihkan perhatiannya dengan sibuk bekerja.Namun, setelah sekarang benar-benar bertemu dengan Luther, perasaan Bianca yang sudah lama terpendam akhirnya meledak. Rasa rindu selama berbulan-bulan berubah rasa sayang yang meluap dan air mata pun mengalir deras.Adegan ini membuat asisten wanita di samping Bianca tercengang. Dia tidak menyangka presdir mereka yang cantik ternyata hatinya sudah memiliki pemiliknya. Yang lebih mengejutkannya, Bianca yang biasanya tegas dan sangat berwibawa ternyata begitu lembut dan anggun di depan pria ini.Asisten wanita itu mulai mengamati Luther dengan saksama. Baik dari segi penampilan dan karisma, Luther memang luar biasa dan
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai