Mereka masih tidak pernah bertemu dengan orang searogan ini. Di bawah pancaran sinar matahari, si lelaki datang sendirian untuk menyandera Julmi. Sepertinya dia memang sudah bosan hidup.“Hei! Apa kamu sudah lihat? Kamu sudah dikepung oleh tentara Keluarga Sunaryo. Atas dasar apa kamu bisa melawanku?” Julmi tersenyum licik. “Kalau kamu nggak ingin mati, segera lepasin tangan aku. Kemudian, berlutut dan minta pengampunan. Bisa jadi aku akan melepaskanmu!”“Apa kamu lagi cari mati?” Luther mencekik leher Julmi dengan satu tangannya. Dia mengangkat Julmi, lalu memelototinya dengan tatapan dingin.“Kenapa? Apa kamu masih berani menyentuhku?” Julmi tidak takut sama sekali. Dia malah melanjutkan dengan arogan, “Kalau berani, coba kamu sentuh aku? Kalau kamu bisa menyentuhku, bukan hanya kamu saja yang akan mati, bahkan keluarga dan temanmu juga akan mati bersamamu!”“Oh ya, ada wanitamu juga. Sekarang dia lagi dikurung di ruang bawah tanahku. Kalau sampai saja ada 1 helai rambutku yang hilan
“Swoosh!” Pedang tajam seketika menancap dari belakang punggung menembus ke depan dada Kevin. Ujung pedang yang tajam itu sudah berlumuran cairan merah.“Ergh ….” Sekujur tubuh Kevin gemetar. Ekspresinya juga tampak kaku. Dia spontan menunduk melihat bagian dadanya. “Hah?” Gambaran ini membuat semua orang di tempat terbengong. Siapa pun tidak menduga Julmi akan melakukan penusukan secara mendadak. Bukannya 1 nyawa ditukar dengan 1 nyawa? Sepertinya lelaki ini terlalu sadis?“Paman Kevin?” Luther juga terbengong. Semua di luar dugaannya. Tadi perhatian Luther tertuju pada diri Harry dan juga Zeona. Dia sungguh tidak menyangka Julmi yang tadinya adalah sandera malah akan menggunakan trik seperti ini.“Lu … Luther …. Putriku … tolong bantu jaga putriku ….” Kevin kesulitan untuk melontarkan kata-kata. Dia menunduk secara perlahan hingga kehabisan napasnya.“Akhirnya dia terbebas dari penderitaan.” Ketika melihat gambaran ini, Zeona pun tersenyum sinis.“Kevin ….” Terlihat raut sedih di w
Julmi merasa kaget spontan melangkah mundur.“Dorr dorr dorr ….” Peluru tak berhenti ditembakkan ke sisi Luther. Namun, Luther tidak terluka sama sekali.“Ayo! Ayo adang dia!” Raut wajah Julmi berubah drastis. Dia segera melarikan diri. Astaga! Orang gila ini bahkan tidak takut dengan senjata.“Kenapa kalian masih terbengong? Cepat turun tangan!”Reaksi Zeona sangatlah cepat. Dia segera menginstruksi sekelompok pengawal untuk mengadang di depan. “Kembali!” Luther dengan segera menjambak rambut Julmi, lalu menindihnya ke lantai. Satu detik kemudian, suara tembakan tidak lagi terdengar. Semuanya takut tembakan mereka akan salah sasaran. “Luther! Aku peringatkan kamu untuk jangan bertindak sembarangan. Kalau sampai Julmi terluka, riwayatmu akan berakhir!” jerit Zeona dengan kuat.“Hei! Hentikan!” Anggota Keluarga Sunaryo yang lain juga mulai bersuara.Pada saat ini, semua orang dapat merasakan betapa menyeramkan diri Luther. Mereka semua juga tidak berani bertindak gegabah.“Bajingan!
