Saat Luther melirik Julmi, seluruh bulu kuduk Julmi seketika merinding. Dia sungguh tidak bisa mendeskripsikan bagaimana perasaannya kali ini. Dia mengira dirinya telah menyusun rencana dengan sangat bagus. Tak disangka kekuatan lawan akan setangguh ini. Dia malah telah menghancurkan semua rencana Julmi.“Segera lepaskan dia. Kalau nggak, kamu akan mati!” Langkah kaki Luther semakin mendekat. Aura membunuh pun mengepul.“Lepaskan kepalamu!” jerit Julmi. Tetiba dia mengeluarkan pistol dari belakang, lalu menembak ke sisi Luther.Saat peluru ditembakkan, tetiba bayangan tubuh Luther menghilang. Saat bayangan tubuh itu kembali, dia pun sudah berada di hadapan Julmi.“Kamu ….” Julmi sungguh kaget. Baru saja dia hendak mengelak, pergelangan tangannya malah telah diraih, lalu dipatahkan Luther.“Ahh …,” jerit Julmi dengan histeris. Pistol di tangannya spontan jatuh ke lantai.Disusul, Julmi merasa dirinya kesulitan untuk bernapas lantaran lehernya sedang dicekik. Saking kuatnya tenaga itu, J
Mereka masih tidak pernah bertemu dengan orang searogan ini. Di bawah pancaran sinar matahari, si lelaki datang sendirian untuk menyandera Julmi. Sepertinya dia memang sudah bosan hidup.“Hei! Apa kamu sudah lihat? Kamu sudah dikepung oleh tentara Keluarga Sunaryo. Atas dasar apa kamu bisa melawanku?” Julmi tersenyum licik. “Kalau kamu nggak ingin mati, segera lepasin tangan aku. Kemudian, berlutut dan minta pengampunan. Bisa jadi aku akan melepaskanmu!”“Apa kamu lagi cari mati?” Luther mencekik leher Julmi dengan satu tangannya. Dia mengangkat Julmi, lalu memelototinya dengan tatapan dingin.“Kenapa? Apa kamu masih berani menyentuhku?” Julmi tidak takut sama sekali. Dia malah melanjutkan dengan arogan, “Kalau berani, coba kamu sentuh aku? Kalau kamu bisa menyentuhku, bukan hanya kamu saja yang akan mati, bahkan keluarga dan temanmu juga akan mati bersamamu!”“Oh ya, ada wanitamu juga. Sekarang dia lagi dikurung di ruang bawah tanahku. Kalau sampai saja ada 1 helai rambutku yang hilan
“Swoosh!” Pedang tajam seketika menancap dari belakang punggung menembus ke depan dada Kevin. Ujung pedang yang tajam itu sudah berlumuran cairan merah.“Ergh ….” Sekujur tubuh Kevin gemetar. Ekspresinya juga tampak kaku. Dia spontan menunduk melihat bagian dadanya. “Hah?” Gambaran ini membuat semua orang di tempat terbengong. Siapa pun tidak menduga Julmi akan melakukan penusukan secara mendadak. Bukannya 1 nyawa ditukar dengan 1 nyawa? Sepertinya lelaki ini terlalu sadis?“Paman Kevin?” Luther juga terbengong. Semua di luar dugaannya. Tadi perhatian Luther tertuju pada diri Harry dan juga Zeona. Dia sungguh tidak menyangka Julmi yang tadinya adalah sandera malah akan menggunakan trik seperti ini.“Lu … Luther …. Putriku … tolong bantu jaga putriku ….” Kevin kesulitan untuk melontarkan kata-kata. Dia menunduk secara perlahan hingga kehabisan napasnya.“Akhirnya dia terbebas dari penderitaan.” Ketika melihat gambaran ini, Zeona pun tersenyum sinis.“Kevin ….” Terlihat raut sedih di w
Julmi merasa kaget spontan melangkah mundur.“Dorr dorr dorr ….” Peluru tak berhenti ditembakkan ke sisi Luther. Namun, Luther tidak terluka sama sekali.“Ayo! Ayo adang dia!” Raut wajah Julmi berubah drastis. Dia segera melarikan diri. Astaga! Orang gila ini bahkan tidak takut dengan senjata.“Kenapa kalian masih terbengong? Cepat turun tangan!”Reaksi Zeona sangatlah cepat. Dia segera menginstruksi sekelompok pengawal untuk mengadang di depan. “Kembali!” Luther dengan segera menjambak rambut Julmi, lalu menindihnya ke lantai. Satu detik kemudian, suara tembakan tidak lagi terdengar. Semuanya takut tembakan mereka akan salah sasaran. “Luther! Aku peringatkan kamu untuk jangan bertindak sembarangan. Kalau sampai Julmi terluka, riwayatmu akan berakhir!” jerit Zeona dengan kuat.“Hei! Hentikan!” Anggota Keluarga Sunaryo yang lain juga mulai bersuara.Pada saat ini, semua orang dapat merasakan betapa menyeramkan diri Luther. Mereka semua juga tidak berani bertindak gegabah.“Bajingan!
