Share

Rasa Khawatir Hanna

"Kamu masih perhatian. Tapi hanya perhatian dari ucapan aja. Sedangkan hati kamu masih gedek bahkan gak mau lihat muka aku. Baiklah. Aku tidak akan mengganggu kamu lagi. Agar kita sama-sama saling merindu dan ingin bertemu dengan sungguh-sungguh. Bukan karena terpaksa."

Sagara menghela napasnya dengan pelan. Kemudian masuk ke dalam kamarnya karena rasa kantuk sudah menyerangnya. Sementara Andra masih betah di sana dan tidak sadar jika Sagara sudah masuk ke dalam. Lantaran terlalu asyik berkirim pesan dengan Suster Indah.

"Sagara?" Andra bangun dari duduknya setelah melihat sekeliling jika Sagara tidak ada di sana. "Si kampret, ternyata udah masuk ke dalam. Sialan bener itu anak." Andra pun ikut masuk ke dalam rumah dan menghampiri Sagara di dalam kamarnya.

Terlihat pria itu tengah duduk di tepi tempat tidur sembari memandang jendela. Tatapan itu kosong. Seperti hatinya. Tengah kosong dan hampa. Ada Hanna pun di dalam sana, jika raganya tidak ada di sampingnya, s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status