“Ma … Mati?” Zeona terbengong sejenak. Dia melebarkan kedua mata indahnya, lalu menatap dengan tatapan tidak percaya.Zeona sungguh tidak menyangka Luther berani untuk membunuh di hadapan orang banyak, apalagi membunuh adik kandungnya Harry. Luther memang tidak berperikemanusiaan!“Celaka! Kali ini bahkan Bianca dan yang lain juga terkena imbasnya!” Juno memaki dengan suara kecil, lalu menghela napas panjang.Kematian Kevin bukanlah pukulan kecil bagi Juno. Jika riwayat kedua keponakannya juga berakhir, sepertinya Juno akan merasa hidupnya bagai telah kiamat saja.Meskipun Juno mengharapkan kekuasaan, dia juga tidak berharap akan merenggut nyawa orang terdekatnya. Dalam seketika, Juno mulai ragu dengan pilihannya waktu itu. Apakah dia seharusnya mengandalkan Keluarga Sunaryo?“Lancang!”“Besar sekali nyalinya!”“Kurang ajar sekali!”Setelah terbengong sejenak, para anggota Keluarga Sunaryo langsung meluapkan ketidakpuasan mereka. Selama bertahun-tahun menginjakkan kaki di ibu kota, sep
Ada apa dengan hari ini?Tadi Luther menantang Keluarga Sunaryo di hadapan orang banyak. Sekarang malah muncul sekelompok preman. Sepertinya dunia semakin kacau saja!“Anggota Keluarga Sunaryo, dengarkan baik-baik. Segera lepaskan Nona Bianca. Kalau nggak, tamatlah riwayat kalian hari ini.”Johan memimpin anggota Faksi Kirin hendak memulai perseteruan dengan prajurit Keluarga Sunaryo.“Riwayat kami tamat? Apa kalian sanggup?” Terlintas tatapan risi di dalam mata Harry.Faksi Kirin apaan? Di mata Harry, faksi itu hanyalah beranggotakan para preman saja. Asalkan jenderal datang, dia pasti bisa membunuh mereka semua.“Luther! Kamu terlalu lugu. Kamu kira dengan meminta bantuan preman, kamu pun bisa menantang Keluarga Sunaryo? Mimpilah!” Zeona tersenyum dingin.Kekuatan Faksi Kirin memang tidak kecil. Hanya saja, mereka bukanlah apa-apa bagi Keluarga Sunaryo.“Kalau Faksi Kirin nggak sanggup, gimana kalau aku menambahkan anggota Lembah Obat?”Pada saat ini terdengar suara dari depan gerban
“Astaga! Dia itu Pak Yudi? Kenapa dia bisa kemari?”“Dari gaya Pak Yudi, sepertinya dia bukan datang untuk menghadiri acara pertunangan.”“Omong kosong! Siapa yang menghadiri acara pertunangan dengan membawa banyak pengawal? Jelas sekali dia datang untuk membuat keonaran!”…Kedatangan Yudi membuat semua orang kembali heboh. Bahkan, para anggota Keluarga Sunaryo juga terlihat serius.Perlu diketahui, orang di hadapannya adalah seorang gubernur provinsi. Dia adalah tokoh besar yang mengendalikan seluruh kekuasaan militer dan pemerintahan di Provinsi Narata! Dia adalah pejabat besar yang sesungguhnya di perbatasan!Di hadapan tokoh besar ini, bahkan Harry yang merupakan Jenderal Harimau juga merasa tertekan.“Luther, kamu nggak terluka, ‘kan?”Setelah memasuki halaman, Yudi duluan bertanya pada Luther.“Aku baik-baik saja. Terima kasih atas perhatian Pak Yudi.” Luther mengangguk dengan sopan.“Baiklah kalau kamu baik-baik saja.” Yudi tersenyum. Namun, tetiba dia melayangkan tatapan dingi
Si tetua berjalan masuk dengan raut wajah serius. Dapat terasa aura membunuh yang mengerikan dari diri si lelaki.“Jenderal Dennis! Jenderal Dennis datang!”“Astaga! Ada apa dengan hari ini? Kenapa bahkan Jenderal Dennis yang biasanya mengasingkan diri dari dunia luar malah kemari?”“Celaka! Sepertinya masa kejayaan Keluarga Sunaryo akan berakhir!” Ketika melihat Dennis, semua orang kembali menjadi ricuh.Kemunculan Yudi sudah cukup mengejutkan orang-orang. Sekarang bahkan Dennis juga datang ke sini? Sebagai mantan jenderal pelindung, Dennis pernah melakukan kontribusi yang sangat besar untuk negara. Itulah sebabnya dia bisa memiliki banyak murid di segala penjuru dunia.Tak peduli dari segi kekuasaan, relasi, maupun pengaruh, sepertinya tidak ada yang sanggup menandingi Dennis di Jiman ini.“Hari ini aku datang untuk membantumu. Aku ingin lihat siapa yang berani bersikap lancang!” Dennis tidak omong kosong lagi, langsung berdiri di samping Luther untuk memberi tahu di mana dirinya be
