Share

BAB ENAM BELAS

Penulis: sugi ria
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-09 23:44:34

Rafael menatap Nadine yang berjalan di sisinya. Mereka berada di alun-alun kota. Menikmati suasanan malam, sambil jajan. Rafael rupanya tahu kalau Nadine hobi jajan. Lelaki itu mengulas senyum tipis, melihat Nadine memakan seporsi cilok. Setelah sebelumnya meminun satu cup besar es teler.

Katanya biar hatinya adem. Panas dan kesal melihat David datang ke rumah. "Mau apa lagi?" Rafael bertanya singkat. Pria itu tengah meminum kopi hangat yang dibeli di satu food truck yang mangkal di sana.

"Nanti lagi, aku capek." Keduanya duduk di bangku yang banyak berjajar di tempat tersebut. Nadine tampak mengamati Rafael, sikapnya begitu tenang. Lebih banyak diam, gayanya terlihat elegan khas orang kaya.

Semua jajan dibayari Rafael. Cash, ciri kalangan menengah ke bawah. "Kenapa?" Rafael sadar sejak tadi dipantau oleh sang istri.

"Kamu siapa?" Tanya Nadine pada akhirnya, menyadari kalau dia tak pernah mencari tahu soal siapa Rafael. Awalnya Nadine tak peduli, tapi semakin ke sini, Nadine mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya   BAB TUJUH BELAS

    Waktu menunjukkan dini hari, langit masih gelap, tapi semburat oranye sudah mewarnai ufuk timur. Suara motor terdengar masuk halaman rumah Hermawan. Nadine masih setengah merem ketika Rafael membawanya pulang. "Tidurlah lagi," pinta Rafael."Tidak mau. Mau cuci baju.""Aku saja."Rafael diam ketika Nadine memberinya tatapan intimidasi. "Itu balasan untuk semalam," balas Nadine segera."Aku tidak bohong, Nad. Itu rumah punya bosku. Aku sering diminta bersih-bersih di sana kalau aku luang. Jadi aku punya akses masuk, juga kunci. Ditambah satpam di sana memang kenal aku sama motorku."Sejak bangun tidur tadi, Nadine terus mendesak Rafael untuk bercerita soal rumah yang mereka tempati semalam. Rumah besar nan mewah macam villa di luar negeri sana.Rafael menjelaskan kalau itu rumah atasannya. Namun Nadine tak percaya begitu saja. "Kalau rumah itu punyaku, aku tidak mungkin tinggal di kontrakan. Logikanya begitu, punya rumah bagus, buat apa tinggal di kontrakan kumuh," tambah Rafael.Nadin

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya   BAB DELAPAN BELAS

    Nadine sampai ke kantor dengan wajah kesal. Perselisihannya dengan Heni membuat Nadine bad mood. Ditambah dengan sikap Rafael yang membuatnya kepo tingkat tinggi. Siapa sebenarnya Rafael ini?"Nad, dipanggil pak Handoyo." Tia menyampaikan pesan."Buat apa?" Nadine sedang tidak ingin bertemu petinggi perusahaan, dia malas. Tia yang ditanya hanya mengedikkan bahu. Istri Rafael baru saja akan beranjak dari kursinya ketika Eva sudah lebih dulu muncul dengan wajah sumringah."Nih, proposalmu. Ditolak, mereka lebih suka menggunakan ideku." Nadine lemas mendengar ucapan Eva. Baru kali ini proposalnya tidak diterima direktur marketing. Tapi ya sudahlah, yang penting dia sudah berusaha."Sekarang mulai persiapan untuk merealisasikan rencana ini." Eva kembali mengulurkan satu map lagi. Dengan Nadine segera membukanya. Ini ... ini ....""He! Ini kan ideku. Kenapa jadi namamu yang ada di sini?" Eva tampak menyeringai."Kenapa? Kamu keberatan? Idemu, ideku juga. Jadi sama saja kan?"Tangan Nadine

