Share

BAB TUJUH PULUH DELAPAN

Ketika kembali ke lantai atas, semua orang pasti salfok dengan tampilan Nadine yang agak lain. Kentara sekali jika perempuan itu habis berciuman. David yang masih ada di sana sampai mengepalkan tangan. Lelaki itu duduk di samping meja Rion, sementara pemiliknya belum kembali sampai sekarang.

"Cipokan sama siapa?" Rena berbisik kepo.

"Laki gue nyamperin di bawah." Nadine menunjukkan paper bag yang sempat Rafael selipkan ke tangannya sebelum dia keluar dari ruangan itu. Rafael sendiri harus punya alasan kuat untuk bisa berkeliaran di kantornya sendiri. Sebab Nadine tak tahu suaminya berada di gedung yang sama.

"Salad?" Nadine mengangguk, dengan jemari mulai bergerak di atas keyboard laptopnya. Hasil meeting tadi harus segera dirangkum, untuk kemudian didistribusikan pada divisi yang bersangkutan.

"Dia ke sini?" David datang menghampiri.

"Iya, kenapa? Tidak boleh? Mentang-mentang kamu anak yang punya perusahaan."

"Bakal aku blacklist namanya biar tidak bisa masuk," sahut David kesal.

Na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status