“Pak Dennis, Keluarga Sunaryo nggak pernah menyinggung Keluarga Morgana. Sekarang kamu malah datang untuk mencari masalah. Bukankah sikapmu sudah keterlaluan?” Harry mengerutkan keningnya.Dengan situasi saat ini, memang tidaklah mungkin bagi Harry untuk menghadapi 2 tokoh besar sekaligus. Hanya saja, tak berarti Harry mesti menunduk.Kekuatan Keluarga Sunaryo juga bukan bualan belaka. Jika mereka benar-benar ingin turun tangan, belum pasti Keluarga Sunaryo akan kalah. “Keterlaluan?” Dennis mendengus. “Kalau bukan karena kalian mencari gara-gara duluan, apa mungkin aku akan datang ke sini? Jangan-jangan cuma Keluarga Sunaryo saja yang boleh bertindak semena-mena?”Hari ini adalah hari ulang tahun Luther. Sebagai seorang senior, awalnya Dennis berencana untuk merayakannya bersama Luther. Siapa sangka akan terjadi masalah seperti ini. Alhasil, Dennis segera membawa anggotanya kemari.“Harry, kalau kamu nggak ingin memperbesar masalah, segera lepaskan sandera. Kalau nggak, kamu tanggung
"Buku catatan?"Melihat buku catatan berwarna merah di bawah kakinya, Rigen menyipitkan matanya dan ekspresinya mulai terlihat panik. Dia benar-benar tidak menyangka buku catatan yang sudah disembunyikannya malah bisa ditemukan oleh Tim Penegak Hukum. Buku catatan ini berisi detail tentang semua transaksi ilegal dan korupsi dengan berbagai pejabat yang dilakukannya selama bertahun-tahun ini.Awalnya, Rigen menyimpan buku catatan ini agar para pejabat yang bekerja sama dengannya tidak berkhianat, tetapi sekarang ini malah menjadi buku kematiannya. Harta bisa disita dan anak-anak bisa diabaikan, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya mengelak dari buku penuh dengan tulisan tangannya sendiri.Rigen mengernyitkan alisnya dan keringat dingin mengalir sampai punggungnya basah kuyup."Tuan Rigen, kenapa kamu berkeringat begitu banyak? Apa cuacanya terlalu panas? Apa perlu aku menyuruh orang untuk mengipasimu?" sindir Wirya sambil tersenyum. Bukti yang sudah terkumpul kali ini cukup untuk mem
"Oh? Benarkah? Kalau begitu, serahkan buktinya agar semua orang bisa melihatnya dengan jelas," kata Huston sambil tersenyum."Gulp ...." Mendengar laporan itu, Rigen langsung menelan ludahnya dan keringat dingin mulai mengalir. Hanya dalam waktu setengah hari saja, tidak mungkin semua rahasianya bisa terbongkar.Wirya mengeluarkan setumpuk dokumen dan meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan tegas, "Pertama, aku sudah menyelidiki masalah keuangan Tuan Rigen. Gaya hidup Tuan Rigen jauh melampaui gaji resminya. Dia punya 18 rumah mewah, puluhan kereta mewah, emas, barang antik, lukisan terkenal, dan lainnya. Total asetnya mencapai puluhan triliun.""Dengan gaji resmi Tuan Rigen, setidaknya perlu berhemat dan bekerja keras selama ribuan tahun untuk mengumpulkan puluhan triliun ini. Jadi, aku penasaran, dari mana semua harta ini berasal?"Begitu mendengar perkataan itu, semua mata langsung tertuju pada Rigen. Mereka tahu dia memang korupsi, tetapi mereka tidak menyangka jumlahnya ak