“Ma … Mati?” Zeona terbengong sejenak. Dia melebarkan kedua mata indahnya, lalu menatap dengan tatapan tidak percaya.Zeona sungguh tidak menyangka Luther berani untuk membunuh di hadapan orang banyak, apalagi membunuh adik kandungnya Harry. Luther memang tidak berperikemanusiaan!“Celaka! Kali ini bahkan Bianca dan yang lain juga terkena imbasnya!” Juno memaki dengan suara kecil, lalu menghela napas panjang.Kematian Kevin bukanlah pukulan kecil bagi Juno. Jika riwayat kedua keponakannya juga berakhir, sepertinya Juno akan merasa hidupnya bagai telah kiamat saja.Meskipun Juno mengharapkan kekuasaan, dia juga tidak berharap akan merenggut nyawa orang terdekatnya. Dalam seketika, Juno mulai ragu dengan pilihannya waktu itu. Apakah dia seharusnya mengandalkan Keluarga Sunaryo?“Lancang!”“Besar sekali nyalinya!”“Kurang ajar sekali!”Setelah terbengong sejenak, para anggota Keluarga Sunaryo langsung meluapkan ketidakpuasan mereka. Selama bertahun-tahun menginjakkan kaki di ibu kota, sep
Ada apa dengan hari ini?Tadi Luther menantang Keluarga Sunaryo di hadapan orang banyak. Sekarang malah muncul sekelompok preman. Sepertinya dunia semakin kacau saja!“Anggota Keluarga Sunaryo, dengarkan baik-baik. Segera lepaskan Nona Bianca. Kalau nggak, tamatlah riwayat kalian hari ini.”Johan memimpin anggota Faksi Kirin hendak memulai perseteruan dengan prajurit Keluarga Sunaryo.“Riwayat kami tamat? Apa kalian sanggup?” Terlintas tatapan risi di dalam mata Harry.Faksi Kirin apaan? Di mata Harry, faksi itu hanyalah beranggotakan para preman saja. Asalkan jenderal datang, dia pasti bisa membunuh mereka semua.“Luther! Kamu terlalu lugu. Kamu kira dengan meminta bantuan preman, kamu pun bisa menantang Keluarga Sunaryo? Mimpilah!” Zeona tersenyum dingin.Kekuatan Faksi Kirin memang tidak kecil. Hanya saja, mereka bukanlah apa-apa bagi Keluarga Sunaryo.“Kalau Faksi Kirin nggak sanggup, gimana kalau aku menambahkan anggota Lembah Obat?”Pada saat ini terdengar suara dari depan gerban
“Astaga! Dia itu Pak Yudi? Kenapa dia bisa kemari?”“Dari gaya Pak Yudi, sepertinya dia bukan datang untuk menghadiri acara pertunangan.”“Omong kosong! Siapa yang menghadiri acara pertunangan dengan membawa banyak pengawal? Jelas sekali dia datang untuk membuat keonaran!”…Kedatangan Yudi membuat semua orang kembali heboh. Bahkan, para anggota Keluarga Sunaryo juga terlihat serius.Perlu diketahui, orang di hadapannya adalah seorang gubernur provinsi. Dia adalah tokoh besar yang mengendalikan seluruh kekuasaan militer dan pemerintahan di Provinsi Narata! Dia adalah pejabat besar yang sesungguhnya di perbatasan!Di hadapan tokoh besar ini, bahkan Harry yang merupakan Jenderal Harimau juga merasa tertekan.“Luther, kamu nggak terluka, ‘kan?”Setelah memasuki halaman, Yudi duluan bertanya pada Luther.“Aku baik-baik saja. Terima kasih atas perhatian Pak Yudi.” Luther mengangguk dengan sopan.“Baiklah kalau kamu baik-baik saja.” Yudi tersenyum. Namun, tetiba dia melayangkan tatapan dingi
Si tetua berjalan masuk dengan raut wajah serius. Dapat terasa aura membunuh yang mengerikan dari diri si lelaki.“Jenderal Dennis! Jenderal Dennis datang!”“Astaga! Ada apa dengan hari ini? Kenapa bahkan Jenderal Dennis yang biasanya mengasingkan diri dari dunia luar malah kemari?”“Celaka! Sepertinya masa kejayaan Keluarga Sunaryo akan berakhir!” Ketika melihat Dennis, semua orang kembali menjadi ricuh.Kemunculan Yudi sudah cukup mengejutkan orang-orang. Sekarang bahkan Dennis juga datang ke sini? Sebagai mantan jenderal pelindung, Dennis pernah melakukan kontribusi yang sangat besar untuk negara. Itulah sebabnya dia bisa memiliki banyak murid di segala penjuru dunia.Tak peduli dari segi kekuasaan, relasi, maupun pengaruh, sepertinya tidak ada yang sanggup menandingi Dennis di Jiman ini.“Hari ini aku datang untuk membantumu. Aku ingin lihat siapa yang berani bersikap lancang!” Dennis tidak omong kosong lagi, langsung berdiri di samping Luther untuk memberi tahu di mana dirinya be