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya   BAB SEMBILAN BELAS

    "Ha? Serius? Bukannya kemarin ditolak?" Nadine melongo ketika asisten Handoyo memanggilnya untuk menemui direktur marketing. Sialnya ada David di sana. Nadine tahu kalau marketing dan perencanaan akan selalu terhubung. Namun biasanya David jarang turun tangan untuk menangani proyek marketing."Tidak tahu. Baru saja turun perintah. Sepertinya kantor pusat ikut membaca proposalmu," sahut asisten Handoyo. Setelahnya, Nadine harus mendengarkan Handoyo bicara panjang lebar. Tidak masalah bagi Nadine, yang jadi masalah adalah adanya sosok David yang sejak tadi menatapnya tanpa berkedip."Astaga, lama-lama aku sungguh muak melihatnya." Tia tersenyum mendengar curhatan hati sang sahabat."Tenang, yang itu kamu pending. Hadapi yang ini dulu." Nadine menoleh mendengar perkataan sahabatnya. Nadine menghela napas, mendapati Eva berjalan cepat ke arahnya.Hermawan sedang menikmati teh dan camilannya ketika Heni lagi-lagi pergi entah ke mana. Padahal rumah masih berantakan, jadilah Rafael memberesk

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya   BAB DUA PULUH

    Ughh! Lenguhan terdengar diikuti desahan mengalun setelahnya."Aku tidak mau tahu. Dia harus gagal." Suara itu terdengar di antara erangan yang beradu dengan hentakan."Susah, Va. Handoyo sendiri yang menyetujui proposal itu. Aku bahkan tidak tahu kalau dia mengubah keputusannya." Suara itu tersengal di antara deru napas yang memburu."Apa maksudmu? Jangan bilang kau tidak bisa membantuku." Eva ingin melepaskan penyatuan mereka tapi pria yang tengah menindihnya menahannya."Aku tidak menjanjikan apa pun padamu. Kau sendiri yang datang padaku. Menawarkan tubuhmu untuk kunikmati. Tidak kusangka, wanitanya direktur David, kini sedang membuka kakinya, pasrah untuk kumasuki. Bagaimana? Apa aku sama hebat dengan tunangan Nadine yang kau rebut?"Eva membelalakkan mata, mendengar rangkaian kalimat yang mengalir lancar dari bibir pria bertubuh seksi di atasnya. Tak kalah panas dengan body David. "Kau mempermainkanku? Sandy, dasar kurang ajar. Ughhh!" Makian Eva berakhir desah ketika Sandy menum

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya   BAB DUA PULUH SATU

    "Sudahlah, Bu. Berhenti memintaku kembali pada David.""Tapi dia adalah pria yang tepat untukmu," balas Heni. Nadine memicingkan mata. Menatap curiga pada ibunya."Berapa dia membayar Ibu?" Skak mat! Ada rona terkejut di wajah Heni. Nadine sendiri cukup paham, kalau ibunya matre dan suka belanja. Dan akhir-akhir ini hobi belanjanya makin menggila, padahal sang ayah belum gajian. Dapat uang dari mana ibunya.Nadine tidak tahu kalau Rafael sempat memberi uang pada Hermawan tapi diambil Heni. "Bayar apa? Dave tidak memberikan apa-apa pada ibu. Ibu hanya berpikir kalau Dave adalah yang terbaik untukmu."Nadine tersenyum tipis. Boleh dibilang, Heni adalah tipe orang yang akan melakukan apa saja asal ada fulus-nya alias imbalan. "Ibu pikir, Nadine akan percaya. Tidak, Bu. Beritahu dia untuk berhenti mengejarku. Karena aku tidak akan berpisah dengan Rafael. Asal ibu tahu, kami menikah resmi, sah agama dan negara. Bukan hanya nikah siri."Bola mata Heni melotot saking terkejutnya. Dia pikir N

