Seusai berbicara, Zeona langsung menebas pisau ke belakang leher Kevin. Kevin spontan jatuh pingsan di tempat.“Kak Zeona, berhubung peta harta karun ada di tangan Luther, kita sekalian balas dendam baru dan lama saja. Aku akan segera utus orang untuk menangkapnya!” Kedua mata Julmi tampak berkilauan.“Nggak usah repot-repot. Daripada kita cari ke mana-mana, bagusan dia cari kita sendiri.” Zeona menyipitkan matanya.“Oh? Kak Zeona punya rencana apa?” Julmi merasa penasaran.“Hehe.” Zeona tidak banyak bicara. Dia berjalan ke hadapan Bianca, lalu merobek piamanya. Seketika tampak kulit putih dan pakaian dalam seksi. Lekuk tubuh Bianca boleh dikatakan sangat sempurna. Alhasil, Julmi yang melihat pun menelan air liurnya.Wanita ini sungguh menggoda.“Julmi, gantung dia. Aku ingin rekam video.” Zeona mengeluarkan ponsel, lalu mengarahkannya ke sisi Bianca. “Oh ya, kamu berdiri di sampingnya, foto bersama dia. Begitu baru menarik.”“Tenang saja.” Julmi terkekeh. Dia segera memerintah bawahan
Pagi harinya, Vila Embun mulai ramai.Berhubung hari ini adalah hari ulang tahun Luther, semua anggota Faksi Kirin sangat mementingkannya. Dua hari lalu, mereka sudah menyebar undangan kepada para tamu untuk menghadiri acara ulang tahun Luther.Faksi Kirin sudah terkenal dengan kehebatannya di 1 ibu kota, begitu pula dengan Luther. Jadi, setiap sekte dan keluarga sangat mementingkan acara itu. Bahkan orang-orang yang tidak mendapatkan undangan juga berbondong-bondong datang untuk memberi hadiah.“Tok tok tok ….”Pada saat ini, di dalam kamar Vila Embun. Luther yang sedang bersemadi dikejutkan dengan suara ketuk pintu.“Ada apa?” Luther membuka pintu kamar, lalu tampak Johan sedang berdiri di depan pintu.“Tuan Luther, celaka!” Johan kelihatan sangat serius. “Subuh pagi tadi, sekelompok ahli misterius menerobos ke kediaman Nona Bianca. Semua orang yang kita utus untuk melindungi mereka telah dibunuh. Sekarang Nona Bianca juga telah menghilang. Sepertinya dia telah diculik!”“Apa?” Raut
Sepertinya tidak ada satu pun generasi muda yang sanggup dibandingkan dengan Harry. Semua orang yakin Keluarga Sunaryo pasti akan semakin berjaya lagi di bawah kepemimpinan Harry. Pada akhirnya, Keluarga Sunaryo pasti akan menjadi penguasa Jiman.Oleh sebab itu, setelah mendengar kabar lamaran Harry, bukan hanya pejabat dan pebisnis di ibu kota saja, bahkan pejabat dan pebisnis dari daerah lain juga berbondong-bondong datang untuk memberi selamat.Itulah sebabnya langit baru saja terang, Kediaman Sunaryo pun sudah diramaikan oleh banyak tamu. Pada saat ini, di dalam ruang rapat.Harry sedang duduk di tengah dengan raut wajah datar. Sepertinya dia tidak merasa gembira dengan keramaian di luar sana. Anggota inti Keluarga Sunaryo sedang duduk di 2 sisi meja. Bukan hanya bibi dan paman saja, bahkan ada sepupu-sepupu di dalam ruangan. Saking gugupnya, mereka semua bahkan tidak berani untuk bernapas.Sejak Harry naik pangkat menjadi Jenderal Harimau, Bintara pun menyerahkan posisi kepala ke
“Harry! Keluar!” Tiba-tiba terdengar suara jerit keras yang menghebohkan seluruh Kediaman Sunaryo.Selain keras, dapat terasa aura membunuh yang sangat mengerikan. Kobaran api itu tidak sirna dalam waktu lama.“Lancang! Siapa yang berani jerit-jerit di luar sana?”“Dasar nggak tahu diri! Beraninya buat onar di Kediaman Sunaryo! Cepat tangkap dia!”“Berani sekali! Besar sekali nyalinya!”Setelah hening sejenak, seluruh ruang rapat menjadi heboh.Semua anggota Keluarga Sunaryo sungguh merasa marah. Tidak ada yang berani membuat keonaran di Kediaman Sunaryo. Apalagi langsung memanggil nama Harry. Perilaku tidak sopan ini sungguh tidak bisa dimaafkan.“Luther memang nggak tahu diri! Beraninya bersikap lancang!” Terlintas ekspresi dingin di wajah indah Zeona. Dia tahu Luther akan datang ke sini. Hanya saja, dia tidak menyangka Luther akan segila ini. Dia malah mulai menjerit sebelum menampakkan batang hidungnya.“Zeona, seharusnya kerepotan ini yang kamu maksud?” Harry mengerutkan keningnya