Huston melirik Rigen, lalu mengalihkan pandangannya pada para penasihat lainnya dan berkata sambil tersenyum dingin, "Aku juga akan menyelidiki kalian satu per satu dengan teliti. Lebih baik kalian memastikan diri kalian bersih. Kalau aku menemukan kesalahan atau kejahatan kalian sedikit saja, aku akan menindak kalian sesuai hukum. Nggak ada ampun."Begitu mendengar perkataan itu, semua orang langsung menjadi panik. Mereka saling menatap dengan bingung dan jantung berdebar. Setelah menyadari Huston benar-benar marah, mereka semua memilih untuk diam dan hanya Rigen yang terus berteriak dengan marah. Mereka tidak menyangka kini malah mereka yang terkena dampaknya.Hampir semua pejabat memiliki catatan yang buruk setelah menjabat di pemerintahan, Raja biasanya hanya berpura-pura tidak tahu dan tidak mempermasalahkan hal ini dengan mereka. Namun, sekarang Huston ini jelas tidak ingin memberi mereka muka lagi. Jika Huston benar-benar menyelidiki mereka sampai ke akar, sebagian besar dari me
"Rigen, Rigen ... aku benar-benar nggak bisa membedakan kamu ini sengaja pura-pura bodoh atau memang bodoh?"Huston tertawa, tetapi tatapannya penuh dengan ketidakpedulian. "Kamu minta bukti fisik, aku sudah memberikannya. Kamu minta saksi, aku juga sudah menyediakannya. Sekarang bukti dan saksi sudah ada, bahkan pelaku sendiri sudah mengaku. Lalu, apa lagi yang kamu inginkan?""Hmph! Dunia politik ini penuh kegelapan. Aku cuma menuntut keadilan agar kamu nggak membunuh orang yang tak bersalah!" Rigen tetap berdiri tegak dengan sikap penuh keadilan.Beberapa pejabat yang tadi mendukungnya kini memilih diam. Mereka sadar bahwa Huston benar-benar marah. Tak ada yang berani terus menantangnya. Yang lebih penting, mereka kehilangan keyakinan mereka.Seperti yang Huston katakan, bukti-bukti kuat telah diletakkan di depan mereka. Tak ada lagi alasan untuk meragukannya.Rigen adalah bagian dari Keluarga Bennett, paman dari Huston. Dia bisa berbicara sesuka hati tanpa rasa takut. Namun, mereka
"Tuan Weker? Tuan Trisno?" Begitu melihat wajah kedua orang itu, Rigen langsung membelalakkan mata, tampak sangat terkejut. "Ka ... kalian? Gimana bisa jadi seperti ini?"Saat ini, dia benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin? Kedua orang ini adalah tokoh besar di Atlandia yang biasanya dihormati ke mana pun mereka pergi. Bahkan, dia sendiri harus memberi hormat kepada mereka.Namun, hanya dalam satu malam, dua pejabat berkuasa yang begitu terhormat telah berubah menjadi tahanan dengan rambut berantakan dan pakaian lusuh."Huston! Ini sudah keterlaluan!" Setelah terkejut, Rigen langsung meledak marah, bahkan cara dia memanggil Huston pun berubah. "Kamu sadar nggak apa yang kamu lakukan? Mereka berdua adalah pilar utama Atlandia!""Mereka adalah tangan kanan Raja! Bahkan juga gurumu dan orang yang lebih tua darimu! Kamu malah memperlakukan mereka seperti ini. Apa kamu masih manusia?""Benar sekali! Mereka telah mengabdi dengan setia pada negara dan rakyat. Kesalahan apa yang mereka lakuk