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya   BAB DUA PULUH DUA

    "Lagi kerja tapi sudah selesai. Mau balik ke kantor, Kek." Nadine menjawab santun. Mereka ada di sebuah warung makan nasi padang tepi jalan. Tak jauh dari lokasi kejadian si kakek hampir ditabrak mobil."Nad, aku balik duluan kalau begitu. Mau mampir ATM, mumpung bisa keluar. Aku naik ojol saja. Nanti ketemu di kantor." Teman Nadine pamit lebih dulu setelah mengucapkan terima kasih atas makan siang yang si kakek berikan."Nanti aku call," si teman menghilang, bersamaan dengan wajah Nadine yang kebingungan."Cantik, mau ya tak jodohkan sama cucuku. Sudah tua belum mau kewong. Keburu aku mati belum sempat nimang cicit." Nadine melongo, mendengar permintaan blak-blakan sang kakek. Belum ada dua jam mereka kenal, lelaki tua itu sudah sibuk menjodohkannya."Maaf, Kek. Tapi saya sudah menikah." Nadine menunjukkan cincin berkilau cerah di jarinya. Si kakek tertegun sesaat, kemudian mendesah kecewa."Kalah start maning inyonge." Nadine terbahak dengan guyonan pria tua di depannya. Hingga lima

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya   BAB DUA PULUH TIGA

    "Balikin! Itu punyaku!" Nadine melompat, mencoba menggapai tangan Rafael yang terangkat tinggi. Ampun sekali tinggi lelaki ini. 185 senti plus tangan, satu setengah meter lebih kali ya. "Ayo Raf, balikin!" Akhirnya Nadine memohon. Sementara Rafael masih memeriksa benda di tangannya dengan wajah datar, juga kening berkerut dalam. "Sebentar, aku lihat dulu," balas Rafael, sibuk menghalau tangan Nadine yang ingin merebut ponsel baru dari kendalinya."Semua aman. Tidak ada yang aneh," gumam Rafael sesaat terdiam, untuk kemudian menoleh, mendengar Nadine yang menjerit kegirangan. Seperti anak kecil dapat mainan baru."Tadi nangis, sekarang tertawa." Nadine menghentikan aksinya lompat-lompat di kasur sambil mencium benda pipih baru miliknya, lalu memandang sang suami."Sudah bisa nyinyiran orang ya," ledek Nadine yang seketika membuat Rafael melengos."Kamu iri sama ponsel aku?" Goda Nadine. Rafael mencebik kesal mendengar olokan sang istri. Pria itu tak membalas, dia hanya kembali menata

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya   BAB DUA PULUH EMPAT

    Sebenarnya Rafael bukan pria yang gila terima kasih, gila pujian. Dia hanya perlu disuguhi wajah tulus, tanpa pura-pura. Itu sudah cukup untuknya. Namun sikap Heni dan Sita sungguh menguji kesabaran Rafael. Inginkan hati dia mau marah. Ngamuk sejadi-jadinya. Toh, pernikahan dia dan Nadine berlangsung sederhana, bahkan sangat sederhana.Dia memang tidak memberi uang tukon, istilahnya dalam tradisi Jawa, uang yang digunakan untuk membantu pihak perempuan memenuhi kebutuhan saat pernikahan berlangsung. Mungkin termasuk pesta dan printilannya.Namun dia pikir, pernikahannya juga tidak menghabiskan banyak biaya. Petugas KUA, cuma bayar enam ratus ribu karena diundang ke rumah. Make up, Nadine dan dirinya tidak mengundang MUA manapun. Nadine merias wajahnya sendiri. Hasilnya tak kalah cantik dari polesan make up artist profesional.Jadi uang hampir empat belas juta tadi sebagai ganti tukon? Kenapa terdengar tidak elit sekali di telinga Rafael. Apa susahnya mengatakan terima kasih, toh itu t

