Share

BAB TUJUH PULUH DUA

Ternyata musuh terbesar seorang Rafael tetaplah rasa julid dari para petangganya. Ocehan mereka seperti lebah berdengung di telinga, tiap lelaki itu lewat di jalan seputaran rumah mereka. Suami Nadine8 cuek saja seperti biasa. Dia bodo amat dengan komentar miring warga di sekitarnya.

Sikapnya yang demikian justru makin menambah deretan julukan untuk Rafael, selain pengangguran, miskin, dekil, numpang hidup pada istri, kini sebutan sombong mulai disematkan pada Rafael. Omong-omong Rafael memang belum meng-up grade tampilan wajahnya jadi lebih glowing.

Suami Nadine memang jarang menegur orang yang dia temui di jalan. Bagi kalangan atas itu memang hal biasa, tapi bagi komunitas setingkat warga komplek Nadine yang kurang kerjaan, hal itu bisa jadi bahasan penting untuk diagendakan, bak rapat pemegang saham, sama krusialnya.

Rafael bukannya tak mencoba bersikap ramah pada mereka. Sekali dua, tiga dia menyapa, tapi buat apa kalau terus diabaikan, tidak guna dan buang masa. Hingga isu terseb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status