Sebagai keluarga yang sangat kaya, Keluarga Sunaryo telah berkuasa selama ratusan tahun sejak beberapa generasi sebelumnya.Bintara adalah pemimpin Keluarga Sunaryo sebelumnya. Dia memiliki bakat dan strategi yang luar biasa. Ketika perebutan kekuasaan kekaisaran dulu, Bintara telah mendukung orang yang tepat. Sejak saat itu, posisinya terus naik hingga menjadi tangan kanan keluarga pejabat. Pada akhirnya, dia diberikan gelar bendara yang setia dan berani.Posisinya dan keberaniannya sama sekali tidak kalah dari Dennis, sebaliknya bahkan lebih baik di beberapa aspek. Satu-satunya perbedaan di antara mereka adalah Dennis berjuang di medan perang, sedangkan Bintara berjuang di lingkaran para pejabat. Meskipun berbeda, mereka berdua sama-sama tokoh terkemuka."Hahaha! Bagus sekali! Tuan Bintara akhirnya datang!""Sekarang Tuan Bintara sudah ada di sini. Aku ingin melihat siapa yang berani berbuat macam-macam di kediaman Keluarga Sunaryo?"Begitu melihat Bintara, seluruh kerabat Keluarga S
"Menghancurkan kediamanku? Memangnya kamu bisa?" ejek Bintara. Dia mendengus dan melanjutkan, "Dennis, kamu kira dengan membawa beberapa orang ini, kamu bisa berbuat seenaknya di wilayahku? Kuakui, kamu memang kuat, tapi aku pun nggak kalah darimu! Siapa pun yang berani membuat onar di sini akan langsung kuhabisi!""Langsung habisi, hm? Baiklah, mari kita lihat siapa yang lebih kuat di antara kita!" balas Dennis sambil menyingsingkan lengan bajunya, bersiap untuk bertarung. Daripada banyak omong, lebih baik langsung mengadu tinju!"Dennis, kamu masih belum mau menyerah? Oke, aku akan menyuruh seseorang untuk meladenimu!" ujar Bintara. Kemudian, dia tiba-tiba berseru, "Edin, saatnya kamu beraksi!""Hahahahaha!"Gemuruh tawa seseorang seketika terdengar di udara. Tawa keras memekakkan telinga itu seperti datang dari segala arah. Orang-orang biasa seketika terguncang hingga tanpa sadar menutup telinga mereka. Segera setelahnya, sesosok siluet merah mendadak turun dari langit dan menghanta
Edin berujar sambil tersenyum setengah hati, "Orang bilang, militer dan seni bela diri hampir serupa. Aku ingin tahu mana yang lebih hebat, keterampilan berperangmu ataukah pencapaianku dalam seni bela diri?"Begitu kata-kata ini terdengar, orang-orang di sekitar kembali gempar. Ini namanya provokasi terang-terangan! Seperti kata pepatah, semua orang memiliki spesialisasinya sendiri. Soal mengomando pasukan dan mengatur formasi perang, tentu saja Dennis juaranya. Namun, dalam dunia kultivasi, tidak banyak orang di Jiman yang bisa menyaingi Edin.Masalahnya, Edin sudah terang-terangan menantangnya. Jika Dennis menolak, reputasi dan harga dirinya akan sangat tercoreng."Edin, kamu nggak layak menantang Jenderal Dennis, biar aku saja yang melawanmu!"Mendadak, terdengar suara dingin seorang wanita. Semua orang memandang ke asal suara. Terlihat seorang wanita cantik dengan rambut perak pendek dan berpakaian merah melangkah masuk dengan percaya diri.Wanita itu menggenggam sebilah pedang be
"Apa? Yogi juga datang? Bagaimana mungkin?""Astaga! Tadi Dewi Perang, sekarang Dewa Perang. Kembar dari Keluarga Devano muncul secara bersamaan. Apakah kiamat sudah dekat?""Sebenarnya apa yang terjadi? Siapa yang mampu mendatangkan kembar dari Keluarga Devano kemari?"Kemunculan Yogi seketika membuat suasana menjadi gempar. Reputasi Yogi tidak kalah dari Hani, melainkan lebih tinggi. Kontribusi dan jabatan Hani sebagai anggota militer diperoleh dari usaha dan ketangguhannya sendiri di medan perang. Alasan utamanya karena dia memiliki ilmu bela diri yang hebat dan berani bertarung tanpa takut mati.Berbeda dengan Yogi. Dia memang jago bela diri, tetapi dia selalu memenangkan pertempuran dengan mengandalkan kecerdasannya. Sejak bergabung dengan anggota militer, dia tidak pernah kalah dalam pertempuran baik pertempuran besar maupun kecil. Pada setiap pertempuran, dia bahkan menang menghadapi lawan yang jumlahnya lebih banyak dan lebih kuat.Yogi sangat hebat dalam menyusun strategi dan
