Share

BAB ENAM PULUH TIGA

"Mereka jadi merealisasikan rencana mendepak Nadine keluar kantor?" Rion bertanya pada Sandy. Keduanya ada di kafe tempat Sita bekerja.

"Aku yang mengusulkan sebenarnya. Sebentar lagi giliranmu," balas Sandy enteng. Terdengar helaan napas dari arah Rion. Benar sekali kata Sandy, tak lama lagi gilirannya tiba.

"Mungkin dia juga memutuskan akan kembali. Tapi tidak sepenuhnya. Tuan Besar kemarin mengalami serangan jantung. Meski masih serangan pertama, tetap saja keadaannnya akan menimbulkan konflik internal. Kita tahu, mereka berdua masih bertikai soal posisi Max."

"Kau masih memanggilnya begitu?" Sandy tampak tersenyum meledek pada Rion.

"Aku benci sebenarnya padanya. Masak aku dipanggil Sol, Sol. Dia pikir aku sol sepatu apa?" Gerutu Rion kesal. Tawa Sandy meledak mendengar curhatan Rion soal nama.

"Kamu masih mending. Istrinya manggil aku Sandy Nayoan, spesies lah, amfibi lah, dia pikir aku jebolan Ragunan kali." Rion menggetarkan tawa. Tidak menyangka jika pasangan suami istri itu b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status