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12

Bab terbaru

  • Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya   BAB 339 KEBAHAGIAAN

    "Sah?" "Sah!" Ucapan syukur terdengar melaung di ruang luas kediaman Rafael yang kini disulap jadi sebuah tempat berhias penuh bunga. Area di mana Rionald akhirnya bisa menikahi Dewi kembali. Pria itu tak bisa menahan haru kala melihat Dewi muncul diantar Paramita. "Ingat, Bang. Jangan sia-siakan kesempatan kedua yang sudah diberikan. Jangan sampai kamu sakiti dia lagi. Malu sama cucu yang sudah seabrek dan masih mau nambah lagi." Paramita memperingatkan Rionald yang langsung mengangguk. Diraihnya tangan Dewi, dipandanginya paras perempuan yang kini kembali jadi istrinya. Dalam pandangan Rionald, wajah Dewi masih sama cantiknya seperti tiga puluh tahun lalu. "Ingatkan aku jika aku berbuat salah, pukul kalau perlu." Rionald sungguh ingin memperbaiki semua. Dia hanya ingin menghabiskan sisa hidup bersama Dewi sambil merawat cucu kandung mereka yang lima bulan lagi akan lahir. Dewi mengangguk, dia sangat terharu juga tersentuh, setelah melihat kesungguhan Rionald yang ingin ber

  • Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya   BAB 338 ORANG TUA YANG BAIK

    "Cedric Laurent De Angelo dan Celine Laura De Angelo. Intinya mereka adalah sumber kebahagiaan, bukankah surga itu tempat di mana semua orang merasa bahagia. Nama mereka juga bermakna pemenang. Walau perjalanan mereka sejujurnya baru saja dimulai." Nadine tak bisa berhenti tersenyum, menatap dua buah hatinya yang sedang tidur pulas, setelah tadi menjerit karena lapar. Seperti kata Rafael, ASI Nadine memang keluar lebih awal, hingga perempuan itu tak kesusahan pasal ASI. Anugerah lain yang tidak semua perempuan dapatkan. Sita contohnya, ASI-nya baru keluar di hari keempat, dan mulai lancar setelah satu minggu. Nadine sendiri langsung bisa duduk dan berjalan ke kamar mandi, persalinan normal memang lebih cepat pulih. Terlebih perempuan itu melahirkan tanpa jahitan sama sekali. Yang Nadine rasakan tinggal rasa perut yang masih tidak nyaman dan kesulitan jika akan ke kamar mandi. Langkahnya juga masih pelan, belum secepat keadaan normal. Karenanya dia masih memakai kursi roda jika

  • Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya   BAB 337 TERIMA KASIH SUDAH BERTAHAN

    "Bayinya tidak menangis," gumam seorang staf tanpa sadar. Dirinya baru menyadari kesalahannya saat sang rekan menyenggol lengannya, dan reflek menutup mulutnya.Sementara Reva serta sang dokter langsung memeriksa, dan wajah keduanya seketika berubah pucat berbalut panik. Leher bayi laki-laki Nadine terlilit tali pusat. Bagaimana bisa, padahal USG terakhir tidak menunjukkan hal tersebut.Pertolongan lekas dilakukan . Tali pusat dipotong dengan oksigen segera diberikan. Namun bayi mungil itu tak jua memberi respon, sedangkan saudarinya terus menjerit melengking.Suaranya terdengar sampai ke ruang tunggu di mana hampir semua anggota keluarga De Angelo plus Hermawan dan Heni ada di sana."Pak, kenapa cuma satu yang menangis?" Heni bertanya dengan kecemasan level tinggi pada sang suami. "Berdoa ya, Bu. Semua mohon doanya. Semoga Nadine dan bayinya diberi keselamatan."Semua orang lantas menundukkan, berdoa dalam hati masing-masing. Bahkan David, orang yang tak kenal kata doa ikut trenyuh

  • Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya   BAB 336 HAL BURUK

    "La? Malah sudah pecah. Bukaan baru empat.""Kita masih bisa tunggu, Dok." Reva mengangguk paham, sebagai dokter dia tahu kalau mereka punya waktu dua puluh empat jam setelah ketuban pecah untuk melahirkan bayi, tanpa ada efek samping yang membahayakan bayinya.Meski kehamilan Nadine lemah di awal tapi semakin ke sini, kandungan Nadine menunjukkan kekuatannya. Hingga tidak ada masalah jika mereka harus menunggu lagi, tanpa perlu tindakan sesar."Sabar ya, aku tahu rasanya sakit. Tapi percaya deh, yang sedang kamu perjuangkan melalui rasa sakit ini adalah hal yang tak ternilai harganya."Nadine mengangguk mendengar ucapan Reva. Selang oksigen dan infus sudah terpasang, sebab tadi Nadine mengeluh sesak. Saat itulah ponsel Reva berdering. Perempuan itu melihat siapa penelponnya. Hingga dia menjawabnya di situ, tanpa berpindah tempat."Kenapa, Re?" Tanya Rafael dari ujung sana."Abang cepet ke rumah dah, anakmu tidak sabar ingin segera melihat dunia," balas Reva bersamaan dengan Nadine

  • Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya   BAB 335 PECAH KETUBAN

    "Kok makin kenceng, Re. Aduh sorry." Sita melotot melihat tangannya diremas reflek oleh sang kakak. Suasana mobil berubah panik. Reva yang menyetir bak orang gila turut menambah atmosfer Too Fast Too Furious di dalamnya."Re, slow, Re! Banyak nyawa di dalam sini." Paramita memperingatkan. Perempuan itu mendekap erat dua cucunya. Takut kalau Reva membuat kesalahan fatal."Tenang Ma, Reva punya lisensi balapan F1," Reva menjawab asal. Sebuah wireless blue tooth terpasang di telinganya. Perempuan itu tengah berkoordinasi dengan dokter di rumah sakit."Jangan ngaco kamu. F1 cuma buat kamu doang penumpangnya, ini se-erte penumpangnya." Paramita masih bisa berteriak di sela desis kesakitan Nadine. Perempuan itu dengan cepat kehilangan rona merah di parasnya."Santai Ma. Santai Nad. Jangan jejeritan. Nanti tenaganya habis. Kalau betul kontraksi mungkin itu baru satu atau dua. Aku bisa periksa tapi gak mungkin kan aku lakukan di sini, depan anak-anak pula. Jadi tahan ya, kita cus ke rumah s

  • Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya   BAB 334 PREDIKSI LAIV

    Meski bahasanya masih belepotan, belum jelas pengucapannya, tapi Maira yang tadinya ditindih Laiv sampai menjerit melengking, bisa paham apa yang Nadine perintahkan. Bocah yang masih memakai baju tidur itu lekas berlari ke arah dapur, di mana Paramita tadi berada. Tak berapa lama perempuan itu datang dengam seorang ART mengikuti. "Bukan kontraksi kan?" Tanya Paramita. Dia dan sang ART memapah Nadine untuk duduk di sofa."Kayaknya bukan, Nadine cuma kaget, Maira di-smack down Laiv."Paramita melotot pada sang cucu sementara yang dimarah malah pasang muka innocent, tidak bersalah. Laiv kadang bisa kalem, kadang bisa ikutan tantrum macam Maira yang memang hobi ngereog."Maira, bisa tolong panggilkan Tante Reva di kamar. Bilang Tante Nadine perutnya sakit. Laiv tunggu di sini.""Peyut atit," kutip Maira sambil melangkah pergi seraya melompat kegirangan.Sepeninggal Maira, giliran Laiv yang ditatar Paramita. "Laiv, Sayang. Lain kali gak boleh kayak gitu lagi. Maira nanti bisa terluka. Bi

  • Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya   BAB 333 SAKIT PERUT

    Seminggu sejak kasus Dewi masuk ke ranah pengadilan, persoalan itu justru merembet ke pihak berwajib. Ternyata si Jojo ini spesialias menikahi wanita untuk dikuras hartanya.Modusnya sama, pria itu akan menjerat janda yang dia nilai kaya, lalu istrinya akan menuntut si perempuan karena sudah mengganggu rumah tangganya. Jelas-jelas di sini Jonathan adalah seorang penipu, tapi para korbannya tidak mau melaporkan kejadian ini pada aparat keamanan. Dengan alasan malu. Mereka lebih suka menyerahkan harta bendanya, menanggung rugi dari pada aibnya tersebar luas.Sepertinya petualangan Jonathan bakal berakhir ketika dia berusaha menjerat Dewi. Bukannya untung, dia malah buntung. Jangan sangka jika Rafael akan diam saja, melihat tantenya ditipu mentah-mentah oleh lelaki yang tampang saja tak lebih baik dari satpam dirumahnya."Aku heran deh, dia pakai pelet apa waktu menipu, Tante."Itu komen Rafael yang masih tak habis pikir. Bagaimana bisa Dewi terjerat lelaki macam Jonathan."Tante pikir

  • Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya   BAB 332 PEREMPUAN SELALU BENAR

    "Siapa Jonathan?""Rivalnya Om," timpal Rafael cepat atas pertanyaan sang paman.Rionald lekas berdiri untuk mengintip sosok pria yang disebut Rafael sebagai saingannya. Tampak seorang lelaki mengenakan pakaian yang lumayan mahal, melongok dari luar gerbang. Terlihat kepo sekali dengan kediaman Rafael."B aja. Ganas siapa antara aku sama dia?" Selidik Rionald yang seketika membuat Dewi merona. Kenapa juga mantan suaminya malah menyinggung urusan ranjang. Dewi akui, Jonathan tak selihai Rionald, maklumlah, Rionald mantan player, pengalamannya menyenangkan wanita jangan ditanya lagi. Namun ketika membahasnya langsung dihadapan banyak orang, tentu saja Dewi malu setengah mati."Om, itu kan privasi. Tanyanya waktu di kamarlah, jangan di forum terbuka begini. Bikin malu aja," tandas Rafael seolah tahu apa yang Dewi pikirkan."Oke deh, nanti aku tanya kalau kita sudah sekamar lagi. Jadi, apa ni rencana kita?""Kita samperinlah, kita cari tahu apa maunya si Jojo ini."Tak berapa lama, Rafae

  • Dihina Pengangguran Tak Berdaya, Ternyata Suamiku Kaya Raya   BAB 331 JONATHAN

    Ha? Suami baru? Kapan Dewi menikah lagi? Mereka tidak ada yang tahu. Dan kini mendadak wanita ayu yang masih diuber Rionald ini muncul di pintu kediaman Rafael. Minta bantuan untuk disembunyikan dari suami barunya. Kenapa?"Emang Tante kapan nikahnya?" Ceplos Nadine sambil menyuapi Rafael."Emm, dua bulan lalu," balas Dewi malu-malu."Terus kenapa kamu lari ke sini? Maaf, bukannya kami tidak menerimamu. Tapi akan jadi runyam urusannya kalau kamu sudah punya suami." Atma berujar pelan, penuh kehati-hatian agar tidak menyinggung perasaan perempuan yang bagaimanapun adalah ibu dari cucunya. Bahkan Rionald masih tergila-gila pada Dewi sampai detik ini. Rionald tidak mau menerima perempuan lain selain mama David."Maaf, Yah. Tapi aku sudah bingung harus cari perlindungan ke mana." Dewi mulai menangis dengan Paramita lekas mendekat untuk menenangkan."Jangan menangis, cerita dulu. Nanti kita lihat kami bisa bantu atau tidak."Paramita membimbing Dewi duduk di sebuah sofa, Arya mengulurkan

DMCA.com Protection Status