Share

BAB ENAM PULUH SEMBILAN

"Selamat siang Tuan Arya. Saya hanya sedang mampir ingin bertemu Rion, tapi sepertinya dia sibuk." Sandy berupaya bersikap setenang mungkin. Rafael di samping Sandy, berdiri kaku dengan tangan terkepal. Untungnya Arya tidak terlalu peduli padanya. Menilik sikap sombong Arya, lelaki itu jelas tidak akan melihat seseorang yang berpenampilan sederhana seperti dirinya.

Bagi lelaki itu, status seseorang lebih penting dari segalanya. Harga dirimu diukur berdasar seberapa kaya dirimu, seberapa berpengaruh dirimu, dan seberapa banyak koneksimu. Jika kamu memilikinya, niscaya Arya akan terus menempel padamu.

"Kalian masih sering bertemu rupanya." Terselip nada ejekan dalam kalimat Arya. Sandy menyunggingkan senyum.

"Kami berteman, tulus tanpa embel-embel apapun," sahut Sandy datar.

"Kalau dia jadi kere, paling nanti juga kau tinggalkan," sarkas Arya tanpa basa basi.

"Jika keadaannya begitu, sudah lama kami tidak bersahabat. Karena di sini, posisi kere adalah milik saya. Permisi." Sandy masuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status