Share

Rela Merendah demi Hanna?

Sagara lantas memijat keningnya. Sementara Suster Indah hanya mendengarkan saja. Ia pun tak bisa merespon apa pun karena tidak pernah melihat sosok hantu berbentuk Satya di ruangan itu.

Namun, ia teringat sesuatu saat ia menginap di sana dan menemani tidur Mayang di ruangan tersebut. Ia pun menolehkan kepalanya dengan cepat kepada Sagara.

“Mas. Saya teringat sesuatu saat saya tidur di sini,” kata Suster Indah kepada Sagara.

Sagara menoleh pelan kepada Suster Indah. “Ingat apa, Sus? Suster lihat papa saya, nyamperin Mama?”

Suster Indah menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Bukan, Mas. Saya nggak bisa lihat hal begituan. Tepatnya saya melihat Bu Mayang bicara sendiri di tengah malam jam dua pagi.”

Sagara mengerutkan keningnya. “Ngomong sendiri? Bukannya, yang nggak waras emang suka ngomong sendiri. Selain ngomongnya ngelantur. Nggak bisa dipercaya kalau orang gila ngomong.”

Suster Indah terkekeh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status