Share

BAB TUJUH PULUH EMPAT

Nadine menggeliat pelan kala malam masih menyelimuti bumi. Ada sang suami yang memeluk dirinya. Mengenakan kaos dan celana pendek, lelaki itu tampak tertidur pulas. "Raf, lapar," cicit Nadine. Perempuan itu tidak tahu kapan Rafael kembali.

Sang suami hanya bergumam pelan, tidak jelas. Nadine jadi gemas seketika, tiba-tiba muncul ide untuk menggoda Rafael yang tampak imut kala memejamkan mata. Perempuan yang sudah puas tidur itu perlahan mengubah posisi tubuh Rafael jadi telentang. Heran sekali, Rafael ini tubuhnya beraroma parfum dua puluh empat jam.

Meski katanya seharian berkeliling mengantar paket, saat pulang tak ada bau apek atau bau keringat menguar dari tubuh Rafael. Pria itu tetap wangi. Terdengar geraman halus ketika Nadine mencium bibir Rafael. Perempuan itu menindih tubuh Rafael sepenuhnya.

"Kamu jangan nyesel kalau sudah mancing duluan seperti ini." Netra Nadine membola, melihat Rafael sudah membuka mata.

"Mancing apaan? Ini karena kamu susah dibangunin," kilah Nadine. Per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status