Raut wajah Julmi menjadi dingin. Tetiba dia melambaikan tangan untuk memberi perintah.“Awas semuanya! Biar aku saja!” Pada saat ini, seorang lelaki berbadan kekar maju hendak menghadapi Luther. Kekuatannya sangatlah cepat dan tenaganya juga sangat mengerikan. Saat berlari, lelaki itu bagai seekor kambing saja yang sangat mengerikan.Saat menerjang, si lelaki bertubuh kekar mengepal erat tangannya hingga tampak urat menonjol di tangannya. “Tinju Sapi Ekstrem!” jerit si lelaki berbadan kokoh. Dia melayangkan tinjuan kuat hendak menghantam wajah Luther.“Sadis juga! Dia malah mengeluarkan jurus andalannya.”“Aku saja nggak sanggup untuk mengadang tinjuan Jimmy. Apalagi lelaki kurus itu?”“Hehe …. Bocah itu seharusnya merasa bangga bisa mati dalam Tinju Sapi Ekstrem.” Semua pesilat tertawa lebar. Sepertinya mereka sedang menantikan pertunjukan seru. Sebenarnya Jimmy tidak tergolong yang paling hebat di antara mereka, hanya saja dia tergolong ahli yang sangat unggul. Pesilat biasa pasti
Saat Luther melirik Julmi, seluruh bulu kuduk Julmi seketika merinding. Dia sungguh tidak bisa mendeskripsikan bagaimana perasaannya kali ini. Dia mengira dirinya telah menyusun rencana dengan sangat bagus. Tak disangka kekuatan lawan akan setangguh ini. Dia malah telah menghancurkan semua rencana Julmi.“Segera lepaskan dia. Kalau nggak, kamu akan mati!” Langkah kaki Luther semakin mendekat. Aura membunuh pun mengepul.“Lepaskan kepalamu!” jerit Julmi. Tetiba dia mengeluarkan pistol dari belakang, lalu menembak ke sisi Luther.Saat peluru ditembakkan, tetiba bayangan tubuh Luther menghilang. Saat bayangan tubuh itu kembali, dia pun sudah berada di hadapan Julmi.“Kamu ….” Julmi sungguh kaget. Baru saja dia hendak mengelak, pergelangan tangannya malah telah diraih, lalu dipatahkan Luther.“Ahh …,” jerit Julmi dengan histeris. Pistol di tangannya spontan jatuh ke lantai.Disusul, Julmi merasa dirinya kesulitan untuk bernapas lantaran lehernya sedang dicekik. Saking kuatnya tenaga itu, J
Mereka masih tidak pernah bertemu dengan orang searogan ini. Di bawah pancaran sinar matahari, si lelaki datang sendirian untuk menyandera Julmi. Sepertinya dia memang sudah bosan hidup.“Hei! Apa kamu sudah lihat? Kamu sudah dikepung oleh tentara Keluarga Sunaryo. Atas dasar apa kamu bisa melawanku?” Julmi tersenyum licik. “Kalau kamu nggak ingin mati, segera lepasin tangan aku. Kemudian, berlutut dan minta pengampunan. Bisa jadi aku akan melepaskanmu!”“Apa kamu lagi cari mati?” Luther mencekik leher Julmi dengan satu tangannya. Dia mengangkat Julmi, lalu memelototinya dengan tatapan dingin.“Kenapa? Apa kamu masih berani menyentuhku?” Julmi tidak takut sama sekali. Dia malah melanjutkan dengan arogan, “Kalau berani, coba kamu sentuh aku? Kalau kamu bisa menyentuhku, bukan hanya kamu saja yang akan mati, bahkan keluarga dan temanmu juga akan mati bersamamu!”“Oh ya, ada wanitamu juga. Sekarang dia lagi dikurung di ruang bawah tanahku. Kalau sampai saja ada 1 helai rambutku yang hilan
“Swoosh!” Pedang tajam seketika menancap dari belakang punggung menembus ke depan dada Kevin. Ujung pedang yang tajam itu sudah berlumuran cairan merah.“Ergh ….” Sekujur tubuh Kevin gemetar. Ekspresinya juga tampak kaku. Dia spontan menunduk melihat bagian dadanya. “Hah?” Gambaran ini membuat semua orang di tempat terbengong. Siapa pun tidak menduga Julmi akan melakukan penusukan secara mendadak. Bukannya 1 nyawa ditukar dengan 1 nyawa? Sepertinya lelaki ini terlalu sadis?“Paman Kevin?” Luther juga terbengong. Semua di luar dugaannya. Tadi perhatian Luther tertuju pada diri Harry dan juga Zeona. Dia sungguh tidak menyangka Julmi yang tadinya adalah sandera malah akan menggunakan trik seperti ini.“Lu … Luther …. Putriku … tolong bantu jaga putriku ….” Kevin kesulitan untuk melontarkan kata-kata. Dia menunduk secara perlahan hingga kehabisan napasnya.“Akhirnya dia terbebas dari penderitaan.” Ketika melihat gambaran ini, Zeona pun tersenyum sinis.“Kevin ….” Terlihat raut sedih di w