"Pangeran Huston, jangan bicara sembarangan!" Rigen memasang ekspresi serius. "Aku selalu berjalan di jalan yang benar dan nggak pernah melakukan sesuatu yang melanggar moral. Aku pantas mendapatkan kepercayaan darimu, pantas mendapatkan kepercayaan rakyat. Aku nggak pernah mengecewakan siapa pun!""Kata-katamu terdengar sangat mulia. Kalau kamu memang bersih, kenapa nggak membiarkan Tim Penegak Hukum melakukan penyelidikan?" tanya Huston dengan suara dingin.Begitu ucapan itu dilontarkan, ekspresi Rigen sedikit berubah dan menunjukkan sedikit rasa gelisah. Siapa pejabat yang tidak punya noda di masa lalunya? Jika benar-benar diselidiki, pasti akan ditemukan beberapa kesalahan. Meskipun kesalahan itu tidak terlalu serius, tetap saja akan mencemari reputasi.Namun, di hadapan begitu banyak rekan sejawat, dia tidak bisa menunjukkan kelemahan. Kalau tidak, bagaimana dia bisa terus berdiri di dunia politik dan mengaku sebagai pejabat yang bersih?"Silakan periksa!" Rigen mengangkat dagunya
Huston yang duduk di kursi mengamati para penasihat yang berpura-pura berwibawa itu dengan tenang dan tidak memberikan tanggapan sedikit pun. Dia bahkan menikmati tehnya dengan santai, seolah-olah tidak peduli dengan tuduhan mereka.Namun, sikap Huston yang cuek ini membuat Rigen dan yang lainnya mengernyitkan alis dan perlahan-lahan berhenti memprotes secara refleks. Mereka sudah berbicara dengan penuh semangat, tetapi Huston malah sama sekali tidak menanggapinya. Bukankah semua ini hanya sia-sia saja?Begitu protesnya perlahan-lahan mereda, Huston akhirnya berkata, "Sudah selesai? Kalau belum, silakan lanjutkan sampai kalian puas.""Pangeran Huston, kami sedang membahas masalah serius denganmu, sikap santaimu ini benar-benar sangat mengecewakan," kata Rigen dengan muram."Masalah serius? Heh ...."Huston mendengus. "Kalian bahkan nggak tahu mana yang benar dan salah pun sudah berani lantang dan menuduhku semena-mena. Bagiku, kalian sama saja sedang melawak.""Kamu ... sombong sekali!
"Apa kamu pantas duduk dan berbicara denganku?" kata Huston dengan tegas dan menusuk hati sampai Rigen langsung terdiam.Dalam sekejap, Rigen duduk kaku di tempatnya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia benar-benar tidak menyangka Huston yang masih begitu muda ternyata memiliki lidah yang begitu tajam.Rigen tahu harga dirinya akan terjaga jika dia mengaku datang untuk urusan pribadi, tetapi dia akan kehilangan hak berbicara. Semua kata-kata yang sudah disiapkannya sebelumnya untuk menyerang Huston pun akan sia-sia. Namun, jika mengaku untuk urusan resmi, dia harus sopan dan memberi hormat pada Huston. Tidak peduli memilih yang mana pun, dia tidak mendapatkan keuntungan."Aku tanya sekali lagi, kalian datang untuk membahas urusan resmi atau pribadi?" tanya Huston dengan dingin."Urusan ... resmi," jawab Rigen akhirnya dengan terpaksa setelah berada dalam posisi sulit."Jadi? Apa begini sikapmu sebagai seorang penasihat?" tanya Huston.Mendengar perkataan itu, Rigen terpaksa berdi
Setelah satu malam penuh gejolak, Pasukan Api Merah ada yang mati, ada yang dipenjara, hingga akhirnya seluruh pasukan benar-benar lenyap.Bukan hanya itu, kediaman Jenderal Loland juga mengalami pembersihan besar-besaran. Semua harta hasil korupsi disita, sementara para pelaku kejahatan dijebloskan ke dalam penjara.Siapa pun yang memiliki keterkaitan dengan kediaman jenderal langsung ditempatkan dalam tahanan rumah dan diperiksa satu per satu. Sementara itu, orang yang menyebabkan semua ini, yakni Loland, kini menjadi buronan nomor satu.Selama dia belum tertangkap, Atlandia tetap dalam keadaan siaga penuh. Semua jalur transportasi utama diblokir, sementara regu patroli terus melakukan pencarian untuk menangkapnya.Banyak pejabat senior yang tidak mengetahui kebenaran di balik peristiwa ini merasa tidak puas dengan tindakan Huston yang mengerahkan pasukan besar-besaran untuk melakukan perburuan. Beberapa yang lebih radikal bahkan berkumpul di depan istana untuk melakukan protes keras