Share

Bab 18 Aku Dianggap Apa Olehmu, Mas

"Baru pulang? Apa sesibuk itu menjadi dokter?"

"Enak ya sudah bisa bekerja sampai lupa dengan tugasnya."

Mahira kira pulang ke rumah bisa melepas lelah setelah seharian bekerja, tetapi rupanya sindiran tajam dari Birendra tak bisa membuat pikirannya jernih. Mahira ingin marah, sayangnya dia tak mampu membuka mulutnya.

"Jangan mengira kamu bisa mengambil alih kepemilikan rumah sakit maka kamu bisa berbuat sesukamu," kata Birendra mengeluarkan kalimat tajamnya sembari sibuk membaca laporan perusahaan di ruang tamu.

"Ingat yang berhak memiliki semuanya itu hanya anakku, Mahira. Jika bukan karena ayah tak mungkin kamu bisa berada di tempatmu yang sekarang," kata Birendra sambil memalingkan wajah saat Mahira menatapnya.

"Aku akan mengembalikan semuanya ketika Abi dewasa kelak, Mas. Jadi jangan khawatir aku merebut warisan tersebut." Mahira tersenyum dengan sorot kata kosong.

"Sekarang biarkan aku beristirahat. Jangan memperkeruh suasana di malam hari karena bukan waktu yang tepat," ujar Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status