Hani adalah sosok yang sangat terkenal di negara ini. Dia akan menjadi orang hebat di masa depan. Bagaimana mungkin seorang pesilat seperti Harry berani menyinggung Hani? Meskipun bisa bertarung, Harry tetap tidak berani."Kenapa diam? Bukankah tadi kamu sangat hebat? Kalau kamu mempunyai kemampuan, ayo bertarung denganku. Kita lihat seberapa hebat kemampuanmu," kata Hani menyindir dengan ekspresi dingin.Dalam sekejap, semua tatapan tertuju pada Edin. Saat ini, dia terjebak di antara dua situasi, mengaku kalah atau merusak reputasinya. Namun jika dia bisa memenangkan pertarungan, masalahnya akan makin rumit, bahkan namanya mungkin akan dimasukkan ke daftar hitam oleh petinggi dewan militer."Hani, dulu aku punya hubungan baik dengan ayahmu. Kamu malah membawa pasukan ke rumahku untuk membuat kericuhan. Bukankah ini nggak pantas?" tanya Bintara dengan serius."Kalau kamu punya hubungan baik dengan ayahku, apa kaitannya denganku?" timpal Hani tanpa segan."Kamu!" teriak Bintara yang tib
Ketika para pejabat tinggi dan bangsawan masuk, suasana seketika menjadi gempar. Orang-orang yang ada di tempat ini sontak membicarakan tentang kedatangan Mahesa, Danahasa, Ishan, dan beberapa pejabat lainnya yang berasal dari Midyar.Saat ini, sekelompok orang penting berbondong-bondong masuk. Suasana seperti ini sangat mendebarkan. Mereka semua memiliki kekuasaan besar baik di ibu kota maupun di provinsi!Para tamu yang hadir terkejut hingga tidak bisa mengatakan apa-apa. Ekspresi mereka tampak tercengang. Mereka sangat jarang bisa bertemu dengan sekelompok orang penting ini. Namun sekarang, semua orang penting ini berbondong-bondong masuk. Ini benar-benar seperti mimpi dan sulit dipercaya.Begitu melihat kedatangan tamu terhormat, Bintara langsung tersenyum dan segera mengajak anggotanya untuk menyambut mereka. Dia menyapa, "Hahaha! Tuan Mahesa, Jenderal Danahasa, Tuan Ishan, akhirnya kalian datang!"Mahesa, Danahasa, dan Ishan adalah orang-orang penting di Midyar. Status dan kekuas
Ketika Yogi dan Hani muncul, mereka mengira Keluarga Sunaryo akan hancur dan siap diperlakukan sebagai kambing hitam. Namun, kedatangan Mahesa bagaikan secercah cahaya di dalam kegelapan. Mereka menjadi mempunyai harapan untuk bertahan hidup.Apa hebatnya Yudi dan Dennis? Kalaupun ditambah Yogi dan Hani, mereka juga tidak dapat mengancam kedudukan Keluarga Sunaryo di hadapan menteri perang dan pejabat lainnya."Harry, hari ini hari pertunanganmu. Hadiah dariku mungkin nggak seberapa. Liontin giok ini sudah bersamaku selama bertahun-tahun. Sekarang, aku akan memberikannya kepadamu. Semoga kamu terus berusaha dan bisa mencapai tingkat tertinggi," ujar Mahesa sambil tersenyum. Dia mengeluarkan sebuah liontin giok sederhana, lalu menyerahkannya kepada Harry."Terima kasih," kata Harry. Dia mengulurkan kedua tangannya dan menerima liontin tersebut dengan hormat."Tuan Bintara, sepertinya ada yang nggak beres di sini? Kenapa kamu terlihat begitu tegang?" tanya Mahesa yang merasakan ada sesua
"Kalian mau keroyokan? Aku ingin lihat seberapa cerdas kalian!" balas Hani. Dia tidak tahan mendengar teriakan orang-orang itu. Tanpa berbasa-basi, dia langsung mengangkat pedangnya dengan marah.Namun, sebelum pedangnya diayunkan, Luther menghalanginya sembari membujuk, "Hani, jangan gegabah."Berdasarkan karakternya, Hani tentu tidak takut untuk membunuh. Akan tetapi, jika dia benar-benar melakukannya, akibatnya akan sangat serius. Orang-orang di hadapannya ini adalah pejabat tinggi dan bangsawan Midyar. Mereka memiliki status yang luar biasa. Apabila mereka terluka, Hani pasti akan dimintai pertanggungjawaban, bahkan diberhentikan.Keluarga Devano sangat terkenal dan memiliki banyak musuh. Jika ada yang mengetahui hal ini, pasti akan menimbulkan keributan besar. Contohnya adalah kejadian terakhir kali saat mereka difitnah melakukan pemberontakan. Luther tidak ingin Hani mendapat masalah besar karena dirinya."Kak Luther, orang-orang ini hanya pengecut. Mereka menindas yang lemah dan